Cara Meningkatkan Motivasi Kerja Supaya Hasil Lebih Produktif

Motivasi kerja seseorang bisa bermacam-macam. Mulai sekedar untuk mencari makan atau untuk sekedar aktualisasi diri. Apapun motivasinya, seringkali kamu kehilangan semangat kerja yang mengakibatkan menurunnya produktifitas.

Tulisan ini dibuat berdasarkan pengalaman dan sharing dari beberapa pengusaha sukses. Bagaimana mereka mampu meningkatkan motivasi kerja sehingga selalu bersemangat dan produktif.

Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja

Tak dapat dipungkiri, ada pengaruh motivasi terhadap kinerja. Baik kinerja kamu sendiri, tim maupun bawahan. Maka perlu sekali bagi seorang pimpinan untuk mampu meningkatkan motivasi kerja karyawan di perusahaannya.

Karena jika motivasi kamu maupun karyawanmu naik turun, akibatnya akan mengganggu produktifitas perusahaan. Ini tentu bukanlah akhir yang kamu harapkan.

Maka, tak peduli apakah kamu kerja sendiri, kerja sama orang maupun memperkerjakan orang lain, penting sekali untuk selalu menjaga semangat kerja tim agar tetap on fire.

Sebelum saya mulai menjelaskan bagaimana cara meningkatkan motivasi kerja baik untuk diri kamu sendiri maupun untuk orang lain, maka boleh dong saya cerita sedikit pengalaman salah satu guru saya yaitu Mr. Tung Desem Waringin.

Cerita Motivasi dan Inspirasi Hidup

Mr. Tung Desem Waringin saat masih SMA adalah termasuk anak yang kurang menonjol dan pemalu dengan nilai sekolah yang kurang bagus.

Namun saat kuliah, beliau mampu menjadi juara I lomba tulis karya Ilmiah tingkat Nasional, Juara Cepat Tepat P4 tingkat Provinsi dan menjadi Mahasiswa Teladan nomor 1.

Beliau juga menjadi karyawan berprestasi saat masih bekerja di sebuah bank swasta. Saat itu beliau merasa bahwa apa yang sudah diraihnya sudah luar biasa. Top Markotop kalau orang Jawa bilang.

Namun, saat papa beliau meninggal, padahal seluruh hartanya sudah habis untuk biaya pengobatan, beliau sadar bahwa apa yang sudah diraihnya selama ini, ternyata belum apa-apa, bahkan tak mampu memberikan pengobatan terbaik untuk orang yang dicintainya.

Dari situlah titik balik kehidupan beliau dimulai. Menjual harta satu-satunya berupa tanah untuk mengikuti sebuah training di Amerika. Memulai semua dari nol dan melakukan hal-hal yang sulit dilakukan oleh orang biasa.

Motivasi untuk memberikan yang terbaik bagi orang yang dicintai telah membuat beliau berubah. jauh lebih baik dari beliau yang dulu.

Saya suka cerita beliau ini, karena ada banyak orang yang berhasil mencapai titik puncak lalu jatuh dan tak mampu bangkit lagi.

Banyak orang yang berhasil sukses dikit lalu nyaman dengan kesuksesannya dan kehilangan motivasi untuk bisa lebih dahsyat lagi.

Sangat mudah mendapatkan motivasi saat kamu kepepet. Banyak hutang, harta habis tak tersisa. Mau gak mau ya akan berangkat kerja.

Tapi saat kamu ada di posisi nyaman, menjadi kepala cabang sebuah bank besar, fasilitas lengkap, rasanya sulit sekali untuk bisa naik derajat ke yang jauh lebih tinggi dan lebih tinggi lagi.

Maka kamu butuh motivasi yang mampu mendorongmu maju dan maju lagi. Meraih yang terbaik dan lebih baik lagi.

Bagaimana Menumbuhkan Motivasi Diri Sendiri

Dari cerita Mr. Tung di atas yang beliau ceritakan saat mengisi seminar, saya mengambil banyak kesimpulan bagaimana memotivasi diri sendiri untuk bisa lebih baik dan lebih baik setiap hari.

Siapa yang lebih baik dari hari ini, dia adalah orang yang beruntung
Siapa yang lebih buruk dari hari ini, dia adalah orang yang merugi
Siapa yang hari ini sama dengan hari kemarin, dia adalah orang yang tertipu

Maka, menjadi lebih baik dan terus berusaha untuk lebih baik adalah sebuah keharusan. Dan untuk meningkatkan motivasi kerja yang lebih baik lagi, kamu butuh beberapa cara diantaranya adalah:

1. Menemukan Alasan

Mr. Tung menemukan sebuah alasan yang sangat kuat yang langsung menghantam emosinya. Beliau tak mampu memberikan pengobatan terbaik untuk papanya.

