Instagram merupakan media sosial yang menjadi favorit untuk digunakan sebagai media promosi dalam pemasaran.

Gimana enggak, Instagram ini mempunyai beberapa keunggulan daripada media sosial lainnya.

Mengutip dari SocialBakers, engagement di Instagram cendurung stabil-naik

Untuk menjadi perbandingan, saya perlihatkan dari Facebook

Facebook malah cenderung turun.

Menurut data dari SocialBakers juga, pada umur dibawah 25 tahun, mereka menghabiskan waktu rata-rata 32 menit bermain Instagram.

Sedangkan, Snapchat hanya 30 menit. Facebook mendapatkan rata-rata 35 menit. Namun, Facebook cenderung stagnan dari dulu.

Saya sendiri sebagai audiens dibawah 25 tahun memang memilih Instagram daripada Facebook, hehe.

Engagement brand fashion dan beauty menjadi primadona sekali. Hal ini selaras dengan statement sebelumnya. Kalau umur 25 tahun kebawah menghabiskan waktu rata-rata 32 menit di Instagram.

Nggak cuma itu sebenarnya. Instagram sendiri kan visual platform banget. Nggak seperti website.

Fashion dan Beauty merupakan sektor yang butuh sekali visual yang bagus.

Terus.. Bagaimana cara jualan di Instagram?

[toc]

Sebelum Berjualan di Instagram

Cara jualan di Instagram pada dasarnya mirip dengan berjualan di media sosial lainnya. Namun ada banyak hal juga yang harus di perhatikan:

Menentukan Brand yang Menjual

Brand ini penting banget. Dia bagaikan tameng pertama dalam bisnis kita.

Saya sendiri ketika menentukan brand, harus ada beberapa hal yang harus masuk ceklis:

Mudah Diucapkan

Sia-sia kalau brandmu keren, namun sulit sekali diucapkan. Hal ini akan menyulitkan word of mouth.

Mudah Dieja

Mudah dieja ini kaitannya juga dengan word of mouth juga. Kalau ada orang yang mendengar nama brandmu, dan dia berusaha menulisnya. Eh, nama brandmu terlalu sulit.

Biasanya kalau kita mengganti huruf yang vokalnya sama, seperti “i” dengan “y”.

Saya lebih menyarankan untuk mengguankan hurur-huruf vokal.

Mudah Diingat

Supaya mudah diingat, biasanya menggunakan 2-3 suku kata saja.

Memiliki Hubungan terhadap Bisnisnya

Hal ini akan memberikan gambaran kesan pertama yang cukup jelas produk yang ditawarkan kepada konsumen. Semisal:

Kulina

“Pasti ada hubungannya dengan kuliner” karena mengambil kata kuliner.

Domain check? Legal Check?

Karena pemasaran nantinya menggunakan Instagram, akan lebih bagus dengan memiliki website. Makanya, akan lebih bagus punya domainnya.

Jangan lupa untuk legal check juga. Mengecek apakah brand tersebut sudah ada hak merek dagangnya? Jika sudah, lebih baik untuk ganti.

Membuat Akun Bisnis

Nah, di Instagram ini ada 3 tipe akun:

Akun Personal adalah akun tidak digunakan untuk bisnis, tidak ada fitur insight, hanya digunakan oleh konsumen.

Akun Creator adalah akun non-bisnis yang diperuntukkan untuk influencer, mendapatkan fitur insight .

Akun Bisnis adalah akun yang diperuntukkan untuk bisnis, mempunyai fitur tombol profil khusus bisnis dan fitur insight. Kalau mau jualan di Instagram, ya pake ini!

“Bagaimana cara membuat akun bisnis?”

  1. Buka profil akun.
  2. Pilih Settings.
  3. Pilih Account.
  4. Pilih Switch to Business Account.
  5. Kamu akan diarahkan ke Facebook untuk menyambungkan Instagram dengan Facebook Fanspage
  6. Akunmu kini sudah berpindah ke Instagram Business.

Dengan menggunakan akun bisnis Instagram, brand kamu akan memiliki kepercayaan yang lebih tinggi daripada akun personal.

