Belajar AdSense Untuk Pemula dari A Sampai Z

[vc_row][vc_column][vc_column_text]Sejak pertengahan 2015, AdSense menjadi topik yang ramai dibicarakan di kalangan internet marketer Indonesia. Berbagai macam aliran pun bermunculan. Ngga jarang terjadi pertikaian antar perguruan yang mengajarkan tentang AdSense.

Di kesempatan ini, saya ingin membahas secara lengkap bagaimana menjalani AdSense sebagai peluang bisnis yang bisa menghasilkan pendapatan pasif setiap bulan, atau bahasa beken-nya passive income.

WAJIB BACA: Membuat Blog Bule (Studi Kasus Earning 3 Juta per Bulan)

Artikel ini akan menjadi pembahasan yang sangat panjang, untuk itu, saya akan membuat daftar materi di awal.

Semakin hari makin banyak orang yang ingin mencoba peruntungan lewat bisnis Google AdSense. Tapi masih sangat minim informasi yang bisa diperoleh dari situs-situs berbahasa Indonesia. Alhamdulillah saya mempunyai banyak pengalaman dalam bisnis AdSense. Saya harap kamu bisa belajar dari kesalahan saya (pada masa lalu) dalam memahami AdSense.

Mari kita mulai.[/vc_column_text][vc_column_text]Ada 3 tempat yang bisa digunakan untuk bermain AdSense, yaitu:

  1. YouTube
  2. Aplikasi Android
  3. Website (konten)
[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row][vc_row][vc_column][vc_tta_accordion active_section=”” collapsible_all=”true”][vc_tta_section title=”YouTube” tab_id=”1551486757386-d2bac04d-6c97″][vc_column_text]Pernah dengar seorang youtuber yang ngasih pesan ke para penontonnya, “Iklannya jangan di-skip, ya!”? Yup, ini adalah salah satu contoh publisher Adsense yang menjadikan Youtube sebagai sarana kerja sama-nya dengan Google.

Sebagaimana jasa pemasang iklan di dunia nyata, yang paling penting bagi seorang agen publishing adalah jumlah pengunjung yang menyaksikan konten yang dibuatnya.

Makanya, para youtuber itu berlomba-lomba bikin konten semenarik mungkin untuk ditonton dan mengumpulkan subscriber sebanyak-banyaknya dengan cara sekreatif mungkin.

Oh iya, alasan pesan dari oknum youtuber untuk nggak skip iklan itu adalah supaya bayaran yang dia dapat lebih besar. Jadi, sistem bagi hasil dari Adsense ke agennya adalah adalah dengan pembayaran per-klik dan per-tayang. Dan khusus Youtube, ada juga pendapatan tambahan dari iklan yang nggak di-skip.

Sebetulnya, kalau merujuk ke kebijakan program Adsense, seruan untuk nggak skip iklan, apalagi untuk meng-klik iklan, adalah terlarang.

Mendorong klik atau tampilan (inventaris non-reward)

Kecuali untuk inventaris reward, penayang tidak boleh meminta orang lain untuk mengklik atau melihat iklan mereka atau menggunakan metode implementasi yang menipu untuk memperoleh klik atau tampilan. Hal ini mencakup, namun tidak terbatas pada, menawarkan kompensasi kepada pengguna agar melihat iklan atau melakukan penelusuran, menjanjikan untuk meningkatkan penghasilan bagi pihak ketiga untuk aktivitas seperti itu, atau menempatkan gambar di samping iklan individual.

[/vc_column_text][/vc_tta_section][vc_tta_section title=”Android” tab_id=”1551486757420-f7dd538d-b4ab”][vc_column_text]Hampir semua kalangan sekarang udah punya ponsel pintar. Baik tua, muda, orang kota maupun desa, bos-bos di perusahaan besar, hingga para pedagang kaki lima. Ini menunjukkan betapa sudah mendunianya digitalisasi.

Peluang ini nggak disia-siakan begitu saja oleh Google sebagai pengembang dari sistem operasi Android. Hampir setiap merk ponsel mau bekerja sama dengan Google untuk menggunakan Android sebagai sistem operasi ponsel mereka.

Alhasil, Google pun kini untung gede dengan memiliki lapak untuk memasangkan iklan dari para advertiser di hampir setiap ponsel.

