Dalam membangun bisnis, banyak hal yang harus kita persiapkan. Saya yakin, bisnis yang sukses pasti mempunyai perencanaan yang baik.

Oleh sebab itu, business plan menjadi hal yang penting untuk dibuat sebelum membangun bisnis.

[toc]

Apa itu Business Plan?

Business plan atau rencana bisnis merupakan dokumen yang digunakan untuk merencanakan suatu bisnis.

Business Plan sebenarnya ngga hanya digunakan ketika ingin membangun bisnis saja. Dalam mengembangkan bisnis, saya menggunakan business plan agar pengembangan yang dilakukan jauh lebih tertata.

Tujuan Membuat Business Plan

Komponen dalam Business Plan

Saya merangkum beberapa komponen business plan seperti ini:

  1. Executive Summary
  2. Profil Perusahaan
    1. Latar Belakang
    2. Visi dan Misi
    3. Deskripsi Produk/Jasa
    4. Manajemen
  3. Rencana Operasi
    1. Lokasi
    2. Aset
    3. Proses Operasi
  4. Analisis Pasar
    1. Ukuran Pasar
    2. Target Pasar
  5. Strategi Pemasaran
    1. Product
    2. Price
    3. Place
    4. Promotion
  6. Perencanaan Manajemen
  7. Analisis Keuangan
  8. Langkah Pengembangan Bisnis

Executive Summary

Executive Summary merupakan garis besar dari suatu business plan. Biasanya hanya ditulis sebanyak 1-2 halaman. Memang tidak ada aturan yang jelas executive summary ini akan berisi apa saja.

Namun, saya mengharuskan hal-hal ini dalam executive summary:

Profil Perusahaan

Selanjutnya, menampilkan profil perusahaan terdiri atas:

Profil perusahaan memungkinkan yang membaca business plan akan mengenal lebih paham tentang bisnis yang akan/sedang dijalankan.

Saya menekankan perbedaan profil perusahaan yang pembahasannya lebih mendalam dibandingkan executive summary. 

Latar Belakang

Latar belakang perusahaan berisi tentang hal-hal umum yang berkaitan tentang masalah yang akan diselesaikan ataupun peluang yang menjadi munculnya ide bisnis dalam business plan. Dalam membuat latar belakang, ada 3 bagian yang dibahas:

Saya beri contoh latar belakang usaha fintech yang membantu permodalan nelayan:

latar belakang

Membicarakan modal dalam usaha perikanan tidak akan lepas dari pembicaraan kredit.

Diakui dan terjadi di lapangan bahwa ada nelayan yang dapat memenuhi semua keperluan modalnya dari kekayaan yang dimiliki dan tidak menggunakan kredit.

Bank hadir memberikan kredit untuk memenuhi kebutuhan permodalan nelayan, akan tetapi kurang dimanfaatkan oleh nelayan, hal ini dikarenakan beberapa faktor, antara lain;

Faktor di atas menyebabkan nelayan cenderung meminjam modal dari rentenir dikarenakan lebih mudah, cepat didapat dan tanpa jaminan, namun dengan bunga yang sangat tinggi ataupun hasil bagi keuntungan yang merugikan bagi nelayan.

Keterbatasan akses permodalan usaha bagi nelayan menyebabkan perkembangan usaha perikanan tangkap sulit atau cenderung stagnan.

Terbatasnya akses permodalan bagi nelayan juga menyebabkan pemanfaatan sumberdaya ikan yang tidak berimbang antara nelayan pemilik modal besar dengan nelayan yang tidak memiliki modal, terutama di daerah pesisir.

Selain itu, potensi perikanan di Indonesia sangatlah besar, hal ini disebabkan potensi Indonesia memiliki garis pantai terpanjang kedua di dunia setelah Kanada.

Proyeksi produksi ikan di Indonesia diperkirakan terus berkembang mencapai angka 24,2 ribu ton pada tahun 2022 selain itu pertumbuhan konsumsi ikan di Indonesia dari tahun ke tahun pun cenderung selalu mengalami peningkatan.

Visi dan Misi

Saya rasa teman-teman sudah familiar dengan ini. Visi merupakan harapan perusahaan di masa mendatang sedangkan misi merupakan langkah langkah untuk mencapainya.

Hal ini menjadi akan memberikan arah yang jelas “mau dibawa kemana” perusahaan atau calon perusahaan tersebut.

Visi

Memberdayakan nelayan dan pembudidaya ikan untuk lebih sejahtera di masa mendatang.

Misi

Deskripsi Produk/Jasa

Berikan deskripsi produk yang dijual atau jasa yang ditawarkan sedetail mungkin. Saya menempatkan 3 hal yang harus ada pada deskripsi, yaitu:

Contohnya seperti dibawah ini:

Platform X berperan sebagai penghubung antara investor dengan nelayan/pembudidaya ikan yang membutuhkan modal dengan mudah dan cepat.

