Menjual produk apapun, kepada siapapun, berkali-kali dan orangnya seneng banget!
Mau jadi penjual kayak gitu? Sebenarnya caranya sangat mudah dan ini adalah cara kuno pemasaran jaman dahulu. Hanya saja, ketika diterapkan di jaman online seperti sekarang, kekuatannya jadi makin dahsyat!
[toc]
Jika di masa purba, orang harus bertarung untuk menjadi pemimpin suku dan diikuti oleh semua anggota suku, maka di jaman now kamu bisa dapatkan banyak pengikut dengan sebuah strategi jitu yang serba otomatis. Itulah lead magnet.
Apa itu Lead Magnet?
Lead Magnet adalah sebuah metode untuk menarik sebanyak mungkin pengikut. Dalam hal ini adalah orang-orang yang tertarik dan penasaran dengan produk kamu. Salah satu perusahaan yang sukses membangun lead magnet yang kuat adalah Apple.
Setiap kali Apple meluncurkan produk baru, orang-orang sudah berbondong antri di depan pintu toko bahkan menginap kalau perlu. Inilah para leadyang sudah sedemikian fanatik dengan Apple.
Hebatnya lagi mereka tidak hanya membeli produk, mereka bahkan membantu memasarkan, menjelaskan hingga membuatkan review dan panduan produk-produk Apple secara cuma-cuma. Edan banget !
Lead Magnet untuk Akselerasi Penjualan Produk
Bagaimana sih sebuah sistemlead magnet kok mampu meningkatkan penjualan produk? Ini karena sistem lead magnet sangat selaras dengan sifat alami manusia sebagai makhluk sosial.
Manusia selalu ingin berkumpul dengan golongan yang punya ketertarikan yang sama akan sesuatu. Makanya dimana-mana ada banyak sekali komunitas.
Mulai komunitas web developer, komunitas pengusaha kuliner, komunitas pendaki gunung, macem-macem. Termasuk juga adanya banyak organisasi dan partai menunjukkan kecenderungan manusia untuk berkumpul.
Uniknya lagi, ketika manusia berkumpul, sifat fanatisme terhadap kelompoknya mulai tumbuh. Semakin sering berkumpul, semakin sering interaksi, makin kuat ketertarikannya dan makin fanatik jadinya. Maka tak jarang ada perselisihan antar kelompok hanya gara-gara hal sepele.
Dalam otak manusia ada yang namanya otak mamalia yang tugasnya memang melindungi kelompoknya. Jika kelompoknya terserang maka dia cenderung ikut mempertahankan diri.
Sisi yang lain akibat fanatisme ini adalah cinta buta. Ya seperti pengguna Apple itu. Walaupun harganya mahal, walaupun harus menginap di depan toko, walaupun harus berdesak-desakan antri, tetap dilakoni karena sudah fanatik pada kelompoknya yang dalam hal ini direpresentasikan pada sebuah produk.
Yang lebih simple adalah T-Shirt. Jika mau membuat sebuah T-Shirt, cobalah mendekati sebuah komunitas lalu tawarkan desain T-Shirt untuk komunitas itu. Kasih fee pengurusnya dengan dalih untuk kas organisasi.
InsyaaLlah pesanan akan berdatangan dari para anggota yang fanatik. Membangun sebuah komunitas itulah yang dinamakan dengan Lead Magnet dan kita akan belajar tentang itu di sini.
Beda Marketing Konvensional dengan Lead Magnet
Untuk memudahkan kamu memahami perbedaan antara pemasaran konvensional dengan pemasaran menggunakan lead magnet, coba bayangkan kamu memancing ikan.
Manakah yang lebih mudah antara memancing di laut lepas atau di sebuah sungai dengan memancing di sebuah kolam ikan yang jernih?
Sudah tentu jawabannya adalah memancing di kolam ikan yang jernih. Pertama karena ikannya sudah lapar sehingga apa saja makanan yang dilempar akan langsung disantap. Kedua, kamu bisa memilih menarget ikan yang mana yang mau dipancing karena terlihat semua ikannya.
Demikian juga dengan pemasaran. Di pemasaran konvensional, kamu harus beriklan di banyak tempat, di banyak media dan belum tentu iklanmu dibaca. Dibaca saja belum tentu apalagi mau beli.
Butuh effort yang tinggi, butuh biaya besar untuk beriklan secara konvensional.
Beda sekali jika kamu sudah memiliki komunitas atau kamu bekerjasama dengan orang yang sudah memiliki komunitas. Cukup promosi di komunitas tersebut, maka boom terjadi penjualan besar-besaran.
Tentu saja produk yang ditawarkan harus sesuai komunitasnya dong. Jangan tawarkan busana muslim di komunitas bikers. Yaaa mungkin ada yang beli karena kasihan, tapi tidak akan booming hehehe.
Pertanyaannya kemudian bagaimana kalau kamu gak punya komunitas sendiri dan puyengnya lagi gak kenal dengan pengurus komunitas lain bahkan gak tahu komunitas apapun.
Atau produkmu sangat unik jadi gak mungkin dijual di komunitas offline manapun. Maka kamu harus bikin komunitas sendiri dan mengumpulkan orang-orang yang tertarik dengan produkmu atau minimal ketertarikannya masih nyerempet-nyerempet dengan produkmu.
