Cara Meningkatkan Pengunjung Blog

Ketika kamu memutuskan pilihan maha penting untuk menjadi blogger, tentunya langkah mempelajari seluk beluk blog menjadi krusial.

Selanjutnya, kemungkinan besar kamu mulai mencari-cari referensi gimana sih biar jadi blogger sukses dan berusaha fokus dan konsisten menjalaninya.

Sayangnya, tak sedikit blogger pemula yang akhirnya patah arang (baca: berhenti ngeblog), karena trafik blognya tak kunjung bertambah.

Perih. Walau tak seperih ditinggal nikah gadis idaman

Perlu kamu tahu, kalau yang namanya trafik itu layaknya darah dalam bisnis (dalam hal ini blogmu).

Tanpa trafik, gak usah mimpi bisa jual barang secara online, punya list subscribers bejibun, atau jadi publisher AdSense yang tajir.

Sumber Utama Pengunjung Blog

Berikut merupakan beberapa cara jitu yang insya Allah mudah mendatangkan trafik dan bisa kamu praktekkan mulai hari ini juga:

1. SEO

Merupakan singkatan dari Search Engine Optimization.

SEO ini merupakan salah satu metode mendatangkan trafik yang ter-oldies yang masih moncer sampai sekarang.

Yang perlu kamu lakukan adalah memberikan informasi terbaik sesuai yang diinginkan atau dicari pengunjung blogmu.

Mengandalkan kekuatan mesin pencari Google, harapannya pengunjung blogmu akan naik ketika kamu melakukan SEO dengan benar.

2. Facebook

Sejak Indonesia didaulat sebagai pengguna Facebook terbanyak keempat di dunia, tentunya sangat merugi sekali kalau kita hanya duduk sebagai penonton.

Tak hanya menjadi Big Four dunia setelah India, Amerika Serikat, dan Brazil, pencapaian ini juga menjadikan Indonesia sebagai negara pengguna Facebook terbesar di Asia Tenggara.

Gurih kan ya?!

3. WhatsApp

Statistik yang mencengangkan!

Walau kita jadi juara harapan pertama di kancah dunia pengguna Facebook, ternyata Facebook tidaklah menjadi layanan media sosial paling aktif di Indonesia.

Per Januari 2019, We Are Social membeberkan bahwa Youtube dan Whatsapp merupakan layanan media sosial yang paling aktif digunakan masyarakat Indonesia dibanding Facebook.

Jadi, gak cuma kamu bisa pakai ketiga raksasa teknologi ini: Google, Facebook, dan Whatsapp — kamu juga bisa memanfaatkannya untuk menjadikan blogmu ramai dengan pengunjung.

Kuy dibahas!

Visitors dari SEO

seo

Sebelum kita membahas SEO lebih dalam, ada baiknya kamu memahami mindset dalam melakukan SEO.

Mindset paling dasar yang perlu kamu tanamkan dan fahamkan dalam jiwa ragamu adalah berikan apa yang pengunjung mau, bukan yang kita mau.

SEO MINDSET: berikan apa yang pengunjung mau, bukan yang kita mau.

Jadi, apapun yang kamu tulis (artikel) dan optimasi nantinya — gak akan berguna — kalau memang tidak dicari pengunjung.

Khusus untuk bahasan SEO ini, Revorma sebenarnya sudah membuat kategorisasi artikel sendiri yang bisa kamu kulik.

Tak hanya itu, kolom Belajar SEO pun dibuat untuk memudahkanmu menjelajah dunia SEO yang terkenal njelimet ini.

Seperti yang tertulis di awal kolom tersebut, memiliki website dengan trafik pasif atau dengan kata lain, datang terus menerus tanpa kita urus lagi, itu sangat mungkin.

Lebih jauh, trafik yang datang dari mesin pencari Google itu sudah valid dan tertarget.

Tidak mungkin ada pengunjung yang mencari informasi “harga kucing persia” tapi mengetikkan “harga kucing anggora” di kolom pencarian Google, bukan?

Trafik tertarget inilah yang nantinya tinggal kamu pilih mau diolah jadi apa. Bisa diarahkan jadi subscriber blogmu, jual produk, atau menjual skill yang kamu miliki.

Lalu, poin-poin apa saja yang harus dipelajari biar paham SEO?

Basic SEO

Poin ini sudah saya jelaskan dengan gamblang sebelumnya.

Mendatangkan trafik dengan cara SEO, bukan berarti asal melakukan optimasi. Mindset yang benar akan membuat usaha dan proses SEO yang kamu lakukan optimal dan jauh dari kesia-siaan.