Padahal saat itu beliau adalah kepala cabang bank swasta terbesar di negeri ini. Rumah dan mobil mewah ada dalam genggaman, namun tak banyak membantu.

Maka, saat kamu merasa kurang motivasi, gak bergairah bekerja atau karyawanmu kok terlihat kurang semangat bekerja, maka perlu diberikan sebuah alasan kuat untuk menumbuhkan motivasinya kembali.

Alasan ini harus benar-benar menyentuh emosi, harus benar-benar dirasakan, dihayati. Karena kalau alasan sekedar alasan dan hanya sekedar bayang-bayang kosong, dia takkan mampu membuatmu bergerak.

Saya pernah membaca dalam sebuah buku (maaf saya lupa bukunya), jika keinginanmu tak mampu membuatmu bangun malam untuk tahajud, maka berarti keinginanmu terlalu kecil atau malah gak berarti sama sekali.

menemukan alasan adalah motivasi terbaik
Menemukan alasan adalah motivasi terbaik.

Bayangkan orang tuamu sakit, butuh banyak dana untuk berobat dan kamu satu-satunya harapan mereka. Apa yang kamu lakukan?

Sudah pasti akan berusaha sekeras mungkin dan saat malam pasti kamu akan bangun untuk tahajud dan memikirkan rencana-rencana mendapatkan biaya pengobatan.

Itulah alasan yang kuat yang mampu membuat motivasi kerjamu bangkit. Dia akan menggerakkan semua potensi dalam dirimu. Kamu akan berpikir lebih keras, kerja lebih giat dan rasa lelah akan takut mendekat.

Seorang karyawan yang motivasinya hanya sekedar bisa makan dan gaji dari perusahaan sudah cukup, biasanya kerja hanya standart saja. Asalkan gak dipecat aja beres.

Tapi seorang karyawan yang punya alasan kuat untuk maju, gaji karyawan tidak cukup, saya harus bisa punya gaji manager. Dia akan cari cara supaya mampu naik jabatan.

Maka, agar kamu selalu punya motivasi kerja, walaupun kondisi lagi kurang mood, temukan kembali alasan kuat kenapa kamu harus melakukan ini semua.

2. Mencari Nikmat Menghindari Sengsara

Motivasi manusia itu sebenarnya cuma 2 saja. Mencari nikmat dan menghindari sengsara.

Ada orang kerja mati-matian, banting tulang siang dan malam. Kenapa? Ternyata karena anak istrinya menggantungkan hidup padanya. Jika dia pulang dengan tangan kosong, maka bisa dipastikan anak istrinya akan kelaparan. Menghindari sengsara.

Ada seorang karyawan, pulang kerja masih cari penghasilan tambahan lagi. Belajar lagi, cari ilmu lagi agar mendapatkan penghasilan yang lebih besar lagi. Kenapa?

Karena dia ingin punya mobil mewah, dia bayangkan betapa enaknya jalan-jalan bersama keluarga memakai mobil mewah. Motivasi untuk mencari nikmat.

Ada karyawan kok males-males aja, padahal gajinya juga cukup, bahkan ada bonus. Eh ternyata dengan gaji segitu aja dan kerja cuma gitu aja, sudah cukup untuk kebutuhannya. Dia merasa aman dengan posisi itu.

Maka jadilah karyawan tersebut kerja sekedar kerja asalkan gak kena pecat. Enggan meningkatkan kemampuannya.

Ini adalah kelanjutan dari cara pertama. Tapi lebih detil lagi dalam menemukan alasannya yaitu haruslah terasa nikmatnya dan kalau gagal harus terasa sengsaranya.

Yaa mirip dengan surga dan neraka. Kalau kamu ibadah dengan tekun, maka balasannya surga dengan berbagai macam kenikmatannya. Tapi kalau kamu enggan beribadah apalagi doyan maksiat, balasannya adalah neraka dengan berbagai kesengsaraan di dalamnya.

3. Bergaul dengan Orang Sukses

Sebagai makhluk sosial, manusia cenderung ingin berkumpul. Dan keinginan berkumpul ini membawa efek yaitu efek meniru.