Membangun Lead Magnet dengan Funneling System (corong)
Ada banyak kesalahpahaman dalam hal lead generator atau membangun sebuah list. Sebuah lead magnet yang baik bukan sekedar isinya banyak sehingga melakukan hal-hal yang justru akan jadi penyakit di masa mendatang.
Contoh kesalahan yang sering dilakukan oleh para lead generator adalah:
- Membeli list: NO NO NO and BIG NO! Jangan pernah membeli list kepada siapapun, walaupun kamu percaya banget dengan orang itu dan dia tidak akan menipumu.
- Menggunakan software email grabber: ini akan jadi sumber penyakit mematikan untuk komunitasmu di masa mendatang
- Tricky Trick: Ada banyak trik curang untuk memaksa orang lain gabung di sistem kita tanpa mereka sadari. Jelas ini BIG MISTAKE!
Sekali lagi, lead magnet itu tujuannya bukan banyak-banyakan daftar list, tapi ini soal trust atau kepercayaan. Itu harus dibangun sejak awal. Dan gak semua orang harus gabung dengan komunitasmu.
Kamu hanya butuh orang-orang yang memang tertarik dengan produkmu dan kemungkinan besar akan membelinya. Dan yang penting belinya harus di kamu.
Lalu bagaimana cara yang benar untuk membangun sebuah lead magnet yang efektif?
Ada 4 tahapan penting yang harus dilalui oleh calon lead-mu sebelum masuk ke lingkaran special lead-mu. Dan semua orang yang membeli produk, sadar atau tidak sadar akan melalui 4 tahapan ini.
Tahapan-tahapan ini akan menyaring calon pembelimu. Semakin dalam tahapannya, jumlahnya akan semakin sedikit. Tapi kualitasnya akan semakin bagus.
Beberapa penjual ada yang secara sadar mempersiapkan 4 tahapan itu, tapi kebanyakan tidak sadar sehingga tahu-tahu dagangannya laris manis eh pas buka bisnis lain ternyata kosong melompong.
Kamu beruntung karena kamu baca artikel ini dan mudah-mudahan bisa praktek mempersiapkan tahapan-tahapan untuk calon lead fanatikmu nanti.
a. Awareness
Bayangkan sebuah jalan raya yang ramai sekali. Jutaan orang ada di sana. Orang lalu lalang dengan kepentingannya sendiri-sendiri. Mereka gak peduli pada kondisi sekitarnya. Semua sibuk dengan urusannya sendiri dan sibuk dengan gadget-nya.
Diantara mereka ada beberapa orang, puluhan, ratusan atau mungkin ribuan orang yang butuh produkmu. Masalahnya cuma satu, mereka ikut-ikutan sibuk dengan urusan mereka sendiri gak tahu kalau kamu ada di pinggir jalan membawa produkmu.
Maka tahap awal untuk mendapatkan calon pembeli produkmu adalah dengan membuat mereka aware atau sadar bahwa ada kamu di antara mereka.
Caranya? Di bisnis konvensional adalah dengan membuat sesuatu yang atraktif, unik, bikin melek dan bikin semua orang mau menoleh padamu.
Contoh yang dilakukan oleh Tung Desem Waringin saat launching buku Marketing Revolution adalah dengan membuang uang dari atas pesawat.
Semua orang langsung terbelalak, media-media meliput dan boom banyak orang tertarik. Inilah tahapan pertama awareness.
Syarat agar tahapan ini sukses adalah harus unik, beda dengan kompetitor. Jika kompetitormu bikin ebook, maka kamu harus bikin yang lebih heboh dan lebih sensasional.
Salah satu internet marketer kawakan Russell Brunson pernah membuat sebuah kampanye yang menghebohkan dunia maya waktu itu.
Dia meluncurkan DotComSecrets. Di sana kamu akan diajari olehnya bagaimana cara mendapatkan uang melalui internet. Dan kursusnya GRATIS!
Untuk bikin awareness-nya, Russell memberikan reward $1 per orang yang kamu ajak gabung ke kursus gratisnya itu. Bayangin, udah dikasih kursus gratis dan kursusnya ini digarap serius tapi juga dikasih duit kalau kamu mau ngajak temanmu ikut.
Hasilnya, ratusan ribu orang berbondong-bondong mendaftar kursusnya.
Inilah yang dinamakan sensational offer. Di saat para pemasar online lain memberikan ebook gratis atau buku gratis, Russell membuat sebuah kursus gratis dan digarap dengan sangat serius seperti sebuah kursus berbayar.
Bayangin aja, kursusnya bukan sekedar kamu dikasih ebook atau video lalu kamu belajar sendiri. Tapi dia kasih video-video panduan, dia adain webinar rutin dan ada tugas-tugas yang harus diselesaikan.
Agar murid-muridnya mau mengerjakan tugas, dia kasih reward-reward di tiap tugasnya. Reward-nya mulai tool digital sampai TV layar datar yang saat itu harganya masih wah.
Lebih heboh lagi, jika kamu berhasil menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan sampai akhir, akan ada reward utama yaitu mobil mewah!