Riset Keyword dan Kompetitor

Merupakan kegiatan pertama dan paling utama dalam rangkaian kegiatan SEO.

Dengan mengetahui kualitas keyword dan kompetitor yang akan kita hadapi, pemetaan proses SEO ke depan menjadi lebih jelas dan masuk akal.

Cukuplah quote dari Sun Tzu mewakili seberapa penting chapter riset ini,

“If you know both yourself and your enemy, you can win numerous (literally, “a hundred”) battles without jeopardy.”

SEO Onpage

Kalau kamu sudah memastikan keyword apa yang akan kamu optimasi nantinya, saatnya mengoptimasi mulai dari dalam website kamu sendiri (onpage).

Di dalam kolom Belajar SEO disebutkan minimal ada 9 variabel onpage yang harus kamu optimasi.

  1. Theme SEO friendly
  2. Pagespeed
  3. Sitemap
  4. Optimasi gambar dalam website
  5. Jumlah kata dalam artikel
  6. Internal linking
  7. Permalinks
  8. Sub judul
  9. Meta

SEO Offpage

Berkebalikan dengan SEO Onpage, optimasi SEO Offpage dilakukan di luar website yang kamu miliki.

SEO Offpage ini juga lebih sering dikenal dengan istilah backlinking atau link building.

Backlinking merupakan proses berulang untuk mendapatkan backlink dari website lain di luar website kita.

Backlinkbacklink yang kamu dapat itulah yang dapat menaikkan reputasi website kamu sehingga Google pada akhirnya menghadiahi kamu tempat terbaik di halaman satu.

Evaluasi

Setelah semua proses optimasi dilakukan, kegiatan SEO tidak berhenti di situ saja.

Proses evaluasi juga wajib dilakukan untuk mengukur seberapa jauh keberhasilan kegiatan SEO yang sudah kamu lakukan.

Variabel yang wajib dicek di fase evaluasi ini:

  1. Posisi keyword yang dioptimasi
  2. Jumlah dan kualitas backlink yang terbukti nancep
  3. Evaluasi proses SEO secara keseluruhan

TIPS: Seperti yang sudah saya sampaikan sebelumnya, kamu bisa lebih detail lagi belajar SEO di kolom ini. Atau bagi kamu yang ingin belajar SEO lebih dalam, kamu bisa mencoba mengakses materi Revorma Premium.

Atau biar mantep, kamu juga bisa kok belajar langsung ke Embah Google, silakan cek di sini.

Studi Kasus Pengunjung dari SEO

alodokter
alodokter dan raksasa kesehatan lainnya

Tidak lupa, saya cantumkan beberapa daftar blogger sukses yang memang terbukti memanfaatkan teknik SEO untuk mendatangkan pengunjung ke blog mereka.

Tahu dari mana ente kalau mereka main SEO?

Cek aja keywordkeyword yang mereka bidik, ada di halaman satu atau enggak. Lebih jauh, cek halaman yang nangkring di halaman satu tersebut disiram backlink atau enggak.

Penerawangan keyword dan backlink ini bisa dengan mudah kamu cek pakai Ahrefs.

Pengunjung dari Facebook

Kalau kamu selama ini kamu pakai Facebook cuma buat eksis, entah pamer situasi, pamer diri atau pamer anak istri, sepertinya kamu mainnya kurang jauh, mamen.

Facebook sebagai salah satu media sosial terbesar yang memiliki pengguna bejibun di Indonesia, ternyata sangat bisa digunakan untuk mendatangkan trafik ke blogmu.

Mulai dari akun personal, grup atau fanpage Facebook, semua bisa digunakan untuk menjaring calon pengunjung tertarget yang mau datang membaca konten blog yang sudah kamu buat. Asalkan tahu caranya. :)

Secara garis besar, kamu bisa mendatangkan trafik dari Facebook dengan dua cara:

  • Cara organik (alami)
  • Cara berbayar (menggunakan iklan)

Cara Organik

Sesuai dengan namanya — organik — cara ini memiliki kelemahan yang akan sangat terasa, bagi kamu yang pengen cepet dapat trafik: waktu proses dapat trafiknya lebih lama daripada yang berbayar.

Entah kamu menggunakan akun personal, grup atau fanpage, mau tidak mau harus diakui kalau cara organik memang butuh perjuangan dan pengorbanan yang harus dilakukan.

Cara ini biasanya dilakukan oleh siapapun — termasuk para blogger — yang minim biaya promosi.

Alurnya kurang lebih sebagai berikut:

Akun personal

Salah satu contoh akun personal yang sukses banget, menurut saya

Membuat dan membentuk akun personal agar brandable. Istilah kerennya membuat tribe yang bakal jadi followers garis keras blog kamu.