Ini fitur yang kamu dapatkan ketika berpindah ke Instagram Business:

Ini berguna sekali agar kita tidak perlu menulis ulang untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang terus berulang. Apalagi jualan di Instagram dengnn audiens yang masih saja bertanya walau informasi sudah lengkap di posting, haha.

Ada 2 tombol yang bisa digunakan: action button dan kontak profilUntuk yang jualan event, bisa menggunakan tombol action “Get tickets” seperti dibawah ini.

Instagram Insight berfungsi untuk melihat kinerja posting dan profil audiens.

Melalui Instagram Insight kita dapat mengetahui:

    1. Posting yang memiliki kinerja bagus
    2. Lokasi audiens terbanyak
    3. Jam aktif audiens
    4. Profile views

Data-data ini digunakan untuk menentukan cara jualan di Instagram yang tepat.

contoh instagram insights

Fitur ini memungkinkan kamu untuk berkerjasama dengan brand/influencer untuk mempromosikan produkmu. Kalau mau jualan di Instagram secara halus bisa menggunakan fitur ini.

Foto Profil Profesional

Pastikan logo brand yang kamu buat itu sudah final, tidak diganti-ganti kecuali ada event tertentu yang bisa berkaitan dengan campaign pemasaran.

Mengoptimalkan Deskripsi Profil Instagram

Membuat deskripsi profil instagram yang profesional dan lebih menjual sangatlah penting.

Ada beberapa bagian yang bisa kita optimalkan:

  1. Profile Description
  2. Contact Options
  3. Action Button

Saya akan bahas satu-persatu:

Profile description yang ditandai warna hijau digunakan sebagai biodata tentang akun bisnis kamu.

Saya menyarankan untuk memberikan deskripsi tentang produk yang dijual dengan jelas dan singkat.

Terdapat maksimum 150 karakter dalam profil, dan yang ditampilkan hanya sebanyak 4 baris saja.

Tambahkan call to action yang berkaitan dengan link profil seperti contoh:

Contact Options yang ditandai warna biru digunakan untuk menampilkan kontak akun bisnis, ada 3 pilihan:

Action Button yang ditandai warna merah merupakan tombol yang memiliki fungsi sebagai call to action.

Ada beberapa macam action button yang disediakan oleh Instagram:

Optimasi Organik Instagram

Setelah melakukan persiapan dengan akun Instagram yang akan digunakan untuk berjualan.

Optimasi organik ini merupakan cara jualan di Instagram yang satu ini nggak mengeluarkan biaya ke Instagram.

“Apa itu optimasi organik?”

Optimasi organik adalah optimasi yang dilakukan tanpa menggunakan iklan berbayar kepada platform (dalam hal ini Instagram)

Saya sendiri menganggap optimasi organik ini sebagai investasi di masa mendatang. Supaya tidak ketergantungan dengan iklan.

Jadi, bagaimana caranya?

Ini cara yang saya gunakan untuk optimasi organik Instagram:

Foto Produk Profesional

Ketika jualan di Instagram, foto produk nggak boleh asal-asalan. Sebisa mungkin harus professional.

Ini hal yang saya perhatikan untuk foto produk di Instagram:

Gunakan Model

Untuk produk fashion maupun beauty ini sangat direkomendasikan.

Ini akan mempermudah memvisualkan produk yang kita jual kepada konsumen.

Tapi model biasanya mahal mas..”

Saya biasanya akan mencari teman ataupun orang lain, dengan gantinya produk tersebut bisa dimiliki oleh teman kita. Barter gitu loh, hehe.

Kalau ga punya model gimana?

Menggunakan Mini Studio Box

Saya sarankan untuk menggunakan dengan background yang ga cuma putih.

Tentunya kontras dengan warna produknya agar lebih “timbul” produknya.

Ga ada studio box nih..”

Saya sarankan menggunakan meja yang bertekstur, ataupun alas lainnya, yang terpenting adalah kontras dengan warna produknya seperti ini:

Membuat Caption yang Baik

Membuat caption yang menjual berarti mempelajari ilmu copywriting.