Lagi-lagi, di sini Google juga memberi kesempatan bagi pihak ketiga, yaitu para pengembang aplikasi, untuk bekerja sama dengan mereka.

Kerja sama ini pada bisa dibilang simbiosis mutualisme. Karena tanpa para pengembang aplikasi, Google nggak punya ladang bagus untuk memasang iklan.

Nggak mungkin juga mereka begitu saja memasang iklan di sistem operasi ponsel. Ini akan sangat mengganggu pengalaman pengguna.[/vc_column_text][/vc_tta_section][vc_tta_section title=”Website” tab_id=”1551487023057-6dd6d573-34e9″][vc_column_text]Opsi adsense yang ketiga adalah memasang iklan di website. Opsi ini nggak jauh beda sih, dengan 2 opsi yang sudah disebutkan sebelumnya. Baik dari segi cara pembagian penghasilan maupun alasan kerja sama.

Bedanya, sebenarnya kalau di ranah ini, bukan cuma Adsense yang kasih penawaran bagi para agen publisher untuk bekerja sama dalam periklanan. Tapi, sebagaimana yang udah disebut di awal, Google dengan Adsense-nya masih terlalu digdaya dibanding jasa publishing lainnya.

Di artikel ini, saya akan membedah program Adsense di opsi ketiga ini. Bagaimana kamu bisa bekerja sama dengan Google Adsense, syarat apa saja yang harus kamu penuhi, apa saja larangan yang perlu kamu hindari, dan lain sebagianya, sampai masalah-masalah yang mungkin kamu temui dalam perjalananmu menjadi seorang agen publishing.[/vc_column_text][/vc_tta_section][/vc_tta_accordion][/vc_column][/vc_row][vc_row][vc_column][vc_column_text]

Mendaftarkan Website

Sedikit saya saya ulas di materi ini tentang daftar web atau blog ke Google AdSense.

Secara umum, semua orang bisa mendaftarkan blog mereka, dan Google tidak mewajibkan blog sudah harus bertraffic. Jadi, blog kamu masih sepi pengunjung pun tetap bisa didaftarkan.

Sama seperti daftar di Facebook atau Instagram, kamu akan diminta isi form. Tapi tim Google akan melakukan review terlebih dahulu. Kalau sesuai kriteria ya akan diterima.

Saya sudah tulis cara daftar Google AdSense yang insya Allah diterima berdasarkan pengalaman saya pribadi, silahkan dibaca.[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row][vc_row][vc_column][vc_column_text]

Iklan AdSense Tak Tampil, Apa Sebabnya?

Ada banyak sekali penyebab dari tidak munculnya iklan di web kamu. Pertanyaannya sederhana, tapi penjelasannya bisa sangat panjang.

Alhamdulillah, saya sudah lumayan kenyang pengalaman dengan AdSense. Saya juga punya banyak murid yang bermain AdSense.

Saya tahu hal ini juga jadi kendala yang dialami oleh banyak orang.

Mengenai ini saya meminta adik saya untuk menulis di bab khusus iklan AdSense tidak muncul. Silahkan dipelajari.[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row][vc_row][vc_column][vc_column_text]

Kesalahan yang Sering Dilakukan Saat Belajar AdSense

Untuk bisa sukses di AdSense, kamu harus benar-benar kuat pondasi dan wawasan tentang SEO. Karena goal dari AdSense adalah pendapatan pasif atau passive income. Satu-satunya cara untuk bisa mendapatkan traffic berkelanjutan (dan passive) adalah dengan memasukkan website atau blog kamu ke halaman pertama Google.

Seketika website kamu berada di halaman pertama Google, maka dolar akan mesuk ke saldo AdSense secara terus-menerus dan ada potensi untuk terus bertambah.

Karena pondasi awal harus SEO-minded, maka kamu harus tahu apa-apa saja yang seharusnya tidak dilakukan ketika kamu membangun blog untuk tujuan AdSense. Menariknya, hal-hal ini justru banyak dilakukan oleh seorang pemula yang baru datang menekuni ini.

1. Terlalu Sering Posting Konten Lemah

Permasalahan ini seringkali muncul karena ketidaksiapan skill dan mental untuk terjun ke dalam bisnis blog (juga AdSense). Ingat bahwa AdSense adalah SEO-minded, dan SEO sangat memperhatikan kualitas konten.