Jika bergaul dengan penjual minyak wangi, maka akan terpercik wanginya.
Jika bergaul dengan pandai besi, maka akan terpercik apinya.

Bergaullah dengan orang-orang yang akan membawa pengaruh positif padamu. Jika kamu bergaul dengan karyawan yang workaholic maka lambat laun kamu akan terbiasa kerja keras.

Jika kamu bergaul dengan karyawan yang malas ya lama kelamaan kamu akan jadi malas juga.

Maka setelah menetapkan tujuan, menemukan alasan yang kuat, yang mendatangkan kenikmatan jika mampu diraih dan mendatangkan kesengsaraan jika gagal, selanjutnya adalah bergaul dengan orang yang sukses.

Cari tahu siapa orang yang terbaik di bidang yang kamu geluti dan bergaullah dengannya. Seringkali ilmu itu justru keluar saat lagi ngobrol santai. Kamu tidak akan mendapatkan ilmu-ilmu penting hanya lewat seminar atau training saja.

Dari mereka kamu juga akan mulai membandingkan. Bagaimana mereka bekerja, bagaimana membagi waktunya, sekeras apa mereka berusaha.

Kadangkala kamu udah merasa kerja keras, udah merasa berusaha keras eh ternyata itu nggak ada apa-apanya dibanding orang-orang sukses. Saat bergaul dengan mereka kamu jadi tahu, harus sekeras apa usahanya.

4. Banyak Belajar

Last but not Least untuk mampu meningkatkan motivasi kerja, kamu harus banyak belajar. Ilmu akan membuat kamu punya pemahaman lebih.

Bekerja tanpa pemahaman, biasanya cenderung asal jadi. Tapi dengan pemahaman, kamu bisa membuat pekerjaanmu jadi semakin mudah dan semakin cepat.

Ada orang yang memang butuh pemahaman utuh dulu sebelum mau bergerak. Maka kalau kamu tipe orang seperti ini, wajib bagimu untuk belajar secara lengkap.

Pemahaman yang baik juga akan membuatmu merasa perlu untuk menyelesaikan pekerjaan dengan baik. Misalnya kamu seorang pegawai negeri yang ditugaskan mengurus dokumen warga.

Kalau kamu tahu pentingnya dokumen itu bagi mereka, kamu akan berusaha untuk menyelesaikan dengan baik. Karena kamu tahu urusan warga masih panjang, dan akan semakin panjang kalau kamu malas-malasan.

Kamu seorang teknisi, kalau kamu paham kenapa harus bekerja cepat, kalau kamu tahu bahwa pemilik motor ini butuh segera jalan lagi karena ada urusan lain yang siap menumpuk gara-gara motornya rusak, maka kamu akan kerja lebih cepat dan giat lagi.

Ilmu juga membuatmu semakin percaya diri mengerjakan sesuatu. Tanpa ilmu, biasanya kamu akan takut salah, kerja jadi lambat, masih coba-coba. Seiring bertambah ilmu dan pengalaman, kerjapun makin giat dan makin cepat.

10 Tips agar Tetap Semangat Kerja

Walaupun motivasi sudah cukup tinggi, namun ada kalanya kan tiba-tiba mood hilang. Tiba-tiba malas dengan rutinistas sehari-hari. Apalagi jika punya atasan yang kurang mampu menghargai kerja karyawannya. Bawaannya pengen mengeluh terus seharian.

Ini adalah beberapa tips yang disarikan dari pengalaman saya sendiri dan juga dari beberapa artikel lain.

1. Membuat Jadwal Kerja

Believe it or not seringkali males itu datangnya bukan karena gak ada motivasi atau gaji kurang. Males justru datang gara-gara kamu gak tahu harus ngapain.

Karena bingung mau ngapain akhirnya melamun eh kok ternyata melamun doang itu rasanya enak.

Manusia mencari nikmat, menghindari sengsara. Melamun lebih nikmat daripada kerja.

Ternyata kalau lagi bingung itu enak ya, gak usah kerja. Akhirnya makin lama makin lama bingung dan makin enak rasanya.

Kalau pernah berurusan dengan tukang bangunan, sering tuh mereka ketika kamu mintai pendapat soal sesuatu lamaaa banget mikirnya. Melamun dulu.

Ya karena melamun itu enak, apalagi melamun sambil dibayar hehehe.

Untuk mencegahnya, kamu harus punya jadwal kerja. Mulai masuk kantor sampai pulang kantor, apa saja yang harus kamu lakukan. Termasuk jam berapa saja boleh istirahat sejenak sekedar meluruskan punggung.