Dengan caption yang baik, menjadi cara jualan di Instagram menjadi terlihat tidak seperti jualan.

Ada beberapa tips yang bisa kamu gunakan:

Bercerita merupakan hal yang sering dilakukan orang. Ini bisa digunakan dalam posting Instagram agar menjual lebih halus. Ini salah satu trik soft selling.

Tetapi, ketika jualan di Instagram. Pastikan “keep it short” alias jangan panjang-panjang.

“Pada awalnya saya menggunakan sepatu salah satu merek terkenal. Namun, terkenal ternyata belum tentu menjamin kualitas, saya merasakan kaki sakit dikarenakan bahan yang kurang nyaman. Setelah mencoba sepatu X ini, kualitasnya luar biasa, desainnya sangat bagus, dan terlihat kuat. saya jadi tidak kesakitan lagi dan tampil keren.”

Interaksi di Instagram bisa berupa likes, comment, dan share.

Nah, ajak audiens untuk berinteraksi dengan caption seperti ini:

“tap 2x jika kamu merasa…”

“Tinggalkan komentar dibawah ini kalau kamu…”

Berikan tips-tips yang membantu audiens Instagram kamu. Gak setiap hari jualan terus menerus. Semisal, akun untuk berjualan cookies. Sekali-kali berikan tips membuat cookies.

Menentukan Jam Posting yang Tepat

Setelah sudah siap dengan konten jualannya. Kini yang harus dilakukan adalah mempublikasikan foto tersebut.

Ketika mempublikasikan, haruslah memperhatikan waktu publikasi.

“Kenapa harus menentukan jam posting yang tepat?”

Cara jualan di Instagram mirip di pasar. Bayangkan kamu teriak-teriak berjualan di pasar jam 3 pagi. Alhasil tidak ada yang melihat apalagi membeli.

Kalau kamu mau jualan di Instagram, perhatikan cara jualan di Instagram yang benar. Dengan memposting di waktu yang ramai.

Ketika followers sedang banyak yang aktif, maka peluang produk kita dilihat akan lebih banyak.

Lebih banyak yang melihat -> lebih banyak yang tertarik -> lebih banyak yang membeli.

Benar kan?

“Bagaimana caranya?”

  1. Buka Insights
  2. Pilih Audience
  3. Perhatikan dibagian Followers seperti dibawah ini

contoh instagram insights

Setelah itu, perhatikan bagian yang paling tinggi. Itulah prime time untuk posting.

Kalau contoh diatas berarti jam 6 pm. Mau coba-coba posting di jam 3 pagi? haha.

Mengoptimalkan Hashtag

Cara jualan di Instagram dengan menggunakan hashtag fungsinya untuk menaikkan visibilitas postmu. Artinya, posting akan lebih banyak dilihat ketika menggunakan hashtag.

Berdasarkan tingkat popularitasnya, hashtag dapat dikategorikan:

Saya akan coba analisis salah satu posting di Instagram yang mencoba mengoptimalkan penggunaan hashtag.

Hashtag sangat populer: #kuekering #kuekeringlebaran #kuekeringenak #kuelebaran

Hashtag medium: #nastarpremium #cookieslebaran #kastengel #putrisalju #sagukeju #premiumcookies #hamperslebaran #lidahkucing #kacangmede #paketlebaran

Hashtag niche: #kuenastar #nastarenak #nastarkeju #kastengelkeju  #wijsmanbutter #edamcheese #havermut

Ketika saya melihat posting ini, sudah cukup baik sebenarnya.

Brand diatas sudah menggunakan hashtag yang sangat relatif baik. Tidak terlalu banyak di hashtag sangat populer, bermain di medium dan niche.

Selain itu, hashtag juga dibagi berdasarkan dengan jenisnya:

Nah, sekarang kita coba analisis berdasarkan jenisnya

Content hashtag: #kuekering #kastengel #kastengelkeju #putrisalju #lidahkucing #kacangmede #nastarkeju #kastengelkeju  #wijsmanbutter #edamcheese #havermut

Industry hashtag: #kuelebaran #paketlebaran #hamperslebaran

Niche hashtag: #nastarpremium #cookieslebaran #premiumcookies

Branded Hashtag:

Ada beberapa hal yang disayangkan. Tidak adanya branded hashtags dan niche hashtag kurang tepat.