Kualitas konten sangat berkaitan dengan skill yang mumpuni dalam bidang tulis-menulis. Juga mental yang harus tetap prima konsisten membuat konten berkualitas.

Saya pernah secara khusus menulis standar konten berkualitas (silahkan dibaca).

Kalau kamu belum bisa menulis, maka belajarlah untuk menulis. Salah satu cara terbaik untuk melatih diri untuk bisa tekun dalam menulis adalah dengan memaksa diri membuat konten dengan panjang 1000 kata, minimal 1 kali setiap pekan.

Menulis konten 300 kata adalah kebiasaan buruk. Jangan pernah berharap konten kamu bisa dengan mudah masuk ke halaman pertama Google kalau konten yang kamu buat hanya menggunakan 300 kata atau bahkan kurang.

Di materi premium saya bahas Hal yang Harus Dilakukan di Setiap Konten Supaya Keyword kamu Menang di Google (meranking keyword tanpa peduli dengan tingkat persaingan rendah atau tinggi).

2. Karena Tidak Bisa Menulis, Akhirnya Beli Konten

Ingat ya, ketika kamu tidak mempunyai skill menulis, maka kamu tidak akan bisa menilai kualitas konten yang kamu beli, yang otomatis kamu tidak bisa mengevaluasi hasil konten yang kamu beli.

Membeli konten tidak salah, dengan catatan kamu bisa memberikan penilaian terhadap konten yang kamu beli, penulis mana yang paling bagus kualitasnya dan paling niat saat membuat konten, yang ketika kamu tahu kualitasnya, kamu tidak pakai mikir untuk mengeluarkan dana yang kamu punya.

Membeli konten dengan hitung-hitungan bisnis, seperti kulakan barang untuk dijual lagi. Hasilnya akan tetap sama ketika kamu belum mau memperkaya diri untuk bisa menghasilkan tulisan yang bagus.

Ketika kamu membeli konten dengan kualitas rendahan, maka sama saja kamu melakukan kesalahan nomor 1 di atas. kamu rugi pangkat dua.

3. Terlalu Pusing Memikirkan Sumber Traffic

،amu sudah tahu bahwa Facebook bisa memberikan dampak viral, sehingga kamu berpikir untuk membuat konten viral dan berharap konten tersebut disukai oleh pembaca.

Tapi, di sisi lain kamu juga berharap mempunyai traffic yang bagus dari Google, sehingga kamu berjibaku membuat backlink di berbagai tempat. Beruntung kalau cara membuat backlinknya rapi dan bersih, yang sering saya jumpai adalah membuat backlink asal-asalan. Zonk.

Kemudian pusing dengan cara-cara lain dalam mengolah traffic. Akhirnya mendapati diri tidak menghasilkan apa-apa, masih jalan di tempat.

Yep, seperti yang di awal saya katakan, bisnis blog adalah bisnis yang SEO-minded, di awal-awal jangan pusing dengan traffic-source, fokus saja pada langkah-langkah berbasis SEO. Untuk mendapatkan traffic yang organic dari search engine.

4. Membuat Backlink Sampah Secara Brutal

Haha, yang ada di kepala hanyalah backlink.. backlink.. dan backlink. Asal ada tempat yang bisa ditancepin langsung disikat tanpa ba-bi-bu.

Pikiran semacam ini adalah cara pikir jadul yang sudah tidak berlaku di era Google sekarang. Ribuan backlink semacam ini tidak akan memberikan pengaruh positif pada website kamu. Yang ada justru sebaliknya. Akan ada kemungkinan website kamu hilang dari Google.

Ada juga orang yang malas membuat backlink, dan tergiur dengan backlink yang diobral di forum atau marketplace, melihat harganya yang murah dan kata-kata bombastis yang dipakai.

Saya sendiri menggunakan jasa pihak ketiga untuk optimasi keyword (backlink), tapi saya tahu backlink seperti apa yang harus saya pesan ke mereka, dan mengerti dampak-dampaknya. Saya bahas secara detail masalah backlink ini di Begini Cara Membangun Backlink Super yang Bisa Meranking Keyword Berat (Revorma Premium).