Tribe yang terbentuk ini insya Allah akan ngeklik dan menjadi pengunjung blog setiap kali kamu share konten bermanfaat yang kamu tulis.

Grup Facebook

Grup mas Saptuari ini termasuk yang aktif banget membernya

Membuat, mencari, dan mengajak user Facebook yang memiliki minat yang sama untuk bergabung dengan grup yang sudah kamu buat.

Grup di Facebook ini sering disebut para praktisi marketing Facebook sebagai “kolam”. Pelihara isi kolam dan bersabar sampai nanti pada saatnya panen.

Ya, peliharalah grup Facebook yang kamu buat dengan “memberi makan” (sekali lagi) dengan konten-konten yang bermanfaat untuk mereka (niche-relevant).

Sama dengan akun personal, anggota grup yang insya Allah pada akhirnya jadi tribe-mu ini, siap menjadi salah satu penyumbang trafik terbesar blog kamu nantinya.

Fanpage

Fanpage memang identik dengan shortcut cari trafik cepat dengan cara beriklan, tetapi kalau kamu mau main organik tentu boleh-boleh saja.

Dengan menyajikan konten fresh dan menarik setiap harinya dan memanfaatkan momentum viral, gak usah kaget kalau suatu hari blog kamu akan mengalami lonjakan trafik.

Cara Berbayar

facebook ads
Kamu bisa narget orang-orang yang baru aja nikah!

Ketika kamu mau totalitas untuk mendatangkan trafik ke blog kamu dari Facebook, ada baiknya kamu menyiapkan bujet promosi khusus untuk kamu “bakar” ketika beriklan.

Sudah bukan rahasia lagi, kalau Facebook memang hidup dengan berjualan data. Big data.

Iya, kamu daftarnya gratis. Tapi, kamu yang ingin berinteraksi, ketemu online, dan belanja di Facebook, sudah diwajibkan memberikan informasi asli. Bukan fake.

Bahkan saya pernah mengetahui ada user sampai perlu upload screenshot KTP untuk membuktikan mereka real person atau enggak.

Dari informasi yang kamu (dan user lain) isikan dengan sukarela inilah, Facebook mengoperasikan mesin iklan mereka.

Anggap saja, kamu memiliki blog khusus tentang kucing — mulai dari jenis kucing, makanan, harga, dst ada semua di sana. Tentu, kamu ingin para pecinta kucing dong yang masuk ke blog kamu. Fokus dan tertarget.

Bagi kamu yang belum tahu, dengan beriklan di Facebook, kamu bisa mendapatkan trafik tertarget tersebut.

Siapkan konten, setting target audiens dan tetek bengek lainnya, tentukan mau beriklan berapa banyak. Jalankan iklannya. Lalu, pantau dasbor pencatat trafik andalanmu. Your targeted traffic will start rolling in.

Yah.. proses detailnya memang tidak sesimpel yang saya tulis di paragraf sebelum ini. Tapi, fakta ini tentu membuat kamu — iya, kamu — tidak akan lagi memandang sebelah mata potensi trafik dari Facebook.

TIPS: Kebetulan ada satu materi premium dari Revorma tentang Facebook marketing yang dibuka untuk umum. Silakan langsung dikunyah di sini.

Plus pastikan kamu baca-baca tuntas tentang Facebook di Help Center yang mereka buat.

Konten Viral

Kenali pola-pola viral di akun Nas Daily ini

Emang yang namanya Facebook, pasti gak jauh-jauh dari yang namanya istilah viral. Sering banget lah ya, kamu denger ungkapan kek gini,

Eh, udah liat belum lu?! Si embaknya kemarin yang ngunyah daun pintu, viral lo di pesbuk!

Viral kalau kita tilik makna katanya di Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) berarti bersifat menyebar luas dan cepat seperti virus.

Catet tuh: menyebar luas dan cepat.

Nah, untuk dapat trafik yang luas (banyak) dan cepat di Facebook, kamu sebaiknya mulai belajar dan mempersiapkan diri agar piawai membuat konten viral.

Mungkin memang beberapa konten (baik teks, video, atau gambar) di Facebook yang viral secara alami, tapi tidak semuanya. Ada yang memang made by niat. Dibuat dengan niat. Wkwk.

Maksudnya, konten viral yang sedang kita bahas ini, bisa diciptakan. Bisa diusahakan. Paling enggak, struktur dan kaidah-kaidahnya. Walau akhirnya, urusan viral atau enggak hanya Allah dan Facebook yang tahu.