Boom! Saya gak habis pikir betapa dahsyat banget idenya dan belum ada seorang marketer pun yang mampu menirunya sampai sekarang.
Menurut saya ini gendeng, edan dan lebih tepatnya buapak moyangnya edan! Tapi it’s work Gaes!
Nama Russell langsung melambung tinggi, diundang seminar dan training dimana-mana. Dan beberapa produk berbayarnya laris manis bak kacang goreng.
b. Interest
Pada tahap ini, kamu sudah memiliki kolam ikan sendiri tapi ikannya masih campur aduk berbagai macam jenis. Mempromosikan produk pada orang-orang ini akan sangat melelahkan dan belum tentu mereka mau beli. Maka harus disaring dulu.
Jika pada tahap awareness mereka cuma sekedar tahu saja bahwa ada produkmu di dunia yang luas ini. Maka di tahap ini, kamu harus mulai menyaring orang-orang yang bukan cuma tahu tapi juga tertarik pada produkmu.
Caranya adalah dengan memberikan sedikit tugas kepada mereka yang tertarik. Biasanya para pemasar online akan meminta mereka memasukkan data nama dan alamat email pada sebuah form autoresponder.
Nah, disinilah lead generator itu dimulai.
Orang-orang yang tertarik dengan produkmu harus mampu kamu arahkan untuk mengisi data nama dan emailnya di form yang sudah kamu siapkan.
Untuk data gak cuma nama dan email saja lho ya. Kamu boleh juga collect data lain misalnya nomor HP atau WA.
Caranya macem-macem, mulai menggunakan pop-up, menggunakan sebuah sales letter atau menawarkan sebuah kursus gratis bagi yang tertarik. Nanti akan saya bahas di bawah detilnya bagaimana.
c. Decision
Setelah berhasil menjaring data-data orang yang tertarik dengan produkmu, maka kamu perlu melakukan follow up. Target follow up ini adalah membuat orang-orang yang tertarik itu mau membeli produkmu.
Di tahap ini para subscriber akan mulai membuat pertimbangan-pertimbangan apakah mau membeli produkmu atau tidak. Maka tugasmu di sini adalah menjelaskan dengan baik kenapa mereka butuh produkmu.
Ingat, orang membeli produk itu bukan karena fiturnya, tapi karena butuh dengan produk itu. Maka buatlah mereka merasa butuh produkmu sehingga tanpa kamu tawarinpun mereka udah pengen beli.
Contohnya saya pernah membuat sebuah video tentang bagaimana mendatangkan ribuan downline untuk sebuah MLM. Saya jelaskan tahapan-tahapannya dan peralatan apa saja yang diperlukan agar tahapan-tahapan itu bisa terwujud dengan mudah dan cepat.
Dengan cara itu, walaupun tak perlu panjang lebar menjelaskan fitur-fiturnya, produk saya sudah langsung banyak yang beli.
Kebanyakan pemasar itu sibuk menjelaskan fitur-fitur produk sehingga lupa dengan kebutuhan calon pembelinya. Maka mulai sekarang ubah sudut pandangnya. Jadilah seperti calon pembelimu. Apa yang mereka butuhkan dan bagaimana produkmu memenuhi kebutuhan itu.
Penjelasan-penjelasan itu dapat dilakukan secara otomatis menggunakan platform autoresponder. Di bagian bawah nanti akan saya jelaskan caranya menggunakan dua autoresponder yang saat ini banyak digunakan oleh para pebisnis online Indonesia.
d. Action
Sampai tahap ini, saatnya membuat calon buyer membeli produkmu. Walaupun sudah sampai tahap ini, bukan berarti mereka langsung beli lho. Karena pada kenyataannya, walaupun pencet tombol buy eh gak transfer-transfer hehehe.
Itu masih lumayan, ada lagi yang tertarik produkmu, udah ngerti kalau dia butuh eh pas buka halaman sales letter-nya gak jadi beli gara-gara bingung dengan sales letter-mu atau gak terlalu tertarik dengan produkmu.
Bisa jadi karena fiturnya yang kurang menarik atau kompetitormu menawarkan keunggulan yang lebih dibutuhkannya.
Disini kamu perlu belajar bagaimana membuat headline yang menjual. Gak cuma menarik lho tapi harus menjual. Headline yang bikin pembacanya langsung pengen rogoh dompet.
Bonus, diskon dan penawaran spesial terbatas lain juga seringkali jadi pemicu orang jadi beli atau tidak. Pernah gak sih ke minimarket gitu lalu sama mbak kasirnya ditawari produk?
“Ini bu mumpung promo beli dua gratis satu”.
Lalu kamu tiba-tiba aja pengen beli padahal niat awal ke minimarket itu cuma mau beli sabun.
Dari seluruh tahapan di atas, tahap inilah yang paling urgent dan harus benar-benar kamu pelajari. Butuh satu artikel sendiri untuk belajar soal ini.
Mulai cara pemilihan header-nya, membuat sales letter-nya bagaimana, sampai call to action button-nya bagaimana, itu harus dipelajari dan dicoba-coba.
Pastikan keempat tahapan itu terangkai dengan sangat halus dan menarik. Memang butuh trial and error. Butuh coba-coba untuk mendapatkan sebuah komposisi yang pas.