Daripada kamu pusing membangun backlink, sebaiknya selesaikan dulu masalah kualitas konten.

5. Optimasi Konten yang Ngawur

Akar masalahnya masih sama, malas memperkaya diri tentang cara menciptakan konten yang berkualitas. Tidak mau belajar menulis dengan bagus, cara pikirnya kurang kreatif.

Sehingga ketika harus membuat konten dengan tema tertentu, yang ada di kepalanya tidak bisa paralel. Padahal setiap tema tulisan itu bisa dibreakdown menjadi sangat luas di setiap bagiannya, sehingga menghasilkan tulisan yang kaya (panjang) dan berkualitas (enak dibaca).

Karena ke-tidak-telaten-an itu tadi, kalimat yang dipakai di konten dipaksakan berulang-ulang, sesuatu yang sudah disampaikan di awal, dibahas lagi di paragraf-paragraf berikutnya. Google bisa mengenali hal ini, dan tentu saja manusia. Dan keduanya tidak suka dengan konten semacam ini.

Apalagi yang dengan sengaja mengulang-ulang kalimat, kata, atau keyword, kemudian berharap kontennya bisa muncul di halaman pertama disebabkan oleh pengulangan kata tersebut. Haha!

Sudahlah, jangan lakukan kesalahan ini lagi, jangan beramal tanpa ilmu. Monggo perkaya diri, jangan malas.

6. Website Kamu Menggunakan Theme yang Buruk

Saya sudah terlalu sering mengulang pembahasan mengenai theme ini. Yang paling penting dari sebuah theme itu hanya user friendly dan kecepatan.

Yang dimaksud dengan user friendly adalah mudah dipahami oleh pengunjung, tidak membingungkan. Dan yang dimaksud dengan kecepatan ya websitenya tidak berat saat dibuka.

Banyak kok theme gratis yang memenuhi 2 spesifikasi seperti di atas. Tapi ada beberapa poin lain yang juga perlu diperhatikan terkait theme ini, saya pernah menulis hal tersebut:

  1. Theme Bagus yang Saya Gunakan untuk Bisnis AdSense (Revorma Premium)
  2. Bisnis Online, Gunakan Theme yang Bersih dan Simpel (Revorma Premium)
  3. Berikut Ini Tips Penting Sebelum Membeli Item, Theme & Plugin (Free)
[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row][vc_row][vc_column][vc_column_text]

Sebelum Belajar AdSense, Perhatikan 15 Hal Penting Ini

Bekali pengetahuan dulu, jangan asal grasa-grusu.

1. Butuh Modal (yang Bisa Dibilang) Besar

Siapa yang bilang untuk terjun di bisnis ini hanya butuh modal yang minim? Kalau hanya sekedar bermain untuk menghasilkan ratusan atau ribuan dolar per bulan, mungkin iya bisa dimulai dengan modal yang minim. Cukup sewa hosting dan domain, gunakan template seadanya, dan lakukan semuanya seorang diri.

Tapi ketika kamu menjalankan ini sebagai bisnis, kamu harus bekerja dalam sebuah tim, membiayai supaya tim kamu bisa tetap berjalan sesuai rencana, dan melakukan percepatan terkait revenue dan reputasi website.

Dan modal itu tidak hanya masalah uang, tapi juga hal-hal lain yang akan saya bahas di poin-poin selanjutnya.

2. Wajib Menguasai SEO

SEO adalah peralatan tempur yang menjadi senjata andalan. (source: Pixabay)

Ketika kamu mendalami SEO, kamu tidak hanya berbicara tentang backlink, jumlah kata, dan jumlah posting, tapi kamu juga harus belajar apa saja yang melanggar aturan main.

Ada banyak orang yang hanya karena ikut-ikutan pak guru menggunakan theme tertentu, pak guru sekaligus belasan atau bahkan uluhan muridnya terkena deindex secara massal. Theme yang ternyata di dalamnya tertanam script yang berbahaya bagi keberlangsungan sebuah website.

Karena, dengan SEO yang utuh (dan tentu saja benar dalam kaidah-kaidahnya), website kamu akan bertahan seterusnya.

Sejak pertama kali menerapkan SEO di situs-situs AdSense yang saya kelola, Alhamdulillah belum pernah sekalipun terkena deindex.