Sebelum kita obrolin gimana cara menciptakannya, saya kutipkan (lagi) quotes dari para content marketing experts tentang konten viral.

Iya, kamu gak salah baca. Konten viral adalah salah satu bagian dari content marketing. Makanya, kamu wajib banget belajar dan praktek tentang ini!

“… Apakah cerita yang kamu sedang baca membuatmu marah, terinspirasi, atau merasa paham dengan apa isi cerita tersebut?

Setelah kamu menyelesaikan tulisanmu, tanyakan pada dirimu sendiri, ‘Kalau artikel ini saya temukan di newsfeed medsos saya, apa saya akan peduli?’ Kalau kamu sendiri menjawab tidak, berarti artikelmu tidak layak viral.” (Megan Conley, Content Marketing Strategist di HubSpot)

***

“Ketika kamu sedang membuat konten yang baru, tanyakanlah pada dirimu sendiri 2 pertanyaan ini: ‘Kenapa orang mau share tulisan ini?’ dan ‘Apa tulisanmu bisa membantu pembaca mengekspresikan diri mereka?’

Kalau kamu tidak bisa menjawab 2 pertanyaan ini, konten yang kamu tulis hampir mustahil menjadi viral. Orang-orang melakukan share karena konten tersebut “menyerang” sisi emosi mereka. Tugasmu adalah untuk mengidentifikasi elemen emosi apa yang bisa membuat orang share konten yang kamu buat.” (Nadya Khoja, Direktur Marketing di Venngage)

TIPS: Kenapa saya bilang kutipkan lagi, karena sudah pernah saya tuliskan sebelumnya di sini. Saran saya, bookmark URL-nya, karena artikel tersebut puenting banget. Pembahasan konten viral juga sudah diulas di situ.

Datangkan Pengunjung dari WhatsApp

whatsapp

Whatsapp (WA) — menurut saya (dan sepertinya menurut masyarakat +62 lainnya) — seolah menjadi unofficial suksesor dari BBM (BlackBerry Messenger) yang dahulu booming ampun-ampunan.

Bagi kamu yang pernah atau masih berprofesi sebagai pedagang online, tentu paham betul kalau pin BBM dan nomer Whatsapp sudah menjadi pengganti mutlak nomor telepon dan SMS ketika dipajang di landingpage lapakmu.

Pun, dalam keseharian sepertinya kamu bakal dicap kudet parah kalau nomor HP kamu gak terhubung dengan layanan Whatsapp.

Intinya, setelah BBM wafat, Whatsapp beneran jadi raja di ranah aplikasi chat messenger.

Grup Whatsapp

Contoh grup-grup Whatsapp

Nah, per detik ini saya yakin kamu (dan juga saya) sedang tergabung dengan pelbagai grup Whatsapp dari mulai yang penting banget sampai kamu memutuskan join group cuma karena kepo. XD

Contoh grup WA yang saya ikuti:

  • Grup jadwal kajian
  • Grup-grup informasi bisnis lokal
  • Grup alumni
  • Dll

Isi grup di atas jelas gak jauh-jauh dengan judulnya. Kalau grup jadwal, ya si admin secara berkala akan memberitahukan jadwal kajian terdekat. Grup info bisnis, bakal ada info perihal kopdar, seminar bisnis, dan sejenisnya. Sedangkan, grup alumni… yah, gitulah isinya. Wkwk.

Kemungkinan besar, kamu sudah mulai nangkep ke mana arah obrolan ini.

Betul, kamu sendiri pun juga bisa men-drive trafik dari platform Whatsapp dengan memanfaatkan fasilitas pembuatan grup di atas.

Buat grup, lalu promosikan blog kamu di sana.

Ya, prosesnya tentu tidak semudah kata-katanya Mario Teguh omongan saya di atas.

Senada dengan pembuatan grup Facebook yang tadi sempat kita bahas, kamu sebaiknya bahkan wajib memberikan konten-konten bermanfaat untuk anggota grup WA yang kamu buat.

Berikut ide konten sederhana untuk platform Whatsapp:

  • Fakta-fakta (bukan hoax) atau berita-berita terbaru nasional
  • Artikel-artikel informasional dengan topik tertentu
  • Isu-isu lokal kota/kabupaten

Btw, jangan remehkan konten isu-isu lokal daerah kamu yang kadang nyampur dengan konten hoax. Kalau kamu pandai memilah dan memilih, bukan tidak mungkin grup kamu jadi populer karena informasinya terkenal valid.