Jangan ragu mengubah sales letter, mengubah headline, membuat beberapa halaman untuk test mana yang paling efektif hasilnya.
Banyak contoh-contoh headline dan sales letter di luaran sana tapi belum tentu cocok dengan calon buyer kamu. Yang mungkin mendekati ya niru sales letter dari kompetitor hehehe.
Data Apa yang Bisa Dikumpulkan?
Mulai bagian ini hingga ke belakang, saya akan lebih fokus kepada hal teknisnya. Gunanya agar kamu gak cuma paham teorinya tapi juga bisa praktek.
Emang apa perlunya bahas data apa saja yang dikumpulkan? Karena kalau kamu salah mengumpulkan data, maka segudang data yang kamu miliki akan sia-sia saja.
Saya pernah melihat seseorang membuat web. Begitu klik daftar pengunjung disodori puluhan isian form. Mulai nama, email, nomor HP, alamat rumah, kota, provinsi, nama istri, nama anak, alamat facebook, nomor telpon, nomor wa, pokoknya buanyaak banget.
Kalau pas pengunjungnya benar-benar tertarik sih gak masalah. Tapi kalau yang baru tahap awereness udah disodori form segitu banyaknya ya langsung mental dia gak balik-balik lagi.
Maka, usahakan form isian itu seminimal mungkin, se-efisien mungkin dan sesederhana mungkin. Setidaknya ada 4 data yang bisa kamu minta. Diantara 4 itu, hanya 2 saja yang paling penting
a. Nama
Sudah pasti ini wajib kamu ketahui. Walaupun di dunia pemasaran kamu gak ketemu langsung, tapi orang akan suka jika kamu menyapa namanya. Maka sebelum rangkaian emailmu datang, kamu harus tahu namanya siapa.
b. Alamat email
Cara paling mudah untuk follow up adalah melalui email. Pertama karena platform-nya telah tersedia, kedua biaya pengelolaan-nya cenderung murah dibanding yang lain.
c. Nomor HP
Ini adalah data sekunder yang bisa kamu dapatkan. Tidak harus ada, tapi kalau dapat akan lebih baik. Pengiriman pesan SMS ke HP akan memiliki open rate yang lebih tinggi dibandingkan dengan pengiriman email.
Sayangnya, belum ada platform autoresponder by SMS saat ini. Karena memang biayanya akan cukup mahal mengingat untuk setiap SMS yang kamu kirimkan, kamu harus bayar hehehe.
Selain itu, keterbatasan karakter membuat para pebisnis malas melakukan follow up lewat SMS. Jadi data ini untuk data sekunder saja
d. Nomor WA
WhatsApp memungkinkan kamu mengirim lebih banyak kata-kata dibandingkan SMS. Karena itu, cobalah untuk mendapatkan data nomor WhatsApp juga.
Teknologi untuk follow up lewat whatsapp sayangnya belum ada sehingga masih perlu follow up manual. Biasanya para pebisnis memanfaatkan WA ini sebagai saringan kedua.
Jadi setelah pengunjung daftar, di email berikutnya kamu tawari untuk bergabung di grup WhatsApp. Tapi bicara di grup kesannya kurang personal dan kalau mau kirim WA satu per satu bisa-bisa kena blockir WhatsApp.
Jadi ya tetap kita jadikan data sekunder saja.
Platform untuk Mengumpulkan Email
Dulu untuk bisa merekatkan hubungan dengan calon buyer, seseorang harus sering mengontak orang itu. Bisa dengan pendekatan keluarga, sering telpon sekedar tanya kabar, pokoknya sering interaksi.
Di jaman now, proses follow up bisa dilakukan dengan mudah menggunakan fasilitas email autoresponder.
Awas jangan keliru dengan istilah autoresponder ini ya, karena ada 2 autoresponder yang berbeda fungsi tapi namanya sama.
Autoresponder yang pertama sebenarnya lebih tepat disebut Auto Reply yaitu sebuah sistem yang akan melakukan reply otomatis ketika ada yang mengirimkan email kepada kamu. Biasanya di semua penyedia layanan email seperti GMail, Yahoo atau layanan email di hosting punya fasilitas ini.
Yang kedua adalah sebuah sistem layanan email otomatis. Namanya juga sama autoresponder. Tapi autoresponder yang ini tugasnya adalah mengirimkan email secara otomatis sesuai jadwal yang udah kamu tentukan.
Misalnya kamu pengen kirim email setiap 2 hari sekali, maka autoresponder akan bekerja 2 hari sekali sesuai jadwal yang kamu berikan.
Nah, autoresponder yang kedua inilah yang harus kamu pakai.
Setidaknya ada 2 jenis autoresponder yang ada sekarang:
- Autoresponder yang harus kamu install sendiri. Contohnya CBAUTO dari Cafebisnis atau MailWizz. Di artikel ini akan saya contohkan yang CBAuto
- Autoresponder yang sudah terinstall dan kamu hanya perlu bayar biaya penggunaannya saja. Contohnya banyak misalnya Kirim.Email, Profitsender, Getresponse, Aweber, dll. Pada artikel ini saya contohkan kirim.email ya
Penjelasan detil kedua platform tersebut tidak saya sampaikan di sini. Karena di penyedia kedua produk tersebut sudah cukup lengkap panduannya dan kamu bisa tanya-tanya lebih detil ke mereka.