Ada 2 hal utama yang menjadikan website terkena deindex, meski kamu merasa sudah menulis konten original, meski kamu sudah berusaha tidak membuat backlink secara brutal dan kasar (spam), adalah hal-hal berikut ini.

  1. Menggunakan theme secara asal. Yang penting ikut kata orang. Karena (memang pernah) ada orang yang menghasilakn ribuan dolar disebabkan theme tersebut. Ini pemikiran yang tidak benar.
  2. Menggunakan plugin yang bertujuan mengakali algoritma Google, melakukan generate konten ataupun keyword atau yang lainnya secara masif dan otomatis.

Jadi, pemahaman SEO yang utuh harus dikuasai, sehingga benar-benar paham mana yang harus dilakukan dan mana yang tidak.

Kalau kamu merasa masih awam tentang SEO, ada baiknya kamu mempelajari 6 modul yang saya buat khusus untuk belajar SEO, insya Allah bahasanya saya buat semudah mungkin untuk dipahami.

3. Mampu Produksi Konten Kreatif

Membangun konten viral merupakan strategi yang wajib dilakukan. (source: Pixabay)

Yang dimaksud konten kreatif adalah konten non-keyword yang bisa menarik puluhan ribu pembaca ke dalam website kamu hanya dalam beberapa hari atau bahkan beberapa jam.

Jumlah konten kreatif yang saya produksi setiap hari berjumlah 20%. Sisanya berbasis keyword. Jadi, jika satu hari saya produksi 10 konten, maka 2 diantaranya adalah konten kreatif.

Ada banyak situs yang bisa kamu jadikan rujukan untuk produksi konten semacam ini baik situs berbahasa Indonesia maupun situs berbahasa Inggris.

Pengujung yang masuk ke website kita untuk membaca konten kreatif umumnya datang dari sosial media. Sehingga desain konten yang dibuatpun sama sekali berbeda dengan konten berbasis keyword.

Konten kreatif harus benar-benar didesain setiap kata dan gambarnya. Bagaimana sebuah judul mempunyai potensi klik yang sangat tinggi (biasa disebut sebagai CTR, Click-Through-Rate). Ia harus mempunyai wow effect, seseorang yang sedang asik scroll di sosial media tiba-tiba merasakan wow ketika membaca judul dan melihat gambar yang ada.

Dengan adanya konten kreatif, maka reputasi website kamu berpotensi jadi lebih bagus karena konten kreatif mampu mendatangkan traffic besar, menurunkan bounce rate, serta meningkatkan time on site. Yang mana hal-hal itu tadi mempunyai nilai yang hampir sama seperti backlink berkualitas.

Tentu saja akan semakin bagus ketika konten kreatif yang kamu buat mengandung keyword di dalamnya. Tanpa perlu repot membuat backlink berkualitas, keyword yang terdapat di dalamnya bisa terangkat dengan mudah di halaman satu Google.

4. Sabar dan Fokus

Ciptakan suasana yang tenang dan sabar menjalani proses. (source: Pixabay)

Sama seperti bisnis pada umumnya, kesabaran dan fokus kamu benar-benar diuji. Saya butuh waktu setidaknya 10 bulan untuk bisa berada pada earning yang bisa dibilang cukup memuaskan.

Masalah yang sering dihadapi para pemula adalah kebingungan, setiap kali ada grup (yang dirasa bagus) di Facebook langsung join, setiap kali ada guru hebat langsung ingin ditiru, akhirnya mendapatkan begitu banyak informasi, mencobanya satu per satu tapi tidak jelas apa yang dituju, sampai akhirnya menyadari bahwa ternyata belum melakukan apa-apa.

Untuk bisa menciptakan rasa sabar yang luar biasa dan fokus yang tiada tara (tidak bergeming melihat SS para guru yang menggiurkan), maka hal-hal ini harus bisa kamu breakdown secara jelas.

  1. Apa yang kamu harapkan dari website kamu setelah beberapa tahun?
  2. Apa target tahunan yang ingin kamu capai bersama website yang kamu bangun?
  3. Pada saat seperti apa website yang kamu bangun bisa dikatakan berhasil?
  4. Dan apa saja yang akan kamu lakukan untuk mencapai hal itu?