Ini beberapa rekomendasi dari saya:

Niche Hashtag:  #jualkuelebaran #kuelebaranjakarta #kuelebaransurabaya #kuelebaranbekasi #kuelebaranbandung #kuelebaransby #kuelebaransolo #kuelebaranjogja #kuelebaransemarang #kuelebarandepok #kuelebaranbogor #kuelebaranmalang (dengan catatan, memang pasarnya adalah Pulau Jawa)

Branded Hashtag: #inacookies #taglineinacookies (berikan tagline dari brand-nya)

Bagaimana menemukan hashtag yang tepat?

Jawabannya adalah riset.

Cara Riset Hashtag di Instagram

Ada banyak sekali tools untuk riset hashtag di Instagram, untuk yang gratis saya menggunakan Instavast sedangkan untuk berbayar saya menggunakan virol.

Pertama, kunjungi Instavast Hashtag Generator,

Kedua, masukkan kata kunci yang populer dan berkaitan dengan posting.

Ketiga, cek hasilnya. Gunakan hasilnya sesuai dengan tingkat kepopuleran serta jenis hashtagnya.

hasil riset hashtag

Keempat, masukkan di posting/komentar posting Instagram.

Menggunakan Influencer

Cara jualan di Instagram dengan menggunakan influencer atau orang berpengaruh sering dilakukan oleh pebisnis. Sebenarnya nggak cuma di Instagram saja.

Nah, kalau di Instagram kita mengenalnya dengan nama “Selebgram”.

Selebgram ini bekerja dengan mempromosikan produk kamu kepada pengikut/followersnya.

Cara Memilih Influencer yang Tepat

Nah, ini yang saya rasa cukup tricky. Memilih influencer yang tepat bukanlah tugas mudah.

“Loh, emang kenapa harus memilih influencer?”

Semisal begini, kamu mempunyai produk makeup perempuan.

Kita tau Atta Halilintar. Seorang youtuber yang juga influencer. Nah, bagaimana kalau kita mencoba memilih Atta sebagai influencer? Apakah cocok?

Bagaimana dengan Ria Ricis yang juga sebagai youtuber dan influencer di Instagram?

Ada 3 kategori dari influencer berdasarkan jumlah followers.

  1. Micro Influencer: Memiliki pengikut kurang dari 10,000
  2. Medium Influencer: Memiliki pengikut diantara 10,000 – 100,000
  3. Huge Influencer: Memiliki pengikut di atas 100,000

Nah ada yang menarik nih. Jadi, semakin banyak followers, engagement yang dihasilkan nantinya akan semakin kecil.

engagement influencer

“Terus bagaimana nih?”

Ada beberapa strategi yang saya lakukan:

  1. Memilih untuk menggunakan micro influencer lebih banyak.
  2. Medium/Huge influencer digunakan hanya untuk menggiring opini secara umum.

“Kenapa begitu?”

Karena, dalam menggunakan influencer, perlu ada ikatan yang kuat antara produk dengan influencer-nya.

Nah, ikatan yang kuat itu ada karena engagement-nya. Influencer micro lebih fokus berinteraksi kepada followers-nya. Ini yang menjadi nilai lebih dibandingkan medium/huge influencer.

Keuntungan Menggunakan Influencer

Menurut saya, menggunakan influencer itu banyak sekali.

Membangun Kepercayaan

Nah, ini yang sebenarnya alasan utama menggunakan influencer.

Influencer sudah memiliki authority yang baik, terutama medium-huge influencer.

Karena sudah memiliki fanbase/followers yang besar. Tentu saja personal seorang ini sangat dipercaya.

Ketika mereka menggunakan produkmu, maka citra baik mereka juga mempengaruhi citra baik produkmu.

Tidak Terlihat Beriklan

Ini tidak seperti menggunakan Instagram Ads yang ditandai dengan “Sponsored“, dengan menggunakan influencer layaknya seperti posting biasa.

Tidak terlihat seperti iklan apalagi didukung dengan caption soft selling yang baik.