1. CBAuto
CBAuto adalah sebuah aplikasi PHP web based yang harus kamu install di hostingmu. Memang cukup repot awalnya karena kamu harus install aplikasi dulu dan harus setting emailnya sendiri.
Tapi ini jauh lebih hemat dibanding jika menggunakan layanan autoresponder yang sudah jadi. Karena kamu hanya perlu repot di awal dan selanjutnya tinggal bayar biaya hosting saja seperti biasanya.
Saya pribadi lebih cenderung menggunakan cbauto dibanding autoresponder yang sudah jadi. Karena jumlah lead saya cukup banyak. Kalau menggunakan autoresponder jadi, jelas akan memboroskan biaya operasional.
Panduan instalasi sudah disediakan ketika kamu membeli produk ini.
Ok, saya asumsikan kamu sudah punya cbauto dan sudah menginstallnya. Hal yang perlu kamu lakukan untuk membuat sebuah sistem Lead Magnet otomatis adalah:
a. Membuat 3 Buah Grup
Ini untuk membedakan antara grup Interest dan grup Action. Saat pertama kali calon buyer tertarik dengan produkmu, masukkan mereka ke grup Interest. Mungkin bisa dinamakan grupnya dengan nama “Prospek”.
Kemudian buat satu grup lagi khusus untuk mewadahi mereka yang tertarik membeli produkmu. Mereka ini masuk ke tahap Action. Tinggal nunggu transfer aja deh.
Bisa juga kamu tambah satu grup lagi khusus untuk buyer. Sehingga mereka yang sudah punya produkmu tidak kamu lepas begitu saja. Ini juga salah satu teknik membuat mereka setia padamu dan siap beli produk-produkmu yang lain.
Untuk membuat grup di cbauto, caranya cukup dengan klik drop down yang ada di bagian header lalu pilih Tambah Produk. Bisa juga melalui menu Tambah Grup di bagian menu bar.
Kamu perlu mengisi beberapa data untuk pembuatan grup ini:
Untuk mengisi URL Validasi dan URL Sukses, kamu perlu membuat sebuah page dulu di websitemu. Contoh untuk halaman validasi, bisa kamu isi keterangan seperti ini:
Terima kasih ya sudah daftar, saya sudah kirimkan email berisi link validasi ke mailbox-mu. Kamu cukup klik validasi itu sekali saja, maka selesai deh. Jika tidak ada, coba periksa folder spam, siapa tahu nyasar ke sana. Saya tunggu ya!
Kemudian untuk halaman suksesnya, bisa diisi dengan pesan seperti ini:
Horeee! Pendaftaran sudah selesai. Produk yang udah saya janjikan akan segera meluncur ke mailbox-mu. Ke depan, saya juga akan share beberapa informasi strategi sukses bisnis online ke mailbox-mu. Jangan sampai terlewat satupun ya?
PIlihan Optin ini perlu kamu perhatikan. Untuk tahapan pertama, kamu harus pakai double optin. Karena kamu belum tahu kan siapa yang daftar di webmu. Boleh jadi orang iseng, robot atau malah pesaing yang ingin ngebom webmu dengan ribuan email palsu.
Untuk grup Interest dan Action silahkan gunakan single opt-in karena kan kamu sudah tahu siapa mereka dan merekapun sudah melakukan proses validasi. Jangan sampai perpindahan grup ini justru menyulitkan mereka.
Isian berikutnya adalah Judul Email Validasi, bisa kamu isi dengan kata-kata misalnya: Validasi Email BisnisGue.com. Sertakan alamat web atau nama webmu di judul email agar mereka tahu kalau email itu dari kamu.
Lalu di bagian isi email validasi jangan terlalu banyak kata-kata, cukup misalnya seperti ini:
Hai, terima kasih sudah mendaftar. Silahkan klik link validasi di bawah ini:
{linkval}
Jika link di atas tidak dapat diklik, coba kamu copy dan paste di browser kesayanganmu
Tulisan {linkval} akan otomatis diubah oleh cbauto menjadi link validasi.
Kemudian untuk opsi Auto Unsubscribe, pilihannya seperti ini
- Pada pembuatan grup awareness: pilih none
- Pada pembuatan grup interest: pilih grup awereness
- Pada pembuatan grup action: pilih interest
Maka ketika prospek masuk di grup interest, dia akan otomatis dikeluarkan dari grup awareness. Sedangkan jika prospek itu terus masuk ke grup action, maka dia akan dikeluarkan dari grup interest
Dengan cara ini, maka grup yang kamu buat akan lebih tertata rapi dan jika suatu saat nanti butuh untuk broadcast mereka, kamu bisa dengan mudah dapat menentukan sesuai dengan hasil filteran yang sudah ditentukan tadi.
b. Membuat List Campaign
Setelah 3 grup sudah kamu buat, saatnya mengisi dengan konten-konten sesuai dengan grup-grup tersebut. Untuk isi kontennya tentu kamu yang paling tahu tentang produkmu. Intinya sesuaikan dengan tujuan pembuatan grupnya, tahapannya dan goalnya nanti akan kemana.