Ketika pertanyaan di atas bisa kamu jawab secara rinci, langkah selanjutnya adalah mengkonversi rincian itu menjadi sistem. Sistem (harian, mingguan, bulanan) yang harus kamu taati, kamu ujicoba, kamu praktekkan, dan kamu evaluasi.

Ketika sistem itu sudah valid, maka saat itu pandangan kamu tentang bisnis ini semakin jelas, kamu mulai bisa melakukan kalkulasi bisnis. Hingga akhirnya sistem yang sudah valid itu dijalankan oleh sebuah tim (tidak lagi kamu seorang).

5. Menyimpan Aset Berharga

Saat bisnis AdSense kamu mulai berjalan, maka selama perjalanan itu kamu akan menemukan hal-hal yang di luar dugaan, dan memang begitulah bisnis.

Silahkan tanya pada siapapun pelaku bisnis, yang membuat mereka sukses adalah hal-hal yang kebanyakan tidak pernah diperhitungkan dan datang secara ajaib dan tiba-tiba.

kamu akan menemukan konten yang ternyata bisa terus-menerus menyumbang traffic ke website. Baik itu yang berbasis keyword, dan berbasis konten kreatif (viral).

Saya selalu menyebut konten yang sudah terpublish di website sebagai aset. Dan akan ada 2 jenis aset, yaitu aset yang sudah menghasilkan secara mutlak dan aset yang belum teroptimasi.

Simpan aset yang sudah terbukti menghasilkan banyak dolar. Disimpan di mana? Di mana saja yang menurut kamu nyaman dan aman. Bagaimana caranya? Ya bisa manfaatkan Excel atau aplikasi olah data/dokuamen lainnya. kamu akan sangat membutuhkan data aset ini setiap waktu.

Saya mempunyai aset yang dari 1 konten saja bisa menghasilkan $50 per hari, ada yang $20 per hari, bahkan ada yang di atas $100 per hari. Bagi saya ini adalah aset yang harus dijaga dan didata.

Alat bantu lainnya yang harus digunakan adalah Google Analytics yang terhubung dengan akun AdSense, melalui alat bantu ini kita bisa tahu konten mana saja yang paling banyak menyumbang dolar selama 1 bulan terakhir, mempelajari polanya, mempelajari dari mana datangnya, berapa CPC dan CTR-nya.

Dari data-data itu, kita bisa rumuskan beberapa strategi baru dalam membangun konten emas (calon aset baru).

6. Belajar dari Sesama Pebisnis AdSense

Kita bicara bisnis, maka barometer kita adalah website yang menjadi AdSense sebagai bagian dari bisnis. Bukan situs abal-abal yang bekerja dengan cara cari celah algoritma Google.

Di luar, ada banyak sekali situs yang bisa dijadikan rujukan, sebut saja situs fenomenal seperti BoredPanda yang membayar penulis tetapnya sebesar 1.800 euro atau senilai dengan 25 juta rupiah setiap bulan untuk menciptakan konten super berkualitas, dan situs WikiHow dengan tagline-nya yang juga fenomenal How to Do Anything (baca: Jack Herrick dan Cerita tentang WikiHow).

Di Indonesia bisa melihat situs media seperti Kompas, Merdeka, Tribunnews, atau situs kurasi seperti Dream.co.id dan situs-situs yang berada di bawah kendali KapanLagi Network.

Kalau blogger, bisa melihat MaxManroe, Omkicau, JuraganCipir, Pabelog, dll.

Melihat bagaimana mereka bisa mendapatkan banyak traffic, bagaimana cara mereka menulis konten sehingga menarik banyak pembaca tetap, bagaimana mereka menempatkan posisi iklan, dan strategi lain yang bisa dilihat untuk dipelajari.

7. Bidik Keyword dengan Search Volume yang Tinggi

Banyak yang mengatakan sebaiknya kejar keyword yang sedikit, dan perbanyak jumlah konten. Ada benarnya. Tapi membidik target penghasilan $100 per hari berbeda dengan target penghasilan $500 per bulan.

Yang kamu butuhkan untuk bisa $100 per hari adalah dengan menembak keyword populer. Dan untuk bisa menang dalam keyword yang tinggi adalah dengan membangun website Authority.

Yang perlu kamu garis bawahi adalah, ketika keyword kamu berhasil masuk halaman 1, dengan menembak search volume yang tinggi maka kamu akan menikmati banjir traffic yang deras ke website kamu.