Jika mengerjakan proyek, maka pecah-pecah proyeknya jadi beberapa bagian. Buat jadwal hari ini ngerjakan yang ini, besok yang ini, kemudian yang ini, dan seterusnya sampai selesai.

Bila kerja bersama tim, pastikan jadwal kerja dan target tiap anggota tim sudah ready sehingga tim kamu gak harus melamun dulu hanya agar tahu mau ngapain hari ini.

Dengan memiliki jadwal kerja, maka kamu akan senantiasa termotivasi untuk menyelesaikannya. Apalagi klo ditambah tips setelah ini.

2. Membuat Skala Prioritas

Kadangkala kamu males kerja saat pekerjaan justru menumpuk. Awalnya hanya gara-gara salah menempatkan prioritas sehingga jadwal yang sudah dirancang jadi kacau.

Penting sekali membuat skala prioritas. Misal kamu mengerjakan sebuah proyek, eh ternyata ada proyek lain yang sepertinya bisa dilakukan secara bersamaan.

Maka, kamu harus buat skala prioritas. Proyek sampingnya harus bisa dijadikan prioritas kedua mengingat itu hanya proyek sampingan. Jika sama-sama punya deadline dan sama-sama mepet, maka harus berani menolaknya.

Jangan sampai gara-gara proyek sampingan, kamu jadi bingung ngatur jadwal. Akibatnya jadwal jadi berantakan, pekerjaan numpuk dan akhirnya malah bikin males.

Jika pekerjaanmu sangat banyak, maka cobalah tulis dulu semuanya lalu mulai masukkan dalam skala prioritas dan mulai buat penjadwalan pekerjaan.

3. Perhatikan Makanan

Makanan adalah bahan bakar tubuh. Kamu harus perhatikan betul apa yang kamu makan di pagi hari. Idealnya, jangan makan berat di pagi hari. Karena makanan berat akan membutuhkan banyak energi untuk mengolahnya.

Paling bagus adalah makan buah karena buah sangat mudah dicerna tubuh dan banyak mengandung nutrisi yang dibutuhkan tubuh.

Makan berat cukup dilakukan di siang hari dan malam hari tapi jangan terlalu malam. Makanan berat di siang hari, baru akan mulai diolah pada sore hari saat kamu sudah pulang kerja.

Kalau kamu makan berat di pagi hari, maka dia akan diproses pada siang hari saat kamu sedang butuh banyak energi untuk pekerjaanmu. Ini yang kemudian bikin ngantuk karena energimu terbagi dua untuk bekerja dan untuk mencerna makanan.

Jaga juga asupan air. Jangan sampai kamu dehidrasi. Tidak ada ukuran pasti berapa liter air tiap hari yang harus diminum.

Usahakan kamu mampu buang air kecil setiap 3 atau 4 jam sehari dan warnanya harus putih jernih. Jika sampai kuning atau jaraknya terlalu lama, artinya kamu kekurangan minuman.

Dengan air yang cukup, metabolisme tubuh jadi lebih lancar, badanpun tetap bugar dan tentu saja jadi semangat bekerja.

Hati-hati juga dengan kopi. Terlalu banyak kafein juga akan membuat tubuh kurang maksimal bekerja. Memang kopi dapat menjadi semacam obat ngantuk. Tapi kalau kurang tepat waktunya justru akan membuat metabolisme tubuh kurang bagus.

4. Mengenali Waktu Produktifmu

Coba kamu perhatikan, di jam berapa saja kamu semangat banget bekerja dan di jam berapa saja produktifitasmu berkurang. Ini penting untuk membuat jadwal kerjamu nanti.

Bagaimanapun tubuhmu punya siklus. Pada saat semangat lagi ngebuut, manfaatkan untuk mengerjakan pekerjaan yang rumit, sulit dan butuh pemikiran ekstra.

Sedangkan saat lagi down manfaatkan untuk evaluasi, melakukan perbaikan-perbaikan atau melakukan pekerjaan yang tidak terlalu menguras energi.

Jika menganggap semua waktu sama, maka seringkali ketika kamu mengerjakan pekerjaan yang berat, saat itu kondisi tubuh sudah kurang fit. Sehingga pekerjaan berat justru makin berat.

Akibatnya jadi malas mengerjakan, kurang happy dan hasilnya jadi kurang maksimal.