Dalam membuat sebuah rangkain kampanye email, ada beberapa hal pokok yang harus kamu perhatikan pada isi email pertama yang ada di campaign:
- Pastikan kamu memperkenalkan diri dan jelaskan juga tujuan dari pengiriman email ini.
- Beritahu mereka bahwa kamu akan mengirimkan email selama beberapa hari ke depan
- Jelaskan kenapa mereka harus membaca email-email itu dan apa manfaatnya buat mereka
- Beritahu jika mereka dapat berhenti mendapatkan email berseri kapanpun dengan klik link unsubscribe yang ada di bawah tiap email
Email pertama sangat urgent, karena kalau kamu mampu meraih simpati mereka dan mereka mau mengikuti email-emailmu yang lain, maka kamu akan lebih mudah mengarahkan mereka menuju pembelian produk.
Selalu ingat bahwa dalam setiap emailmu, jelaskan produk kamu dalam sudut pandang mereka. Apa manfaatnya buat mereka. Jelaskan juga problem yang mungkin mereka hadapi dan bagaimana solusinya.
2. Kirim.Email
Kirim.Email adalah sebuah layanan autoresponder yang sudah tersedia. Kamu tinggal login saja dan langsung pakai saja layanan ini sesuai kebutuhan.
Enaknya menggunakan layanan autoresponder yang sudah jadi ini adalah kamu tidak perlu pusing-pusing dengan urusan server, keamanan, update, dll. Semua sudah dikerjakan oleh tim mereka.
Dengan begitu, kamu dapat fokus mengelola konten email saja.
Secara teknis pembuatan funneling-nya sebenarnya sama saja antara cbauto dengan kirim.email. Mungkin hanya beda tata letak menunya. Untuk itu, kamu dapat membaca panduan di sini: https://kirim.email/cara-membuat-autoresponder-dengan-layanan-kirim-email/
Beberapa Metode Menampilkan Form lead Magnet
Setelah autoresponder sudah diisi dengan grup dan lengkap dengan campaignnya, saatnya untuk mengundang calon lead kita untuk masuk. Tentu harus dibuatkan pintu dong. Pintu itu biasanya berupa form.
Untuk tahap awareness, kamu cukup pasang form di website milikmu. Atur sedemikian rupa sehingga target prospek dapat melihatnya dengan mudah sehingga meningkatkan peluang bertambahnya prospekmu.
a. Menggunakan Template Form HTML
Biasanya autoresponder memberikan kode HTML untuk menampilkan form isian yang bisa kamu letakkan di website. Misalnya cbauto, form tersebut dapat kamu ambil di menu Member – Form Generator
Kemudian tinggal copy paste saja form ini ke web kamu. Misalnya kamu ingin menampilkan di sidebar, maka masuk ke menu Appearance – Widget lalu seret widget Custom HTML dan masukkan kode HTML tadi. Jika sudah, klik Save.
Maka form lead magnet-pun siap bertugas.
b. Menggunakan Plugin Pop-Up
Kalau kamu menggunakan fasilitas dari kirim.email maka kamu bisa langsung menggunakan plugin WordPress yang mereka sediakan. Tinggal install saja lalu aktifkan pop-up-nya. Detil langkah-langkahnya dapat kamu lihat di video ini:
Untuk yang menggunakan fasilitas autoresponder lain, dapat menggunakan plugin pop-up lain seperti PopUp Builder. Silahkan search di menu Add New – Plugins atau bisa langsung download di https://wordpress.org/plugins/popup-builder/
Cara penggunaan Popup Builder dapat dilihat di video ini:
c. Menempatkan Form di Akhir Artikel
Jika kamu suka menulis dan blog-mu didesain agar mampu memberikan banyak informasi, maka menempatkan form lead magnet di bagian bawah artikel akan sangat bermanfaat. Apalagi jika pengunjung datang dari search engine.
Karena setelah pengunjung membaca tulisanmu, kamu bisa menawarkan informasi yang lebih lengkap dan lebih bermanfaat melalui sebuah ebook, video course atau mungkin sebuah komunitasmu sendiri.
Nanti saya bahas dibawah apa saja yang menarik untuk ditawarkan.
Kenapa kok bukan di awal artikel agar pengunjung bisa langsung melihatnya? Jawabnya adalah form di awal artikel akan dianggap gangguan dan mereka akan melewatkan begitu saja.
Karena ketika mereka menemukan artikelmu, mereka ingin membacanya dulu. Nah, setelah membaca itulah mereka kan gak tahu mau ngapain lagi selain menutup halaman. Di situlah kamu tempatkan penawaranmu.
Untuk itu, kamu butuh bantuan plugin Add Widget After Content. Silahkan install di menu Plugins – Add New seperti biasanya. Maka sebuah kolom widget baru akan muncul di menu Appearance – Widget
Kamu tinggal seret saja widget custom html seperti sudah saya jelaskan di atas. Maka secara otomatis form lead magnet-mu akan muncul di semua halaman baik artikel maupun page.
Jika kamu ingin mengatur dia muncul di mana saja, maka silahkan masuk menu Appearance – Widget After Content lalu beri centang saja dimana kamu tidak mau widget itu muncul.