Contoh isu-isu lokal yang bisa kamu share:

  • Event lokal daerah kamu
  • Pemberitahuan Pemda perihal wabah penyakit yang lagi marak
  • Info kewaspadaan terhadap keamanan lingkungan (adanya begal, misalnya)
  • Pengumuman mendadak adanya cegatan polantas (wkwk)

Nah, boleh tuh di sela-sela (terjadwal) info-info di atas, kamu selipkan informasi bermanfaat yang kamu tulis di blog kamu. Share URL-nya. Insya Allah trafik akan bertambah lewat referral Whatsapp.

PENTING: jumlah anggota grup Whatsapp hanya terbatas sampai 256 member (jangan tanya saya kenapa jumlahnya nanggung begitu). Tentu, kalau kamu mau trafik lebih banyak, silakan buat grup lebih dari satu.

Broadcast

Gak cuma BBM aja dulu yang punya fitur broadcast, Whatsapp juga punya.

Fungsinya, kamu bisa chat dengan banyak orang sekaligus tanpa mereka harus masuk ke grup yang kamu kelola. Ntap!

Sayang, fitur broadcast ini ada syaratnya:

  • Nomor kamu harus sudah disimpan dalam contact list calon penerima broadcast kamu
  • Kamu harus sudah menyimpan semua nomor yang mau kamu broadcast
  • (lagi-lagi) Kamu cuma bisa kirim broadcast terbatas ke 256 kontak saja

Walau syaratnya begitu, kamu dibebaskan pihak Whatsapp untuk membuat broadcast list sebanyak-banyaknya.

Ah, sama aja dong kalau gitu kek grup Whatsapp. Cuma 256 kontak doang!

Ribet banget dong kalau gitu. Musti nge-add-in satu-satu kontak yang gak kita kenal.

Ya, emang gitu, mbak-mas, om-tante. Tapi tenang, saudara-saudari, semua ada solusinya. Hehe.

Entah mulai dari kapan, para orang pintar (baca: developer) membaca kegundahan para user Whatsapp di negeri ber-flower kita ini, terutama untuk para pengusaha online shop yang salah satunya mengandalkan WA sebagai alat promosinya.

Banyak banget tool WA yang dirancang bisa menembus batasan yang ditentukan pihak Whatsapp.

Sebagai contoh, kalau kamu pakai Whatsapp original (aplikasi asli), kamu harus simpan nomor kontak yang mau kamu broadcast. Nah, dengan menggunakan tool WA, kamu jadi gak perlu simpan nomor kontak untuk kirim chat.

Luar biasa!

Salah dua dari nama-nama tools WA tersebut di atas adalah WABulkSender dan WABomber.

Saya sendiri belum pernah mencoba secara masif kedua tools di atas, silakan cek ricek sebelum investasi dan try with your own risk!

TIPS: Kamu juga bisa ubek-ubek marketplace digital macam Ratakan.com untuk mencari tool WA yang cocok buat kamu.

Yang Sebaiknya Dipelajari

Jujur, saya bingung ngasih subjudul apa di bagian ini. Yang jelas, dengan mempelajari (dan mempraktekkan) beberapa poin di bawah ini akan menambah tingkat keberhasilan dan efisiensi dalam rangka meningkatkan pengunjung blog kamu.

  • Content Marketing
  • Membuat Headline atau Judul
  • Gabung Komunitas

Ketiganya akan saya bahas di bawah

Content Marketing Efektif Alirkan Pengunjung

Bagi kamu yang belum pada tahu, content marketing ini seperti daging buah dari bahasan mendapatkan trafik yang tadi kita kupas pelan-pelan.

Berbicara trafik, pasti tidak bisa lepas dari produksi konten yang mana konten tersebut tentu saja perlu dipromosikan agar diketahui orang lain. Entah dipromosikan via mesin pencari, Facebook, atau Whatsapp.

Dilansir dari PanduanIM, kalau yang namanya content marketing itu bisa mendobrak pakem tradisional dalam bidang pemasaran.

Kalau dulu, yang ingin segera dapat penjualan atau pengunjung, harus mengeluarkan biaya besar untuk promosi dan iklan.

Di jaman melek internet sekarang ini, ceritanya jadi berbeda.

Dengan menyediakan konten yang tepat — konten yang dicari oleh calon pengunjung atau pelanggan, biaya promosi atau iklan bisa ditekan seminim mungkin.

Coba deh cek definisi content marketing di Content Marketing Institute, insya Allah kamu akan lebih ngeh dengan penjelasan sebelumnya.

“… a strategic marketing approach focused on creating and distributing valuable, relevant and consistent content to attract and retain a clearly-defined audience — and, ultimately, to drive profitable customer action.”

