Tulisan ini saya tujukan bagi siapapun yang serius dalam menjalankan bisnis online. Kalau kamu adalah pendatang baru dan interest terhadap bisnis online, kamu juga saya sarankan untuk membaca tulisan kali ini, sebagai penambah wawasan (meski sebenarnya tulisan ini saya tujukan untuk kamu yang sudah running bisnis di bidang yang lainnya).

It will be interesting, insya Allah.

Saya diajarkan oleh salah seorang kawan saya bernama Aresdi Mahdi, biasa dipanggil Mas Ares. Saat kami berdua sedang ngobrol di ruang utama gedung Pesantren Sintesa, beliau mengatakan pada saya seperti berikut;

“Bikin bisnis itu jangan cuma satu, harus banyak. Tapi bisnis kedua yang dibangun harus bisa bersinergi dengan bisnis pertama.”

Ia memaparkan pentingnya membangun beberapa lini bisnis yang saling bersinergi, saling mengisi, saling menutupi kekurangan dengan memanfaatkan kelebihan dari yang lain.

Mas Ares ini mempunyai 5 kantor cabang JNE di Jakarta. Ia menjelaskan kalau banyak pemilik kantor cabang JNE yang juga mempunyai usaha online. Alasannya sederhana, bisa saling melengkapi.

Usaha JNE sebagai jasa ekspedisi bisa terbantu dengan banyaknya kiriman dari usaha online sendiri. Sedangkan usaha online juga terbantu karena pada kenyatannya ongkir menjadi sangat murah karena menggunakan JNE-nya sendiri.

Begitu elmu yang dijelaskan sama Mas Ares. Simple tapi iya banget!

Ini pula yang mendasari saya membuat catatan kali ini. Tentang pentingnya kamu mempunyai media informasi, bukan portal berita ya. Bedanya apa? Sederhananya kalau portal berita itu seperti detikcom sedangkan media informasi itu seperti Satu Jam (#ea).

Beberapa keunggulan yang bisa didapat saat kamu mempunyai media informasi:

PERTAMA, kamu akan tahu berbagai peluang bisnis lainnya yang sebelumnya belum pernah kamu ketahui. Ini agak-agak ajaib sih ya. Dari mana inspirasi peluang itu muncul? Dari statistik keyword-keyword yang masuk ke dalam website kamu.

KEDUA, Bisa kamu kenalkan ke banyak orang dong. Kalau kamu ketemu si A, hey kenalkan saya fulan punya web revorma.com dengan pengunjung sekian ribu per hari. Tentu ini bisa jadi nilai tambah untuk kamu.

Sekian ribu? Iya itu sangat mungkin dan jauh lebih mudah untuk dilakukan ketimbang mendatangkan traffic untuk web bisnis yang umumnya tidak sampai 1.000 per hari.

Selain itu, sangat riskan kalau kamu mengenalkan website bisnis kamu ke banyak orang, kecuali kamu memang sadar konsekuensi apa yang akan kamu dapatkan ketika memperkenalkannya pada khalayak.

KETIGA, Bisa untuk dipasangi backlink. Ya saya pikir ini juga sudah bisa kamu pahami. Bayangkan kalau website informasi kamu suatu saat nanti mempunyai domain authority di atas 20 atau bahkan 30, dampak backlinknya bisa dirasakan oleh web-web bisnis kamu yang lain.

Dari Mana Dana Operasional Media Informasi?

Kalau sebelumnya kamu berpikir untuk mengelola web media informasi membutuhkan dana operasional yang besar, maka perlu dikoreksi sedikit.

Besar atau kecil itu relatif. Tapi secara keseluruhan jika harus mengandalkan tim yang kecil, maka dana operasionalnya tidak lebih dari 2 juta per bulan. Dan akan lebih minim lagi ketika kamu ikut terlibat dalam pengelolaan di awal. Bahkan bisa nyaris nol.

Intinya, di masa awal, dana operasional media ini diperoleh dari keuntungan bisnis yang sudah jalan. Sedangkan di masa yang akan datang, dana operasionalnya bisa diperoleh dari iklan berbasis CPC seperti Google AdSense atau peluang lain.

Bagaimana kalau dibalik?

Membangun media informasi dulu baru membangun bisnis online (toko online)? Ini pilihan sih ya, tapi tetap akan lebih asik ketika kamu sudah punya cashflow yang agak lebih dari kebutuhan hidup bulanan kamu.

Contoh Lain

Kalau di atas sudah saya sebut tiga keuntungan ketika kamu mempunyai media informasi, berikut ini adalah contoh-contoh nyata dari beberapa murid saya yang juga mempraktekkan ini.

Traffic banyak akan menjadi menyenangkan jika diolah dengan baik dan bijak.

PERTAMA, melakukan list building. Pasang plugin optin-form atau yang sejenis di web informasi kamu, insya Allah akan mendatangkan list-list baru setiap hari. Misal web seperti Satu Jam itu bisa mendapatkan rata-rata 1.000 email setiap bulan secara passive. Dengan target orang-orang yang ingin mendapatkan inspirasi usaha. Silahkan dicek sendiri deh ya.

KEDUA, menawarkan diri. Ini bukan jual diri ya :p. Salah satu murid saya menuliskan pesan di bagian akhir di setiap konten yang ia tulis di web informasinya. Kurang lebih pesannya seperti ini.

kamu punya usaha tapi bingung memasarkannya? Insya Allah saya bisa bantu, kirim email ke [email protected].

Hal ini terbukti efektif, murid saya itu bilang ada saja email masuk yang memberikan info bisnis. Jadi, si pemilik usaha itu ingin memperluas usaha atau sedang kebingungan mengeluarkan barang. Ya tinggal kamu lihat saja apakah kamu bisa membantu orang-orang tersebut atau tidak. Kalau barangnya unik dan menarik, tinggal sikat dong.

Tentang menawarkan diri ini saya pikir bisa banyak dimodifikasi, seperti misalnya kamu menjual jasa pelatihan membuat website. Ya cukup tulis Mau punya website sendiri? Klik di sini atau kalimat yang semacamnya.

Epilog

Kembali pada titah dari Mas Ares, tentang pentingnya istri bisnis kedua, ketiga, dan keempat. Akan semakin bagus ketika bisa kedua masih relevan dan bisa dikompromikan dengan bisnis pertama, begitu juga seterusnya.

Atau yang sebenarnya seperti tidak ada, harus kamu ada-kan.

Sekian.