Misalnya kamu hanya ingin form ini muncul di post saja, maka beri centang semuanya kecuali yang post. Contohnya seperti ini:
d. Membuat Landing Page yang Fokus untuk Menjaring Lead
Ini adalah cara yang paling sering dipakai oleh para pebisnis online. Karena dengan cara ini, pengunjung hanya fokus untuk melihat penawaran kamu dan sekaligus langsung dapat mengisi form lead magnet-nya saat itu juga. Contohnya seperti ini:
Kamu bisa membuatnya dengan mudah menggunakan elementor karena tidak terlalu banyak elemen yang diperlukan di sana.
Selain itu, cobalah membuat beberapa versi dengan headline berbeda-beda sehingga kamu bisa tahu manakah headline yang paling banyak mendatangkan lead.
Jangan lupa tambahkan satu isian hidden di form-nya untuk membedakan antara page satu dengan page lain sehingga kamu dapat mengevaluasinya dengan mudah nanti.
Membuat Penawaran untuk Menarik Semakin Banyak Lead
Sebuah form lead magnet yang menarik adalah gabungan antara penawaran yang sensasional, desain yang apik dan tentu saja headline yang menggoda.
Di artikel ini saya fokuskan kepada pemahaman soal lead magnet dan penawaran yang sensasional. Untuk desain form dan bagaimana membuat headline, sepertinya kamu perlu belajar di artikel yang lain.
Meski begitu untuk desain, kirim.email dan beberapa autoresponder siap pakai lain biasanya sudah menyediakan template formnya sehingga kamu tidak perlu banyak mikir soal ini.
Tinggal membuat headline-nya saja yang bisa kamu tiru dari kompetitor atau dari para pebisnis sukses lain dengan sedikit modifikasi tentunya.
Beberapa produk yang saya jelaskan di bawah ini adalah produk-produk yang sudah sering digunakan oleh para pebisnis online untuk mendapatkan banyak lead.
Jika kamu punya sesuatu yang berbeda, jangan ragu untuk mencoba, siapa tahu malah lebih booming
a. Produk Digital Gratis Sesuai Target Audience
Produk digital adalah produk yang paling sering digunakan oleh pebisnis online sebagai lead magnet. Karena produk digital itu tidak membutuhkan biaya produksi.
Kamu cukup bikin sekali atau membayar orang untuk membuatnya maka kamu sudah bisa membaginya sebanyak apapun kamu mau.
Beda dengan produk fisik misalnya buku. Jumlahnya sangat terbatas dan butuh proses cetak untuk memperbanyaknya.
Contoh produk digital yang banyak digunakan sebagai lead magnet: ebook, video tutorial, software, plugin, secret grup whatsapp, secret grup telegram, kursus online, webinar, dll.
Usahakan produk gratis yang kamu berikan membutuhkan produkmu. Contohnya kamu punya produk tool marketing via facebook. Nah, kamu buat deh video atau ebook yang menjelaskan strategi marketing via facebook.
Jelaskan metode manualnya dulu tanpa tool kemudian jelaskan bagaimana tool buatanmu mampu mengotomatisasi kegiatan itu dengan mudah dan cepat.
Dulu ada penjual panci presto di amrik sana. Dia datang ke rumah-rumah menawarkan buku resep gratis. Jaman dulu gak ada yang bagi-bagi buku resep, maka tentu kebanyakan penduduk suka buku itu.
Eh pas dibuka ternyata butuh panci presto untuk bisa membuat makanan-makanan lezat dalam buku itu. Ya akhirnya karena penasaran tentu saja mereka membeli panci prestonya wkwkwkwk.
b. Komisi 100%
Cara ini sebenarnya mirip dengan cara di atas. Namun, cara ini punya daya ungkit yang lebih powerful lagi karena kamu gak cuma kerja sendiri, melainkan akan dibantu oleh tim.
Pertama kali tentu kamu harus promosi sendiri produkmu dan mereka bayar komisinya ke kamu. Untuk launching bisalah kamu kasih diskon 80% gitu misalnya. Hanya agar produknya berharga saja.
Nah, setelah banyak member daftar, kamu tawari mereka untuk membantu promosi dan mereka berhak dapat komisi 100% dari harga produkmu.
Cara ini jauh lebih efektif dibandingkan cara pertama. Karena proses penyaringannya akan lebih ketat mengingat orang lain harus beli dulu produknya untuk bisa masuk list kamu.
Dan jangan lupa, walaupun banyak yang daftar doang tapi gak transfer, tetap kamu dapat data mereka kan?
Keuntungan lain ya pekerjaanmu jadi jauh lebih ringan dibandingkan promosi seorang diri. Dengan cara ini kalau kamu punya 100 member, artinya ada 100 orang yang akan membantumu promosi.
c. Sayembara atau Kontes Berhadiah
Ini strategi yang dilakukan oleh Russell Brunson saat launching Dotcomsecret. Selain memberikan kursus gratis, dia juga memberikan program pay per lead (nanti saya jelaskan di bawah) dan ada sayembaranya juga.