Definisi di atas sejalan dengan pendapat Neil Patel dimana dia menambahkan bahwa yang namanya content marketing ini merupakan strategi jangka panjang yang bertujuan untuk membangun hubungan kuat antara kamu dengan target pengunjungmu.

Hubungan kuat ini bisa terbangun dengan cara kamu memberi konten terbaik berkualitas tinggi yang relevan untuk mereka secara konsisten.

Jelas kan ya?!

Lalu, apa nih yang harus saya lakukan untuk praktek content marketing ini?

Yang namanya konten dalam blog, bentuk umumnya ya berupa artikel — walau bisa dalam bentuk lain, seperti: gambar, video, infografik, dlsb.

Nah, sebagai awalan, kamu bisa mulai belajar content marketing ala Revorma dari sini:

Membuat Judul yang Cihuy!

Pintu kesuksesan itu bernama the door of success judul yang atraktif.

Bukan tanpa alasan, cara membuat judul ini perlu dibahas terpisah. Faktanya, konten racikan kedua tanganmu akan sia-sia, kalau tidak dibarengi dengan judul bagus yang bisa menarik pembaca.

Misalnya, dalam proses SEO yang kamu lakukan — alhamdulillah — keyword yang sudah kamu optimasi sudah nangkring di #1 SERP pun, belum karuan menyumbang banyak trafik, kalau judulmu tidak mengundang klik.

Gak hanya berguna di battleground Google, judul yang bagus sangat bisa untuk mendongkrak potensi share di media sosial sampai 10 kali lipat.

Wow!

Gak usah khawatir, Cara Membuat Judul ini sudah diekstrak lengkap dengan ketujuh komposisinya yang insya Allah ngebantu petualanganmu tholabul ‘ilmi perihal content marketing.

Tembus 4K+ shares!

Sebagai pelengkap, saya berikan contoh keren salah satu tulisan dari mas Agus Mulyadi (penulis favorit saya) yang berjudul: Puja Puji untuk Lord Didi Kempot.

Lepas dari peran masif dari jamaah Gus Mul, tulisan yang viral di Facebook ini diracik dengan apik oleh mas Agus. Mulai dari judul yang menggelitik sampai isi tulisan yang jelas viralable. Silakan dipelajari polanya.

Nimbrung di Komunitas

Salah satu kunci keberhasilan menurut para pakar adalah salah satunya memiliki lingkungan yang tepat. Atau bisa dikatakan bergabung dengan komunitas yang tepat.

Kalau kamu ingin jadi blogger sukses yang banjir trafik, gak mungkin dong kamu gabung di komunitas memasak?! (kecuali kalau kamu emang hobi)

Nah, langkah yang bisa kamu lakukan sekarang adalah mencari komunitas tersebut lalu bergabung ke dalamnya.

Yang namanya komunitas, biasanya berbentuk dari member untuk member. Para anggota dari komunitas tersebut saling sharing satu sama lain karena sama-sama merasa memiliki dan terbantu komunitas tersebut.

Platform yang digunakan pun berbeda-beda, ada yang berbentuk forum, grup Facebook, grup Whatsapp, channel Telegram, atau yang lain.

Bentuk komunitas yang bisa kamu ikuti:

Forum

Beberapa sub-forum di Ads.id

Setahu saya, yang namanya ilmu gratis sumbernya gak jauh-jauh dari yang namanya forum. Di platform berbentuk forum inilah semua level bercampur. Mulai dari yang noob sampai expert ada di sana.

Nah, yang perlu kamu lakukan adalah mencari emas di lautan thread forum yang jumlahnya buanyak itu. Kadang ilmu jaman dulu pun masih works loh.

Atau kalau kamu mau updated dengan ilmu terbaru, forum biasanya punya fitur Featured Thread, yang berfungsi menampilkan thread ramai dengan diskusi di halaman depan.

Contoh forum: Ads.id, Kaskus.

Grup Facebook

Tinggal ketikkan keyword di kolom pencarian Facebook

Entah dari kapan, fungsi forum tergantikan perlahan seiring dengan maraknya penggunaan Facebook, terutama fungsi grupnya.

Dengan fitur-fitur yang mirip dengan forum pada umumnya, grup Facebook menjadi salah satu tempat populer untuk berkumpul atau kopdar online berbagai profesi, tidak terkecuali blogger.

Yang kamu perlu lakukan adalah melakukan pencarian di kolom search Facebook untuk topik grup yang ingin kamu ikuti. Sesederhana itu.

Grup WhatsApp atau Channel Telegram

Kedua platform di atas sangat jamak digunakan para expert untuk berbagi ilmu satu arah menyesuaikan dengan topik yang dipilih.