8. Pastikan Semuanya Kamu Bangun Untuk Target Jangka Panjang

AGC, spammy backlink, manipulasi traffic, sebaiknya jauhkan diri kamu dari hal-hal ini. Bangunlah mental dan mindset bisnis. Membangun situs Authority tidaklah singkat, butuh proses, dolar yang akan kamu nikmati juga tidak bisa instan. Sudah umum bahwa strategi yang menyalahi aturan main Google tidak akan bisa bertahan lama.

Jangan mudah tergiur dengan iming-iming jasa link-building yang banyak tersebar di internet. Jangan buru-buru ingin membeli tool atau software yang bisa membuat backlink secara sporadis.

Cukup perhatikan hal-hal yang alami, natural, dan tidak menyalahi aturan main Google.

Hindari konten-konten “sampah”, hasil spin. Hati-hati juga dengan membeli konten dari pihak lain, salah-salah yang kamu terima adalah konten hasil rekayasa mesin yang tidak nyaman untuk dibaca.

9. Jangan Terlalu Fokus Pada Tampilan Website

Ini bagian yang tidak terlalu penting untuk kamu pikirkan. Pilihlah theme yang sederhana. Yang penting informasi bisa dibaca oleh Google dan para pengunjung. Perhatikan Revorma, tidak ada fitur yang wah, web biasa saja.

Jangan buang-buang waktu di tampilan website.

10. Tidak Perlu Banyak Backlink

Lagi-lagi, fokus lah pada konten, penuhi hari-hari kamu untuk konten. Pikirkan bagaimana membangun konten yang bagus dan menarik.

Ketika kamu fokus pada backlink, kamu akan stress dan bosan, apalagi ketika kamu tahu backlink yang kamu buat tidak berhasil, atau parahnya justru menurunkan peringkat keyword kamu.

Membangun link secara manual satu per satu akan sangat membantu kamu dalam optimasi keyword. Karena dengannya, kamu bisa lebih yakin bahwa backlink yang kamu buat adalah berkualitas dan aman.

Saya merasa daftar backlink yang tersebar di banyak website (yang mungkin kamu memperolehnya dengan mencari di Google “daftar backlink berkualitas 2015”) adalah daftar backlink yang kemungkinan besar merusak keyword. Perhatikan bahwa situs-situs besar (Authority) tidak melakukannya. Berhati-hatilah dengan daftar backlink semacam itu.

Mendapatkan 1 atau 2 backlink yang bersih dan berkualitas akan jauh lebih bagus untuk kamu. Ketimbang dapat ratusan backlink dari sumber yang meragukan.

11. Buatlah Konten Berkualitas

Kalau perlu, buat yang super berkualitas. Itu mengapa saya sangat memperhatikan kinerja para penulis yang saya hire untuk mengupdate konten di web yang saya kelola.

Konten berkualitas akan meningkatkan waktu kunjungan dan membuat Bounce Rate menjadi kecil. Pengunjung betah menelusuri setiap konten yang ada dan menikmatinya.

Ingat, waktu kunjungan atau Time On Site dan Bounce Rate adalah faktor penting yang menjadikan situs kamu sebagai situs Authority. Penilaian ini juga menjadi poin yang bisa meningkatkan kekuatan SEO website kamu.

Luangkan waktu lebih banyak dari biasanya hanya untuk membuat 1 konten yang benar-benar memanjakan pembaca. Semakin lama mereka bertahan di website kita maka akan semakin bagus untuk SEO.

12. Fokus Pada Satu Website

Jangan handle banyak website dalam waktu bersamaan. Kecuali kamu mempunyai pengalaman yang sangat matang dalam pengelolaan website, membentuk tim yang terdiri dari banyak kepala di setiap website, melakukan pembagian tugas dengan rapi.

Dulu, saya pernah mengelola banyak website yang semuanya bertujuan menghasilkan uang, tapi hasilnya tidak maksimal. Sampai akhirnya saya putuskan untuk memberhentikan sebagian besar dari web-web itu, menyisakan beberapa yang memang sudah matang dan lebih potensial.