Menggunakan Instagram Ads

Bagi sobat yang menginginkan audiens yang banyak secara cepat dan jauh lebih mudah, Instagram Ads adalah solusinya.

Cara jualan di Instagram dengan beriklan akan jauh mudah dibandingkan optimasi organik diatas.

Hal yang Harus Diperhatikan Ketika Menggunakan Instagram Ads

Ada beberapa peraturan nih yang harus kamu ikuti ketika menggunakan Instagram Ads!

Ada beberapa produk yang tidak diperbolehkan beriklan: Narkoba, produk ilegal (Software ilegal, dsb), rokok, suplemen yang tidak aman, senjata, MLM.

Nah ini yang sering terjadi. Peraturan ini berlaku di Instagram maupun Facebook Ads.

Banyak ads yang menggunakan teks bombastis pada gambar iklannya, hal ini tidak disenangi Facebook (sebagai pemilik Instagram)

Saya berikan contoh tingkat banyaknya image text:

Efeknya serius lho.

  1. Reach iklanmu bisa berkurang.
  2. Iklan nggak jalan sama sekali.

Maklumlah, Facebook (sebagai pemilik Instagram) juga tidak mau konten iklannya seperti spamming begitu.

Cara Menggunakan Instagram Ads

Terdapat dua cara menggunakan Instagram Ads:

Cara Menggunakan Instagram Ads dengan Apps

Pertama, pilih post yang ingin di promote di Instagram.

Kedua, tentukan destinasi, audiens, dan budget.

instagram ads

Ketiga, ketika kamu memilih yang dibagian biru. Artinya kamu memilih destinasi dari ads post kamu. Jika di klik akan menyasar ke 3 tempat seperti dibawah ini.

Setelah itu, memilih audiens pada kotak warna hijau akan muncul tampilan seperti dibawah ini.

memilih audience

Nah, kamu bisa menentukan sendiri target audiensnya seperti dibawah ini. Usahakan tepat tidak terlalu general. Saya sarankan tidak menggunakan “otomatis” kalau followersmu belum banyak.

Setelah itu kembali ke halaman set destinasi, audiens dan budget. Saatnya mengatur budget dan durasinya, akan muncul tampilan seperti dibawah ini.

Disarankan untuk minimal 3 hari dengan budget kisaran 30,000 Rupiah per hari.

Metode pembayarannya sendiri adalah credit dan debit. Saya sendiri menggunakan virtual card-nya BTPN Jenius.

Setelah itu, klik promotion.

Iklan kamu akan di-review oleh pihak Instagram.

Menggunakan Instagram Ads dengan Facebook Ads Manager

Pertama, buka Facebook Ads Manager. Klik “Create”

ads manager

Kedua, memilih objective.

memilih objective

Ketiga, beri nama untuk campaign-nya

judul ads conversions

Fungsi dari split test ini untuk menemukan campaign yang terbaik dengan audiens, penempatan, serta strategi optimasi yang berbeda.

Fungsinya sebagai optimasi budget setiap adsets. Mungkin akan dibahas lebih lanjut dilain artikel.

Keempat, tentukan destinasi iklannya.

traffic destination ads

Kelima, tentukan audiens-nya.

audience instagram ads

Keenam, tentukan placement. Nah, ini pilih Instagram ya! seperti dibawah ini.

Adalagi opsi tambahan, kalau ingin menarget jenis OS smartphone tertentu, serta jaringannya.

placement ads option

Ketujuh, setting budget dan waktu tampil iklannya!

budget schedule ads

Kedelapan, hubungkan Instagram-mu ke Facebook Ads Manager.

connect instagram account

Kesembilan, create ads atau bisa menggunakan posting yang sudah ada.

Untuk ini kamu bisa memilih 2 format (untuk Instagram): Carousel, Single, dan Collection (untuk Facebook).

Jangan lupa untuk customize iklannya seperti dibawah ini:

customize create ads

 

Nah, kalau menggunakan posting yang sudah ada, akan muncul posting yang mau digunakan dan muncul seperti ini:

existing post ads

Nah karena ini tujuannya untuk konversi, pastikan kamu sudah setup Facebook Pixel ya!

tracking ads

Kalau sudah, klik confirm ad!