Grup dan channel para expert ini kadang dibuat tidak mudah ditemukan, yang mana kamu harus menemukan URL invitation grup atau channel tersebut.

Contoh channel: Ibrahim Vatih.

Komunitas Berbayar

Sesuai dengan namanya, cara masuknya hanya dengan satu opsi: B A Y A R.

Tidak sedikit para praktisi SEO atau blogger sukses yang berbaik hati membeberkan rahasia dapurnya untuk dinikmati khalayak. Entah bentuknya workshop atau online course.

Tak perlu kita judgement ini itu, tentang niat mereka. Kalau cocok, ikut. Kalau enggak, abaikan.

Pasca pembeberan rahasia dapur mereka, sangat umum kalau ada semacam support group untuk melayani pertanyaan-pertanyaan seputar materi.

Dari support group itulah, tidak sedikit yang bener-bener menjadi komunitas yang solid.

Para member tidak segan nge-share temuan-temuan baru mereka, pencapaian, bahkan curhat perihal kegagalan proses blogging mereka.

Dengan bergabung dengan berbagai komunitas yang sejalan dengan tujuan kamu (dalam hal ini meningkatkan trafik), diharapkan kamu bisa banyak bertanya, belajar, dan praktek hal-hal yang gak kamu ketahui sebelumnya.

Signature Blog

bored panda

Kamu tahu istilah signature dish?

Saya pertama kali tahu istilah keren ini ya setelah ada tayangan Master Chef Indonesia di tipi.

Signature dish ini gampangnya merupakan resep masakan yang identik dengan satu koki (atau restoran) tertentu. Jadi, kalau nyebut nama masakannya, langsung tahu — ini pasti masakannya chef anu atau masakan dari restoran di lokasi ini. Gitu.

Istilah signature dish ini saya adaptasikan (ceile) menjadi signature blog. Istilah rekaan saya saja untuk mendefinisikan sebuah blog mustinya harus punya identitas. Harus punya ciri khas.

Ada entah berapa banyak jutaan blog di jagad maya yang kemungkinan menulis dan mengoptimasi topik atau keyword yang sama.

Tapi, selalu ada blog yang jelas-jelas diingat oleh pembacanya, yang mana membuat mereka candu ingin kembali, mengecek sudah adakah artikel terbaru di dalamnya, bahkan merekomendasikan atau membagikan URL blog ini tanpa segan.

Jelas, kamu harus buat blog yang selalu diingat readers kamu. Punya identitas, punya signature di hati para fans.

Yang namanya identitas bisa dibentuk dan diusahakan. Bisa dari desain blog yang anti-mainstream, tema blog yang sangat khusus (micro-niche), atau gaya tulisan yang super keren.

Bukan tidak boleh kamu memilih yang pertama dan kedua, tapi — sangat disarankan kamu betul-betul berusaha punya identitas di pilihan ketiga — tulisan kamu musti tiada dua.

Tenang, mahir menulis artikel itu termasuk skill yang bisa dipelajari. Silakan berlatih dan berlatih. :)

Sebagai penutup, saya bagikan beberapa blog yang menurut saya memiliki ciri khas yang tidak dipunyai atau tidak bisa disamai blog lain.

Berikut daftarnya:

Mojok

Adalah media selow yang mewadahi tulisan para penulis yang punya energi serta kreativitas berlebih. Sebuah media alternatif dengan konten segar dan menghibur. Media untuk bersenang-senang dan bergembira bersama.

Itu baru halaman about-nya aja, lho. Sudah khas kan. Gak perlu saya banyak cerita. Langsung saja terbang ke sana dan nikmati tulisan sedikit nakal, banyak akal yang sangat jamak seliweran (baca: viral) di Facebook.

Disway

Disway itu akronim dari Dahlan Iskan’S WAY — DISWAY.

Merupakan media resmi — berupa blog — dari pak Dahlan Iskan, salah satu tokoh nasional yang sangat tersohor di tanah air. Pak Dahlan Iskan tercatat pernah menjadi Menteri BUMN di kabinetnya pak SBY.

Bagi kamu yang belum tahu, pak Dahlan itu memiliki latar belakang jurnalistik yang kental. Kamu bisa googling untuk cek perjalanan hidup beliau selengkapnya.

Bisa ditebak, dari latar belakang tersebut, tulisan pak Dahlan Iskan memiliki kekhasan yang tidak dimiliki blog lain. Sangat keren.

Psst, blog pak DI ini selalu banjir komen loh, di tiap artikelnya.

