Apa Itu PBN?

Private Blog Network atau disingkat PBN adalah blog yang dikelola sendiri secara privat (rahasia) dengan tujuan memberi backlink ke situs utama, supaya situs utama mempunyai peringkat yang bagus di Google.

Ini adalah salah satu teknik membuat backlink yang banyak digunakan oleh para praktisi SEO, termasuk saya.

Sebagaimana yang kamu tahu, untuk bisa meningkatkan rank di Google, kamu butuh backlink. Tapi tidak semua backlink itu berkualitas. Karena sulitnya membuat backlink berkualitas, maka PBN menjadi alternatif.

Penjelasan PBN

PBN ada yang menggunakan platform gratisan, dan ada yang mandiri berbayar. Yang gratis biasanya menggunakan tumblr, blogspot, dan wordpress. Sedangkan yang berbayar menggunakan top-level-domain (TLD) .com, .net, .org, yang otomatis membutuhkan hosting supaya hasilnya lebih maksimal.

Bagi mereka yang udah ngerti cara membuat PBN dan punya waktu yang longgar, mereka akan membuat PBN dan dikelola sendiri. Bagi yang sudah mengerti dan tidak ada waktu, atau ada waktu tapi tidak mengerti, atau tidak mengerti dan tidak ada waktu (hehe) bisa menggunakan jasa PBN yang juga sudah marak dijajakan oleh para pemain SEO.

Berapa Jumlah Blog dalam Satu Privat Network?

Tidak ada ketentuan berapa jumlahnya. Dalam satu network kadang ada 15, 30, atau bahkan ratusan. Tergantung kebutuhan masing-masing.

Seperti misalnya ketika ada client jasa SEO saya yang datang, saya riset dulu seberapa berat kompetisinya, kemudian saya bisa menyimpulkan berapa referring domain (backlink) yang dibutuhkan untuk mengangkat keyword client saya. Client A hanya dengan 50 referring domain (backlink) sudah bisa top 5, client B butuh 100, dan seterusnya.

Ketika saya menulis konten ini, ada sekitar 300-an PBN yang saya kelola, dan semuanya berbayar.

PBN yang Bagus Menggunakan Aged Domain

Yang gratis (tumblr, blogspot, dll) itu udah ngga worth untuk diperjuangkan. Ngga bisa angkat keyword menengah ke atas. Kalau keyword-keyword persaingan rendah insya Allah masih bisa.

Saya ngga akan bahas yang gratisan, lebih gurih bicara keyword persaingan tinggi kan?

Jadi, untuk membuat PBN yang berkualitas itu harus menggunakan aged domain.

Apa Itu Aged Domain?

Domain yang sudah mati dan tidak diperpanjang oleh pemilik sebelumnya dan pada saat kejayaannya domain tersebut mendapatkan banyak backlink dari situs-situs berkualitas. Ringkasnya kira-kira begitu, lebih lengkapnya (2.100 kata) bisa baca penjelasan super lengkap tentang aged domain.

PBN Harus Beda IP

Misal kamu punya 10 blog yang ditaruh di server-hosting yang sama, maka kamu akan mempunyai 10 blog dengan 1 IP yang sama. Secara SEO ini masih debatable, tapi Google sendiri bilang ini ngga ada masalah, tapi secara keamanan ini kurang secure.

Google mempunyai teknologi yang canggih dan bisa mendeteksi perilaku tidak wajar, termasuk urusan PBN ini. Tentu saja Google tahu bahwa ada banyak praktek PBN yang (menurut mereka) berpotensi membuat ekosistem SERP menjadi tidak bagus.

Ketika Google tahu salah satu PBN saja, maka PBN lain yang berada dalam 1 IP bisa terancam. Semua bisa terkena deindex.

Jangan pernah menaruh banyak telur dalam satu keranjang.

Idealnya berapa?

Kalau saya setiap 1 IP berisi antara 5-7 PBN.

Hal-hal Lain yang Harus Dibedakan

Selain masalah IP, ada banyak hal lain yang juga mesti dibedakan untuk setiap PBN yang dibuat. Berikut diantaranya:

  1. Theme
  2. Username
  3. Lokasi negara (tempat server-hosting berada)

Kesimpulan

Secara general, ini rumus yang berlaku di PBN:

  1. Web utama menghindar dari teknik link building yang cenderung spam, seperti melakukan blog comment secara brutal.
  2. Web utama hanya mendapatkan backlink dari situs-situs berkualitas.
  3. PBN menjadi guard bagi blog utama. Apabila terjadi apa-apa, maka PBN yang lebih dulu menjadi korban, web utama tetap aman.
  4. PBN mendapatkan backlink secara brutal dengan berbagai teknik yang ada, social bookmark, blog comment, dll.
  5. PBN menyumbang beberapa backlink ke web utama, untuk tujuan menaikkan peringkat di halaman Google.

Dalam prakteknya, banyak orang yang kurang tepat dalam membangun PBN, mereka tidak peduli dengan hal-hal yang harusnya jadi pertimbangan, seperti:

  1. Menggunakan aged domain sebagai domain yang digunakan untuk membangun PBN.
  2. Memperhatikan sumber backlink yang ada pada aged domain.
  3. Meletakkan PBN pada tempat (IP Address) yang berbeda.
  4. Menjaga PBN terlihat tetap natural.

PBN sangat membantu dalam proses optimasi, hanya saja perlu dilakukan dengan hati-hati, dan memperhatikan hal-hal yang sifatnya fundamental.

4 Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *