Pada zaman yang serba digital seperti saat ini, hampir semua orang ketergantungan dengan yang namanya teknologi. Contoh gampangnya saja nih, bangun tidur buka hape, lagi makan buka hape, masuk kuliah buka hape, nunggu jemputan buka hape, sampai mau tidur lagi pun ditemani hape.

Padahal yang dibuka ya itu-itu saja, kalau nggak Instagram ya sosial media lainnya. Hape selalu mengisi keseharian kita saat ini.

Bahkan, penggunaan teknologi ini nggak cuma buat kita-kita aja yang udah dewasa lho. Anak kecil yang masih belum bisa ngomong pun juga kecanduan sama yang namanya gadget.

Akibatnya, kalau nggak dipegangin hape, mereka bakal nangis sampai merengek-rengek. Begitu dikasih hape, langsung deh diem dan fokus memandangi layar.

Ngeri banget emang perkembangan teknologi kalau kita nggak bisa nahan diri.

Seperti isu yang banyak berkembang saat ini. Ada yang tau?

Saat ini, cukup ramai orang membicarakan tentang artificial intelligence. Apa itu? Itu lho, kecerdasan buatan, atau orang-orang lebih mengenalnya dengan sebutan AI.

Pengertian Artificial Intelligence

AI
unsplash.com

Artificial intelligence adalah kecerdasan buatan, itu kalau diartikan ke dalam bahasa Indonesia. Gampangnya, AI merupakan sebuah entitas kecerdasan ilmiah yang diciptakan oleh manusia.

Entitas kecerdasan ini memiliki kemampuan untuk menafsirkan data dari luar dengan baik. Bahkan AI dapat belajar dari data yang diberikan, dan menggunakan pembelajaran itu untuk mencapai tujuan tertentu.

Kecerdasan buatan ini biasanya akan ditanamkan ke dalam sebuah sistem atau mesin. Ada banyak bidang yang menggunakan artificial intelligence, misalnya saja game komputer, robotika, mesin pencari, jaringan saraf tiruan, dan masih banyak lagi lainnya.

Sejarah Artificial Intelligence

Ferranti Mark I
superretro.com

Awal mula munculnya artificial intelligence adalah pada tahun 1951, program AI pertama dibuat. Program ini digunakan untuk menjalankan sebuah mesin di University of Manchester (UK). Mesin tersebut bernama Ferranti Mark I.

Setelah kemunculan artificial intelligence pertama, beberapa waktu kemudian, Christopher Strachey mengembangkan konsep kecerdasan buatan tersebut. Christopher Strachey membuat AI untuk sebuah program permainan catur. Sistem kerjanya adalah bidak catur bisa berjalan sendiri dan mampu melawan seorang manusia.

Perkembangan artificial intelligence terus berlanjut.

Pada tahun 1956, kecerdasan buatan semakin berkembang, sampai akhirnya, diadakan konferensi yang membahas tentang AI. John Mc Charty, dalam konferensi tersebut menamai algoritma teknologi ini dengan nama “Aritificial Intelligence“.

Seiring berkembangnya zaman dan teknologi, konsep kecerdasan buatan disempurnakan oleh Alan Turing. Alan Turing adalah seorang pakar dalam dunia artificial intelligence. Saat itu, Alan Turing melakukan penelitian dan menguji algoritma AI buatannya.

Penelitian tersebut untuk menguji program AI yang dia beri nama dengan “Turning Test“.

Setelah Alan Turing, muncul beberapa pakar pemrograman yang juga membuat beberapa kecerdasan buatan. Seperti pada tahun 1960 dan 1970-an, Joel Moses menjalankan program Macsyma, program yang berbasis pengetahuan dalam bidang matematika.

Perkembangan artificial intelligence masih terus berlanjut sampai saat ini. Dimana, sudah dikembangkan kendaraan yang dapat mengemudi sendiri tanpa komunikasi dengan manusia. Tentu kendaraan tersebut menggunakan komputer dan sensor-sensor canggih agar dapat sampai ke tujuan.

Robot Artificial Intelligence Mengalahkan Kecerdasan Manusia

Orang-orang mungkin takut dengan artificial intelligence karena merasa tersaingi dengan keberadaan mereka. AI bisa menjadi lebih pintar dari pada manusia dalam bidang tertentu.

Kalau kamu lihat di film-film bertemakan science fiction, biasanya ada tuh robot berbentuk manusia. Robot yang bisa melakukan banyak hal layaknya manusia seperti kita.

Ternyata, bukan cuma di film-film aja lho sebuah robot bisa mengalahkan manusia. Ada beberapa robot yang berhasil mengalahkan manusia dalam suatu bidang. Simak beberapa informasi di bawah ini!

AlphaGo

AlphaGo
engadget.com

Robot AI yang satu ini adalah besutan dari Google DeepMind, namanya adalah AlphaGo. Tentu bentuknya bukan robot dengan tubuh manusia. Bentuk dari AlphaGo ini ya seperti komputer pada umumnya aja.

Pada bulan Maret 2016, si AlphaGo ini menantang seorang pemain Go profesional yang bernama Lee Se-dol. Lee Se-dol adalah pemegang 18 gelar internasional dalam permainan Go. Tentu saja AlphaGo harus ekstra keras perjuangannya untuk melawan juara dunia ini.

Buat yang belum tau Go, Go adalah salah satu boardgame yang berasal dari negeri tirai bambu. Permainan ini menggunakan bidak berbentuk lingkaran berwarna hitam dan putih. Jenis permainan strategi gitu pokoknya.

Di babak pertama, Lee berhasil mengungguli dan mengalahkan AlphaGo. Tapi, setelah pertandingan berjalan beberapa babak, AlphaGo mampu mendominasi. AlphaGo mengalahkan Lee di babak keempat dan babak selanjutnya.

Deep Blue

Deep Blue
mashable.com

Deep Blue adalah artificial intelligence yang dikembangkan oleh perusahaan teknologi IBM. Robot AI ini dikembangkan untuk bisa bermain catur dan melawan juara dunia.

Apakah kamu tau juara catur dunia yang sangat terkenal?

Tak kasih tau nih, namanya Gary Kasparov, master catur yang berasal dari Rusia. Dia adalah master catur yang sangat terkenal sampai sekarang.

Pada tanggal 10 Februari 1996, Deep Blue bertanding melawan Gary Kasparov. Ya, di tahun 96, sudah dikembangkan robot dengan artificial intelligence.

Hasilnya?

Ternyata Kasparov berhasil mengungguli Deep Blue dengan skor 4-2.

Setelah Deep Blue Kalah, IBM terus mengembangkannya. Sampai pada akhirnya, di bulan Meu 1997, Kasparov dan Deep Blue kembali bertanding.

Di pertandingan kedua ini, Deep Blue berhasil menang dengan skor 3,5-2,5. Hasil tersebut tentu saja menjadikan Deep Blue sebagai robot AI pertama yang berhasil mengalahkan master catur dunia.

Buat kamu yang penasaran seperti apa sosok Deep Blue, kamu bisa langsung menuju ke National Museum of American History. Deep Blue pensiun dan tersimpan rapi di dalam museum tersebut.

OpenAI Five

OpenAI Five
regmedia.co.uk

Kalau dua sebelumnya adalah artificial intelligence melawan manusia pada permainan klasik, OpenAI Five dibuat untuk game yang saat ini sangat terkenal, DOTA 2. DOTA 2 merupakan permainan online yang saat ini banyak digandrungi anak muda. Bahkan, ada turnamennya juga lho, yang hadiahnya nggak tanggung-tanggung.

Sebuah tim bernama OG memenangkan turnamen DOTA 2 Internasional dengan hadiah sebesar 25 juta dolar. Gile nggak tuh hadianya? Udah 25 juta, bentuknya dolar lagi. Kalau dirupiahkan jadi berapa dah itu?

Ngomongin OpenAI Five, kecerdasan buatan ini dikembangkan dengan menggunakan teknik deep reinforcement learning. OpenAI Five dibuat bukan untuk bermain DOTA 2, tetapi untuk belajar.

Kecerdasan buatan ini dijalankan selama 10 bulan, dan selama itu OpenAI Five terus berkembang. Bahkan, OpenAI Five sudah bermain DOTA 2 setara dengan 45 ribu tahun.

Ngeri nggak tuh? Baru dijalankan selama 10 bulan saja, OpenAI Five sudah belajar setara 45 ribu tahun.

Belum lama ini, Tim OG yang merupakan juara dunia mengadakan pertandingan dengan OpenAI Five.

Hasilnya?

Pada pertandingan pertama, OpenAI Five berhasil menang dalam waktu sekitar 30 menit. Di pertandingan kedua, ternyata OpenAI Five dapat unggul dengan waktu yang lebih cepat.

Keren banget ya? Kamu tertantang untuk mengalahkan OpenAI Five?

Artificial Intelligence dalam Game Modern

Kalau di permainan modern, AI biasanya digunakan untuk mengontrol NPC (non-player character). NPC dihadirkan dalam sebuah game untuk membuat jalan cerita dari game menjadi lebih baik.

Selain NPC, kecerdasan buatan dalam game modern digunakan juga untuk player-experience modelling. Kegunaannya adalah untuk memahami kondisi emosional dan kemampuan dari pemain, agar dapat menyesuaikan dengan game.

Bentuk dari player-experience modelling ini bisa beragam. Misalnya seperti penyeimbangan tingkat kesulitan game yang disesuaikan dengan kemampuan pemain.

Ada juga yang namanya procedural-content generation. Fungsi ini digunakan untuk membuat elemen dari lingkungan pada sebuah game secara otomatis. Jadi, Artificial intelligence dapat menghasilkan konten baru ataupun cerita yang lebih interaktif.

Data Mining on user behavior, penggunaan kecerdasan buatan lain pada sebuah game modern. Hal ini mengizinkan developer game untuk mengeksplor bagaimana manusia bermain game. Mulai dari bagian mana yang sering dimainkan dan apa yang membuat seorang player berhenti bermain.

Dari data yang didapatkan, developer akan terus berusaha mengembangkan game tersebut. Tujuan pengembangan tentu saja membuat orang lebih betah bermain game-nya.

Aplikasi yang Berbasis Artificial Intelligence

AI bukan hanya dibuat untuk sebuah game saja lho, kecerdasan buatan juga ada di sekitar kita. Kamu mungkin nggak menyadarinya, tapi banyak sekali program atau aplikasi yang ternyata menggunakan artificial intelligence.

Kamu bisa sebutkan nggak 5 program atau aplikasi yang menggunakan AI di kehidupan sehari-hari kamu?

Wah, kalau bisa, kamu memang joss.

Google

Buat orang awam, mungkin nggak menyadari kalau ternyata mesin pencari Google juga ada AI-nya. Kecerdasan buatan di mesin pencari ini digunakan untuk membuat pencarian seseorang hasilnya bisa lebih relefan.

Jadi, kalau kamu mengetikkan vatih.com misalnya, nanti di hasil pencarian akan muncul tuh beberapa halaman dari website vatih.com. Nggak heran kalau sampai saat ini Google masih menjadi mesin pencari terbaik.

Buktinya? Kamu kalau nyari informasi pakainya juga Google kan? Hehe.

Selain menampilkan hasil pencarian yang lebih tepat, Google juga bisa membaca karakteristik penggunanya lho. Jadi, hasil yang ditampilkan akan tepat dan kita lebih mudah mendapatkan informasi di internet. Hebat bukan?

Tunggu dulu, bahkan saat ini, Google juga bisa memfilter konten negatif. Jadi, kalau ada konten yang tidak pantas ditampilkan, Google nggak akan memunculkannya untuk kamu. Apalagi kalau yang mencari anak di bawah umur.

Filter untuk konten negatif ini pastilah sangat membantu untuk orang tua. Orang tua jadi lebih aman ketika anaknya berselancar di dunia maya.

Marketplace

Selain mesin pencari, ternyata di marketplace kamu juga bisa menemukan penggunaan kecerdasan buatan lho.

Tebak, ada dimana saja artificial intelligence ikut andil kalau di marketplace?

Pertama, di marketplace, penggunaan AI itu ada di pencariannya. Tujuan penggunaan artificial intelligence di pencarian ini mirip-mirip kayak Google. AI digunakan untuk menampilkan produk seperti yang diinginkan pengguna.

Ketika pengunjung marketplace melihat-lihat produk atau membeli sesuatu, maka artificial intelligence mempelajari perilaku tersebut dan membantu pengguna menemukan barang kebutuhannya.

Contohnya nih, ada seseorang yang mencari keyboard komputer. Artificial intelligence akan mempelajari perilaku orang tersebut dalam mencari dan menampilkan keyboard dengan spesifikasi mendekati keinginan pengguna.

Bukan cuma itu aja lho, bahkan AI juga bisa manampilkan produk pendukung lain, seperti misalnya mouse, mousepad, sampai aksesoris komputer lainnya.

Kedua, artificial intelligence digunakan juga untuk meningkatkan respon dari customer service. AI akan bertugas membantu customer service menganalisis permasalahan yang dikirimkan oleh pengguna.

AI juga akan melakukan estimasi, seberapa urgent kah permasalahan dan tim mana yang tepat untuk membantu mengatasi permasalahan yang dialami pengguna.

Ada lagi nggak ya penerapan penggunaan artificial intelligence di marketplace? Kamu tahu?

Periklanan Digital

Dunia periklanan digital nggak mau kalah nih.

Mereka juga menggunakan AI untuk menunjang bisnisnya agar bisa bersaing dan bertumbuh.

Dalam periklanan digital, artificial intelligence digunakan untuk mengolah data yang didapatkan. Jadi, saat menjalankan iklan, data yang didapat diolah dan diklasifikasikan untuk mendapat informasi tentang konsumen yang lebih relevan.

Kamu pernah nggak mengunjungi marketplace dan mencari suatu barang? Misalnya saja kamu mencari jaket kulit.

Setelah mencari jaket kulit atau sebuah barang di marketplace, pernah nggak kamu amati ada iklan tentang jaket kulit atau produk yang kamu cari muncul di suatu website.

Nah, iklan yang muncul itu nggak asal dan acak lho. Browsing history kamu dari marketplace sudah diolah oleh Google untuk memberikan sinyal bahwa kamu tertarik dengan jaket kulit. Jadi, setelah kamu mencari jaket kulit, akan muncul tuh iklan jaket kulit di suatu website.

Chatbot

chatbot juga menggunakan artificial intelligence
pixabay.com

Artificial intelligence juga digunakan untuk meningkatkan customer experiences lho. Salah satunya adalah munculnya chatbot yang dapat memberikan pengalaman berbeda saat kamu berbelanja online.

Chatbot akan membuat pengunjung merasakan kalau dia sedang berinteraksi dengan manusia ketika belanja online. Padahal yang jawab itu bot atau AI.

Selain itu, chatbot juga bisa diatur untuk menjawab pertanyaan yang seringkali ditanyakan. Bahkan, chatbot juga bisa menawarkan produk produk kepada pengunjung di sebuah website atau marketplace lho.

Keren nggak kecerdadasan buatan itu?

Kalau kamu punya bisnis dan sehari bisa menjual banyak produk dari online, mungkin bisa coba kembangkan chatbot juga, hehe.

Siri

Siri - aplikasi yang pakai artificial intelligence
tekrevue.com

Buat pengguna IPhone dan IPad, tentu Siri udah nggak asing lagi. Siri adalah asisten virtual pribadi paling populer yang dibuat oleh Apple. Asisten virtual ini dapat berbicara dengan suara perempuan yang ramah dan bisa berinteraksi dengan pengguna.

Siri dapat membantu kamu, mulai dari menunjukkan arah, menemukan informasi, mengirim pesan, membuka aplikasi, melakukan panggilan, sampai menambah event di kalender.