Artikel ini cukup detil menjelaskan bagaimana cara mengukur produktifitasmu: https://blog.trello.com/find-productive-hours 

Inti dari artikel itu, kamu cukup bikin tabel berisi kolom-kolom hari dan jam, lalu kamu tinggal isi saja. Misalnya untuk kolom fokus, jika kamu sedang sangat fokus, maka isi dengan angka 10. Tapi jika pikiran bercabang-cabang alias banyak pikiran ya berarti 1.

Isi tabel ini setiap jam sambil mengambil waktu jeda. Selain bagus untuk mengembalikan semangat, juga bagus untuk evaluasi dan mengatur jadwal kerja.

5. Lakukan Saja

Ini yang sering saya lakukan ketika sudah berada pada titik paling malas. Bawaannya pengen tidur aja. Apalagi sebagai seorang freelance cenderung tidak ada yang mengatur dan cenderung jam kerjanya bebas.

Kalau ini dituruti, bukan tidak mungkin untuk menumbuhkan kembali semangat akan sulit. Maka seharian itu jadi malas-malasan.

Untuk yang jadi karyawan mungkin masih tertolong karena ada bos yang mengawasi. Nah, bagi kamu para freelance atau Self Employee tips dari saya adalah Just do it lakukan saja.

Oke, pekerjaannya berat, ya udah lakukan saja sebisanya. Pernah saya harus bongkar sendiri bak kamar mandi karena ingin menggunakan ember saja. Pertama agar hemat air, kedua mudah sekali mencucinya.

Waktu itu lagi males banget, akhirnya saya bilang pada diri sendiri, ya udah kerjakan saja. Main-main. Pukulin aja pokoknya bak mandinya. Gak harus selesai sekarang, satu sisi jebol sudah cukup.

Saya pun mulai deh membongkar satu sisi. Dalam hati kayak ada yang bisikin, udah cukup segitu aja. Tapi saya katakan dikit lagi, belum terlalu capek.

Hasilnya gak sampai 2 jam bak mandinya sudah lenyap, udah diberesin dan bongkarannya sudah dibuang ke luar.

Seringkali kalau kamu dihadapkan pada persoalan atau pekerjaan yang besar dan berat sudah langsung memutuskan tidak bakal sanggup. Ini yang menggerus semangat kerjamu. Maka, cara mengatasinya ya lakukan saja, buktikan sendiri.

6. Merapikan Tempat Kerja

Ruang kerja yang rapi, akan membuat suasana hati jadi ikut tertata. Meja yang rapi membuat kami mudah menemukan apapun.

Maka, luangkan waktu untuk menata meja. termasuk menata tampilan desktop komputermu atau menata file-file di harddiskmu.

Buat jadwal kerja, jadwalkan untuk merapikan meja.

Merapikan meja berarti menata barang-barangnya lho ya. Bukan sekedar mengumpulkan semua barang di satu kotak lalu taruh di bawah meja. Itu sih bukan menata, cuma menyembunyikan keruwetan hehehe.

Beli organizer untuk menempatkan peralatan tulis, beli map-map besar untuk menata berkas-berkas. Tempat bekerja yang rapi membuat kerja jadi nyaman.

Masih ingat kan ketika dulu awal-awal bekerja? Meja masih rapi, masih baru, baunya juga masih bau toko. Saat itu kamu semangat banget bekerja.

7. Membuat Jeda Rutin

Jeda sangat penting untuk mengembalikan metabolisme tubuh saat bekerja. Walaupun hanya sebentar, jeda akan mampu membuatmu kembali bersemangat.

Dulu saya pikir jeda cuma menghabiskan waktu, tapi ternyata jeda justru menambah kemampuan otak untuk berpikir.

Saat jeda, biasanya otak masih terus bekerja. Tapi tubuh gak boleh kerja karena sedang waktunya jeda istirahat.

Saat itu pikiran akan terus melakukan proses, ide-ide baru bermunculan dan saat jeda berakhir, kamu sudah punya semangat lagi untuk beraktifitas.

Jeda cukup beberapa menit saja. Sekedar jalan kaki bentar memutari meja kerja, meluruskan punggung atau sekedar ambil minum sudah cukup untuk rehat.

Jeda sebentar tapi rutin akan mampu membuatmu tetap dalam kondisi fit dan selalu siap action.

8. Rayakan Tiap Keberhasilan

Kalau yang ini sepertinya semua orang sudah melakukannya. Tapi biasanya hanya keberhasilan-keberhasilan yang nilainya besar saja yang dirayakan.