Dia buat dalam beberapa level perolehan, masing-masing dengan hadiah yang berbeda-beda. Misalnya:
- Mampu mendapatkan 5 member baru berhadiah ebook A
- Mampu mendapatkan 10 member baru berhadiah tool B
- Mampu mendapatkan 50 member baru berhadiah software C
- dst
Dan ebook-ebook yang dijadikan hadiah itu punya judul dan cover yang benar-benar bikin penasaran serta terkesan mahal. Akhirnya membernya pun berusaha keras untuk ikut mempromosikan dotcomsecret termasuk saya hahaha.
Setelah dapat eh ternyata gitu doang hahaha. Tapi it’s work!
d. Program Pay per Lead
Program ini harus benar-benar kamu perhatikan betul mengingat agak sedikit berbahaya di era sekarang ini. Sudah mulai jarang pemain pay per lead saat ini mengingat banyaknya fraud alias pendaftaran palsu yang masuk dan benar-benar tidak efektif.
Kendala lain adalah membermu tidak benar-benar memasarkan websitemu. Dia hanya memasarkan program pay per lead-mu. Jelas ini melenceng dari target apalagi jika produkmu jauh dari topik bisnis online atau pemasaran online.
Jika produkmu kursus online, video atau ebook tentang cara mendapatkan uang lewat internet, mungkin program pay per lead ini masih bisa sangat efektif.
Awal-awal mungkin mereka tertarik gabung karena dianggap mudah. cukup ngajak teman gabung gratis udah dapat duit. Setelah itu kamu ajari cara cari duit yang lebih gede lagi lewat ebook gratismu dan lanjut ke duit yang lebih gede lagi lewat produk kursus berbayar.
Cara ini cukup efektif meningkatkan jumlah lead kamu, tapi juga bisa jadi penyakit mematikan jika ternyata salah sasaran.
Membangun Sistem Funneling dengan WP Affiliasi
Sebenarnya ada banyak sekali plugin atau script yang dapat digunakan untuk membangun sebuah funneling system. Contohnya Wouymembership, Butterfly Script dan yang biasanya saya pakai adalah WP Affiliasi.
Berhubung saya sering pakai wp-affiliasi dan sekaligus pembuatnya, jadi ya di artikel ini saya bahas itu aja ya hehehe. Sekalian promosi ceritanya :D
WP Affiliasi memiliki sistem 2 keanggotaan yaitu Free Member dan Premium Member. Free member untuk orang yang baru daftar sedangkan premium member untuk orang yang sudah membayar produkmu.
Jika kamu menggunakan WP Affiliasi untuk funnel system-nya, maka setelah membuat 3 buah grup di autoresponder kamu bisa memasangnya di WP Affiliasi.
Oke kita anggap grupnya adalah:
- Awareness
- Interest
- Action
Untuk grup awareness, kamu bisa pasang form lead magnet dari autoresponder langsung di halaman webmu. Pelajari kembali cara meletakkan form lead magnet di atas. Boleh dibuat popup, di sidebar, di bawah artikel, sesukamu.
Selanjutnya integrasikan autoresponder grup Interest dengan Free member. Di menu Pengaturan Autoresponder, kamu bisa melakukan ini. Nanti saya sertakan panduan lengkap instalasi dan pengelolaan WP Affiliasi pada bagian bawah artikel ini.
Kemudian untuk grup Action, kamu integrasikan dengan form Premium member.
Perhatikan isian grupnya berbeda kan? Untuk free member ada di grup 2, dalam hal ini grup Interest sedangkan di Premium member pakai grup 3 dalam hal ini action.
Jika sudah tersusun begini, maka ketika pengunjung datang pertama kali, dia akan ditawarin form autoresponder grup awareness. Abis itu dapat beberapa email, dia tertarik untuk tahu lebih dalam, kamu tawari masuk grup interest.
Caranya cukup berikan link halaman registrasi saja. Ingat! Halaman ini jangan dimunculkan di web. Tapi tawarkan melalui campaign email autoresponder. Sehingga kamu bisa memastikan bahwa yang mendaftar sudah melalui tahap awareness dulu.
Isian halaman registrasinya tidak perlu terlalu banyak. Cukup nama, email, nomor HP dan nomor WA saja.
Setelah dia isi form pendaftaran, maka otomatis akan dikeluarkan dari grup awareness dan pindah ke grup interest. Di grup interest lagi-lagi akan dapat kiriman email campaign berantai yang sudah kamu siapkan.
Di sini kamu bisa tawarkan produkmu. Jika dia sudah transfer, kamu cukup klik Upgrade di menu Pengaturan – Member List. Maka secara otomatis dia akan berpindah dari grup Interest ke grup Action.
Untuk pengaturan produknya, termasuk bagaimana setting lebih detil bisa kamu ikuti video di bawah ini:
Referensi:
- Chris Anderson, GRATIS Harga Radikal yang Mengubah Masa Depan, Gramedia Pustaka, 2009
- Lutvi Avandi, Produk Gratisan Membuat Saya Kaya Raya, Elex Media Komputindo, 2010
- Tung Desem Waringin, Marketing Revolution, Gramedia Pustaka, 2008
- https://kirim.email/panduan-homepage/
- https://cafebisnis.com/tutorial/160-web-affiliasi-dg-wp
- https://mahircopywriting.com
- https://buffer.com/library/headline-formulas