Sebenarnya bukan cuma Siri saja lho yang bisa seperti itu. Kalau kamu pengguna Android, ada yang namanya Google Assistant. Atau, kalau kamu punya hape Samsung, ada juga yang namanya Bixby. Semua itu adalah asisten virtual yang ada di dalam smartphone.

Kendaraan yang Didukung Artificial Intelligence

Penggunaan artificial intelligence di kehidupan kita ternyata nggak sebatas aplikasi pada smartphone ataupun komputer saja lho. Saat ini, AI juga digunakan pada kendaraan bermotor, salah satunya adalah mobil.

Mobil apa saja yang menggunakan artificial intelligence?

Tesla

mobil yang menggunakan artificial intelligence
pixabay.com

Buat penggemar mobil dan teknologi, tentu nggak asing sama nama Tesla. Salah satu perusahaan yang mengembangkan mobil listrik.

Saat ini Elon Musk yang merupakan pendiri sekaligus CEO dari Tesla mengungkapkan kalau perusahaanya sedang mengembangkan chip-nya sendiri untuk mobil tanpa awak. Pengembangan chip ini tentu saja akan membuat Tesla unggul dalam pembuatan mobil otomatis.

NeuV

Selain Tesla, ternyata Honda juga mengeluarkan mobil listrik dengan kecerdasan buatan di dalamnya. Honda NeuV ini hadir dengan konsep mobilcommuter yang ditanamkan fitur Honda Automated Network Assistant dan Autonomous Driving.

Selain itu, mobil ini juga dibekali dengan teknologi “Emotion Engine” yang dipadukan dengan artificial intelligence. Teknologi tersebut membuat NeuV bisa menilai tingkat stres dan emosi pengemudinya lho.

NeuV akan menilai dari mimik wajah dan juga intonasi suara. Setelah menganalisa, maka mobil pintar ini dapat melakukan penyesuaian sistem yang akan membuat kita berkendara dengan aman.

Mitos-Mitos Sci-Fi Tentang Artificial Intelligence

artificial intelligence - Kecerdasan buatan
pixabay.com

Buat penggemar film nih, khususnya yang bertema science fiction. Tentu pernah nonton film tentang pemberontakan para robot kan?

Ngeri banget tuh ceritanya, ketika robot diberikan kecerdasan buatan sehingga bisa berfikir sendiri. Setelah robot jadi pintar, mereka malah akan menghancurkan kehidupan umat manusia.

Itu sih cuma di film ya, di kehidupan nyata nggak seperti di film. Hal tersebut adalah mitos yang sebenarnya kamu nggak perlu takut tentang itu.

Ada beberapa mitos lain tentang AI yang ternyata berkembang pesat di masyarakat kita. Berikut ini beberapa yang mungkin kamu juga pernah mendengarnya.

AI Akan Menguasai Dunia

Ini nih mitos yang paling ditakuti oleh kebanyakan manusia.

Padahal, AI itu nggak punya yang namanya pikiran dan emosi, untuk menjadi sebuah individu saja tidak bisa, apalagi menguasai dunia. Artificial intelligence tidak akan berfungsi tanpa manusia.

Mesin-mesin yang ada saat ini nggak bisa memikirkan bagaimana seseorang melakukan sesuatu. Mereka juga tidak bisa belajar bagaimana melakukannya.

Tetapi, mesin mempunyai efek yang positif pada dunia kita. Artificial intelligence banyak membantu kita di berbagai bidang, sehingga melahirkan model bisnis yang baru, komunitas baru, dan juga ketrampilan baru.

Dengan berkembangnya artificial intelligence, kita justru sangat terbantu dalam pemecahan masalah yang sulit dilakukan oleh kecerdasan manusia saat ini.

Apa itu berarti artificial intelligence lebih pintar dari manusia?

Tentu saja tidak, AI adalah jenis kecerdasan yang berbeda dari yang kita miliki.