Selesaikan dulu 1 masalah, sampai kamu mencapai milestone yang ditargetkan dari website tersebut, misalnya kamu punya target $1000 per bulan dari website itu. Maka jangan dulu membuat web baru sebelum milestone $1000 itu tercapai.

13. Urus Website Sebagaimana Melakukan Bisnis, Bukan Mainan

Ketika kamu punya target $1000 atau lebih, maka ini adalah hal yang harus diperhitungkan dengan sangat baik day-by-day nya. Apa saja yang perlu dilakukan, berapa anggarannya, dan seberapa banyak hal yang perlu dikerjakan dalam target waktu yang ada.

Banyak orang yang bisa mendapatkan $1 per hari, tapi tidak banyak yang bisa $50 per hari, atau bahkan $100 per hari. Semua harus terukur dan dikelola dengan mindset bisnis.

Di dalam bisnis, sikap dan kesabaran kita sangat perlu untuk diperhatikan. Belum bisa mendapatkan $10 setelah jalan 1 atau 2 bulan, jangan kecewa atau frustrasi dan akhirnya buta pikiran membeli jasa-jasa yang “membahayakan” hanya karena ingin segera mendapat hasil banyak.

Tidak perlu jalan pintas. Tetap lakukan semuanya secara natural.

14. Berhentilah dari Rasa Kekaguman Pada Screenshot

Di setiap forum diskusi online yang kamu ikuti, pasti ada saja mastah yang menebar gambar/screenshot yang membuat kamu takjub juga penasaran.

Dari CPA, CPC selain AdSense, AGC, Affiliate, dll. Ada banyak sekali hal yang bisa dijadikan strategi monetize website. Bukan berarti hal-hal barusan buruk, itu adalah sangat baik, dan sudah banyak yang membuktikan bisa sukses melalui hal-hal tersebut.

Bagi yang merasa masih sering loncat sana-sini, tolong, plis, jangan terlalu merasa kagum dengan screenshot. Mengikuti aktifitas para mastah adalah penting, wajib, supaya kamu bertambah wawasan dari mereka. Tapi jangan cepat pengin dan pingin. Ketika screenshot yang dishare itu bukan berkaitan dengan apa yang ingin kamu dalami, maka paksa diri kamu untuk tidak kagum berlebih.

Alih-alih kamu belajar dari screenshot itu, bisa jadi yang kamu jumpai adalah hasil Inspect Element :P

Dulu saya juga seperti itu (mudah kagum). Sampai saat ini saya masih menjumpai banyak teman-teman yang tidak fokus, masih menjadi SS lovers.

kamu butuh fokus dan lakukan hal itu semaksimal mungkin.

15. Belajar SEO yang Sebenarnya

Kalau kamu berkunjung ke forum diskusi, mulai dari forum online sampai grup Facebook yang membahas seputar Internet Marketing, kamu akan banyak sekali menjumpai pertanyaan semacam ini;

Bagaimana cara membuat X?” atau “Saya punya masalah X, ada yang tau solusinya?

Dan sebagian besar jawabannya seperti ini;

Coba search, di forum ini udah ada semua yang kamu cari.

Umumnya begitu, tapi yang menjawab pertanyaan itu dengan baik juga ada.

Lalu, apa itu SEO yang sebenarnya? Link building adalah sebagian kecil, dan saat ini menjadi begitu tidak pasti karena menjamurnya jasa link building dan ilmu-ilmu “menyesatkan”. On-page menjadi tidak mempunyai banyak pengaruh ketika itu tidak diimbangi dengan cara-cara yang kreatif seperti Bounce Rate dan Time On Site seperti yang sudah saya singgung di atas.

Kalau kamu benar-benar serius ingin mempelajari SEO yang efeknya luar biasa, bacalah website-website ini secara keseluruhan Moz, Distilled, Seer, SELand, SEJournal, dan SEO by the Sea.

Cobalah pelajari bagaimana mindset SEO yang ada pada orang-orang di sana. kamu akan menemukan perbedaan yang cukup signifikan ketimbang tempat-tempat yang biasa kita temui di grup Facebook. Setidaknya bisa untuk menambah wawasan.

* * *

Kira-kira, seperti itulah gambaran yang akan kamu hadapi ketika kamu ingin belajar Google AdSense secara lebih dalam, lebih serius, dan yang penting ingin menghasilkan.[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row]