Hipwee

Kalau kamu cari blog yang kesannya anak muda banget, kamu gak salah alamat. Hipwee adalah salah satu media online yang memang menyasar usia belasan s/d produktif sebagai pembacanya.

Tema seputar karir, hubungan sosial, percintaan, sampai destinasi-destinasi traveling teranyar, bisa kamu temukan di sini.

Setahu saya, Hipwee sangat gencar berpromosi di media sosial, terutama Facebook. Entah kalau doi juga melakukan SEO atau promosi di media lain.

Yang jelas, identitas blog Hipwee bisa dibilang sangat berhasil. Selain Hipwee bisa membentuk komunitas penulis amatir Indonesia, Hipwee juga terbukti menyedot trafik yang banyak banget.

Tercatat di halaman penawaran iklan mereka, trafik Hipwee sudah mencapai 10 juta unique visitors setiap bulan.

Sungguh terlalu!

Bored Panda

Kalau kamu gak tahu blog ini, sungguh kamu kurang pigenik, bro! Mainmu kurang jauh, tehmu kurang kuentel!! (sori, saya gak ngopi soalnya)

Bored Panda ini adalah salah satu blog yang mengkhususkan menulis konten viral yang super berkualitas.

Bukan berarti blog viral lain gak bagus, tapi Bored Panda ini sering sekali dijadikan rujukan bagi para newbie blogger tentang bagaimana cara menulis konten viral yang bermutu.

Gak usah ditanya lagi mah trafiknya berapa. Doain saya aja biar juga bisa punya blog dengan trafik segitu. Aamiin.

***

Sekian, itu saja yang bisa saya tuliskan. Yang perlu kamu lakukan sekarang adalah memulai usaha menambah trafik blogmu dengan semangat, sambil berteriak “THIS IS SPARTAA!” XD

11 pemikiran pada “Cara Meningkatkan Pengunjung Blog”

  1. Bismillah,

    Selamat pagi untuk mas vatih..

    Perkenalkan sebelumnya saya Asty Kusumadewi, asal jawa tengah. Mohon maaf mas, ingin sekali bertanya, saya memiliki blog dengan domain theinsidemag,com artikel sekarang 100 tapi saya bingung kenapa visitor masih puluhan.

    Saya sudah cek, memang artikel yg saya tulis blm ada di top 100. Tetapi, artikel sudah saya tulis dan penyebaran kw insyaaAllah juga sudah.

    Apakah boleh dibantu mas untuk menganalisa kenapa hal ini bisa terjadi? saya menulis per kategori minimal 20 (internal link juga selalu saya lampirkan)

    Terimakasih sebelumnya, saya sangat berharap di balas untuk pengetahuan saya.

    Salam,
    Asty Kusumadewi

    Balas
  2. Apa kabar mas vatih ? terus terang saya selalu mengikuti semua teori seputar dunia bloggine yang mas sampaikan dan pastinya materi tersebut sangat membantu sekaligus berguna terutamanya bagi saya yang notabene masih terbilang pemula mas.

    Dalam hal ini saya ingin bertanya mas terkait web saya sendiri yang sejak bulan juli kemarin sudah dipindahkan oleh google ke versi mobile first index. Namun entah kenapa setelah itu malah justru artikel sangat pluktuasi di mesin serp

    Saya mohon masukan dan penjelasan perihal masalah tersebut ! terimakasih atas jawabannya.

    Balas
  3. Mau tanya mas, mungkin agak melenceng diluar topik. Kalau dilihat dari tulisan mas matih anda benar-benar seorang ahlinya dalam bidang seo.

    Yang ingin saya tanyakan apa setelah kita membuat artikel harus url nya di crawl ya istilahnya lewat search cnsole.

    Terimakasih sebelumnya

    Balas
  4. Wah di gambar grup wa nya ada grup muhammadiyah juga ya..
    Salam kenal Pak, hebat artikel nya panjang banget smpe ribuan kata dan nongkrong di halaman 1 google.
    Sya blogger pemula musti banyak bljr nih…

    Balas
  5. Wahhhh… kalo makan sudah termasuk kategori 4 sehat 5 sempurna nih mas, hehe. Tapi jujur saya masih agak bingung untuk research keyword, pernah saya coba beberapa tools, tapi bingung saat eksekusi ke artikelnya. Kira kira keyword yang berulang itu akan berpengaruh baik atau justru sebaliknya ya mas? Kemudian normalnya untuk eksekusi keyword itu apakah tiap paragraf harus disisipi keyword?

    Salam kenal mas,
    Tomi Nurhidayat

    Balas

Tinggalkan komentar