Artificial Intelligence Belajar Dengan Sendirinya

Mesin dengan kecerdasan buatan memberikan kesan pada kita kalau mereka dapat belajar sendiri. Padahal, semua itu adalah kerja dari ilmuan atau programer. Tentu saja ilmuan ini adalah manusia ya.

Para profesional di bidang teknologi ini akan merumuskan masalah, menyiapkan data yang dibutuhkan, menentukan set data yang sesuai, menghilangkan kemungkinan eror dalam data.

Bukan cuma itu saja yang dilakukan oleh ilmuan, mereka juga terus memperbarui perangkat lunak yang akan mengintegrasikan pengetahuan dan data baru ke dalam siklus belajar AI selanjutnya.

Jadi, artificial intelligence itu sebenarnya nggak belajar dengan sendirinya. Di balik kehebatannya, ada banyak ilmuan yang bekerja untuk menyempurnakan AI yang sudah dibuat.

Algoritma AI Tau Setiap Data yang Berantakan

Kualitas dari data itu lebih penting daripada algoritma. Dan, input yang paling penting untuk AI adalah data. Tapi bukan sembarang data lho, harus data yang benar. Jadi, informasi yang relevan dengan masalah yang sedang dipecahkan dan tentu saja spesifik.

Saat ini, banyak industri di bidang teknologi yang keliru. Mereka mengklaim, artificial intelligence dapat diarahkan pada data apapun. Dan, jawaban yang dihasilkan akan tepat oleh sebuah algoritma pembelajaran yang kuat.

Padahal, artificial intelligence bukan kayak gitu. AI tidak bisa memahami data yang terlalu luas atau belum diproses terlebih dahulu. AI butuh data atau informasi yang memiliki kualitas yang tinggi sehingga sistem algoritma bisa mempelajarinya.

Kenapa begitu? Karena, sebuah algoritma adalah program, dan program membutuhkan data yang baik. Punya data yang baik akan lebih penting daripada algoritma kuat.

Artificial Intelligence Sebagai Penunjang Hidup

Setelah mengetahui berbagai macam hal tentang artificial intelligence, kamu tentu menjadi terbuka dengan hal itu kan?

Sekarang nggak perlu risau dan ragu lagi, kita bisa menggunakan AI untuk banyak hal. Bahkan, AI bisa digunakan untuk menunjang dan memudahkan hidup dan bisnis kita.

Belajar Tentang AI

Sebelum kamu menggunakan artificial intelligence di kehidupan dan bisnis, pelajari dulu ilmunya. Ilmu tentang AI ini penting banget buat dipelajari.

Tujuan belajar tentang artificial intelligence ini tentu saja agar kamu nggak tersesat. Biar kamu lebih bisa menggunakan AI dengan baik dan benar.

Tentu belajar tentang artificial intelligence nggak perlu sampai bisa membuatnya lho. Cukup pelajari tentang kecerdasan buatan yang sedang hangat saat ini. Kamu juga bisa belajar mengimplementasikan AI di dalam pengelolaan bisnis kamu. Siapa tau nih ya, bisnis kamu jadi berkembang lebih pesat lagi.

Gunakan Dengan Optimal

Setelah mempelajari seluk beluk AI, hal yang harus kamu lakukan selanjutnya adalah menggunakannya dengan optimal.

Kan kamu udah tahu nih informasinya, jadi pasti belajar juga cara menggunakan artificial intelligence. Nah, kamu tinggal pakai aja tuh aplikasi berbasis AI yang akan memudahkan kehidupanmu.

Contohnya nih, kamu pengen pergi ke suatu tempat. Apa yang akan kamu lakukan?

Kalau saya mungkin akan membuka aplikasi peta bernama Waze. Jadi, kita bakal tau nih, jalan mana yang paling baik buat dilalui. Soalnya, di Waze, kita bisa tau informasi tentang jalanan yang akan dilalui. Mulai dari info POM bensin, restoran, apakah ada kecelakaan atau kemacetan, info tersebut bisa kita dapatkan.

Keren kan? Menggunakan artificial intelligence untuk mempermudah bisnis dan kehidupan kita biar lebih efisien.

Tertarik untuk mencoba?