Contoh Instagram Ads yang Bagus

Nah, saya contohkan beberapa adcopy yang bagus sebagai referensi membuat ad yang baik nih.

Menurut saya, cara jualan di Instagram mereka dengan beriklan ini cukup bagus-bagus.

Tapi tetep, saya ambil dan kita analisis dari masing-masing adcopy.

Good:

  1. Ada call to action “SHOP NOW”.
  2. Teks tidak lebih 20%.
  3. Caption rapih.

Jika dilhat, adcopy yang satu ini memfokuskan gambarnya sebagai yang utama memuat informasi. Harga sengaja ada pada gambar tidak pada caption.

Bad:

  1. Caption sedikit kurang rapih.
  2. Caption jika ditargetkan ke pasar lokal, lebih baik menggunakan Bahasa Indonesia.
  3. Presentasi gambar kurang maksimal.

Nah, kata “Made with simple….” itu bisa dimasukkan ke baris yang baru.

Caption yang digunakan ketika menarget orang Indonesia hendaknya menggunakan Bahasa Indonesia saja. Kecuali, price ini dibuat jauh lebih tinggi seperti diatas 1 juta rupiah.

Presentasi foto produk bisa memanfaatkan fitur “Caraousel” atau foto slide. Setiap slide untuk menunjukkan warna yang berbeda.

Saya melihat cara jualan di Instagram ala Imbacoffee ini untuk mengenalkan proses kopi mereka. Memang, ketika menggunakan video sebagai ads, caption yang bercerita cukup bagus. Namun ada beberapa hal yang kurang di caption ini:

  1. Waktu jam lebih baik menggunakan angka tidak dideskripsi.
  2. Belum ada call to action

Sangat disayangkan, sudah video-nya bagus namun tidak ada penggerak kepada audiens untuk melakukan sesuatu. Entah untuk visit/follow/like. (kecuali visit Instagram profile yang bawaan dari sananya)

Adcopy ini memfokuskan image dengan fitur-fitur dari sepatunya. Selain itu menggunakan fitur carousel untuk menampilkan fitur serta warna lainnya.

Cara jualan di Instagram ala bro.do ini sudah cukup baik, selain itu caption menggunakan bahasa yang persuasif membuat kesan friendly iklan ini.

Warna pada gambar juga kontras membuat teks jadi terlihat.

Namun, informasi harga tidak tercantum pada adcopy ini. Membuat calon pembeli harus menanyakan kembali melalui pesan langsung. (walau memang pada caption ada arahan mengirim pesan untuk mendapatkan informasi lebih lanjut.

Menurut saya adcopy paling menarik.

Informasi produk sangat jelas pada gambar. Harga diskon ditampilkan, benefit diperlihatkan.

Nama campaign pun menarik dengan mencoba menjawab kebutuhan penggunaan sepatu: kerja & jalan.

Sebetulnya, dengan kayanya informasi pada gambar membuat caption yang pendek adalah cukup.

Hal ini sudah dilakukan, namun call to action menurut saya masih kurang bombatis.

Saran dari saya bisa dibuat seperti ini:

Kebutuhan kamu langsung terpenuhi dengan paket bundling KERJA+JALAN ini!

Cuma Rp549,000 dapetin 2 sepatu ganteng ini! Langsung KLIK “Shop Now” untuk membeli!

Ada yang unik dari Instagram Stories ini. Iklan Instagram Stories akan memenuhi 100% layar. Hal ini akan membuat pembaca langsung fokus kepada iklanmu.

Oleh sebab itu, perlu adanya kontras antara produk dengan background.

Selain itu, diperbolehkan menggunakan caption di Instagram Story. Namun, pastikan dibawah 100 karakter. Hal ini agar caption bisa muncul tanpa perlu swipe seperti dibawah ini.

Jualan di Instagram menggunakan Instagram Story juga mengembangkan kreativitas. Menggunakan font-font menarik bisa dimanfaatkan dan juga ditambah dengan grafis yang menarik.