Itupun dengan besar-besaran juga sehingga tak jarang biaya syukurannya lebih gede daripada penghasilannya hehehe.

Pada poin ini, saya bukan mengajak membuat pesta besar-besaran atau syukuran dengan warga sekampung. Cukup sebuah penghargaan kecil untuk diri sendiri.

Misalnya memberi hadiah kepada diri sendiri. Makan makanan favorit di tempat favorit. Apa saja agar dirimu gembira atas keberhasilan yang sudah kamu capai.

Dirimu layak mendapatkan penghargaan atas upaya yang sudah kamu lakukan. Tapi ya jangan over acting hingga jatuhnya malah pemborosan. Secukupnya saja.

Kalau gagal bagaimana? Ya hukum diri sendiri. Misalnya harus membaca buku sebagai hukumannya. Atau harus mentraktir orang yang sukses.

9. Membuat Rencana Kerja untuk Besok

Sebelum tidur, buatlah rencana kerja untuk besok. Apa saja yang ingin kamu lakukan. Buatlah sebuah target harian. Jika pekerjaanmu cenderung gitu-gitu aja, cobalah cari tahu apa yang bisa kamu tingkatkan.

Kamu karyawan pabrik, kerjamu sehari-hari ya cuma bungkusin produk saja. Maka coba tanya pada diri sendiri, bisakah ditingkatkan? Atau coba tanya, bisakah pekerjaannya lebih cepat?

Jika memang pekerjaan di pabrik sudah mentok gitu-gitu aja, maka coba cari peluang baru. Usaha sampingan yang bisa dilakukan sepulang kerja.

Mungkin juga bisa menambah kenalan baru orang-orang sukses di perusahaan.

Buatlah rencana yang terus lebih baik dari hari ke hari. Kalau gagal, buat evaluasinya kenapa gagal dan bagaimana biar bisa berhasil. Coba lagi coba lagi dan coba lagi.

Otak kalau terus dilatih seperti ini akan semakin berkembang dan berkembang. Tinggal tunggu waktu yang pas saja sampai bertemu kesempatan.

Banyak pegawai yang membiarkan otaknya semakin tumpul akibat rutinitas sehari-hari. Pulang kerja udah capek, bawaannya mau tidur atau ngobrol dengan teman sampai larut malam.

Alhasil ketika ada masalah, pensiun dan dia kena PHK, otaknya sudah sulit diajak berpikir lagi. Karena sejak awal sudah terlatih nyaman dengan rutinitas dan gak butuh mikir lagi.

Jangan sampai kamu seperti itu. Buatlah rencana-rencana setiap hari. Kalau gagal jangan kuatir, wong cuma rencana doang. Buat lagi dan evaluasi kenapa kemarin rencananya gagal dilaksanakan.

10. Tidur yang Cukup

Jangan sampai tidurmu kurang sehingga mengantuk saat kerja. Kopi memang bisa mengusir ngantuk, tapi kebanyakan kopi hanya akan merusak tubuh.

Infografis tidur berkualitas
Infografis bagaimana tidur berkualitas dari National Sleep Foundation

Solusi untuk tetap bugar di pagi hingga sore hari hanyalah tidur yang cukup. Gak usah peduli apa kata teman kalau kamu tidurnya terlalu sore. Tidur adalah hak tubuh dan kamu harus memenuhinya.

Jika memang kamu harus kerja lembur, batasi jamnya sehingga ada waktu untuk tidur.

Self Employee biasanya yang paling susah untuk ini. Bekerja sendiri cenderung malah lupa waktu. Apalagi kalau proyeknya sudah mendekati deadline.

Itulah pentingnya membuat jadwal kerja dan membuat rencana tiap malam. Agar kamu bisa menjadwalkan jam tidurmu.

Itulah 4 cara meningkatkan motivasi kerja ditambah dengan 10 tips agar semangat selalu membara. Mudah-mudahan bisa dipraktekkan dan membawa kesuksesan pada diri sendiri.

Referensi:

  1. Tung Desem Waringin, Life Revolution, Gramedia Pustaka, 2018
  2. https://www.process.st/work-motivation/
  3. https://blog.trello.com/find-productive-hours
  4. https://www.sleepfoundation.org/
  5. https://www.themuse.com/advice/7-ways-to-motivate-yourself-to-work-hard-when-youre-really-not-in-the-mood

Satu pemikiran pada “Cara Meningkatkan Motivasi Kerja Supaya Hasil Lebih Produktif”

Tinggalkan komentar