Jasa yang kami tawarkan tidak hanya berpaku pada profit, namun juga kesejahteraan bersama.

Selain itu kami memiliki beberapa keunggulan seperti ini:

Manajemen

Manajemen yang dimaksud adalah deskripsi dari tim manajemen perusahaan tersebut. Saya mengkategorisasikan seperti co-founder dari bisnis tersebut (dengan catatan, jika bisnisnya adalah rintisan).

Apa saja yang harus ada nih?

Sebagai contoh:

Muhammad Fathi Rauf

Budi Udin

Kenapa perlu sih?

Jika perusahaan yang dibuat adalah rintisan dan sedang mencari investor, orang kunci dibalik perusahaan tersebut biasanya menjadi faktor penting dalam mendapatkan pendanaan dari investor.

Rencana Operasi

Rencana operasi merupakan perencanaan yang berkaitan dengan jalannya produksi dari bisnis tersebut.

Sebenarnya banyak sekali bagian dari rencana operasi. Tapi, saya memfokuskan 3 bagian yang ada dalam rencana operasi, yaitu:

Lokasi

Setiap usaha perlu lokasi, sekalipun di era saat ini banyak menggunakan konsep “remote yang membuat peran lokasi menjadi kurang relevan.

Nggak semua usaha bisa seperti itu. Untuk bisnis yang bergerak di bidang manufaktur, lokasi menjadi hal yang sangat krusial.

Mengapa? Karena tempat bisa mempengaruhi proses produksi.

Apakah pabrik tersebut dekat dengan supplier atau bahan baku? Jika jauh, proses produksi bisa lebih lama dan memakan biaya.

Bagaimana dengan biaya karyawan disana? Apakah memiliki UMR yang terlalu tinggi?

Aset

Saya mendefinisikan aset sebagai hal-hal berharga yang mempengaruhi proses produksi. Menyusun perencanaan aset akan mempermudah membuat perencanaan keuangan.

Apa saja yang termasuk aset?

Proses Operasi

Proses operasi merupakan proses bagaimana produk tersebut dapat jadi atau jasa dapat digunakan kepada konsumen.

Dalam menjelaskan proses operasi, saya menggunakan workflow chart seperti contoh dibawah ini:

Saya merekomendasikan 3 tools gratis yang bisa digunakan untuk membuat workflow chart:

Analisis Pasar

Analisis pasar dilakukan untuk mengetahui yang menjadi target pasar serta seberapa besar pasar yang ada.

Target Pasar

Menentukan target pasar dengan menentukan segmentasi terlebih dahulu.

Untuk menentukan segmentasi, ada 3 jenis yang harus dipahami:

Gabungan dari masing-masing jenis segmentasi akan membentuk suatu target pasar.

Saya sudah membahasnya secara lengkap cara menentukan target pasar pada artikel cara promosi secara efektif.

Ukuran Pasar

Ukuran pasar adalah jumlah individual yang potensial membeli atau menggunakan produk/jasa di area tertentu.

Mengapa perlu mengukur pasar?

Market terlalu kecil = Sedikit yang membeli = siap-siap gulung tikar dalam waktu dekat.

Mengukur pasar dapat menggunakan dua cara:

Menurut saya, yang paling mudah mengukur market size untuk bisnis baru adalah dengan menggunakan metode up to bottom. Kalau sudah berjalan dan business plan ini untuk ekspansi bisnis, lebih baik menggunakan metode bottom to up.

Sebelum mengukurnya ada 3 hal yang harus diketahui :

market size

Cara mengukur ukuran pasar menggunakan metode up to bottom dengan studi kasus AirBnB

Strategi Pemasaran

Membuat business plan harus disertai dengan strategi pemasaran yang bagus dan rapi.

Saya menggunakan 3 strategi:

Menurut Kotler, marketing mix adalah perangkat alat pemasaran taktis yang dapat dikendalikan, produk, harga, distribusi, dan promosi yang dipadukan oleh perusahaan untuk menghasilkan respons yang diinginkan dalam target market.

Terdapat 4 variabel dalam marketing mix:

Saya contohkan strategi pemasaran dengan studi kasus sebuah kedai kopi:

Product

Komposisi produk memiliki 8 variabel:

Kualitas, opsi dan fitur, style, brand name, packaging, lini produk, garansi, dan pelayanan.

Price

Komposisi harga memiliki 3 variabel:

Tingkat harga, diskon, dan ketentuan pembayaran.

Place

Komposisi yang dimaksud bukanlah tempat namun distribusi, komposisi distribusi memiliki 5 variabel:

Saluran distribusi, cakupan distribusi, lokasi, level persediaan, dan transportasi.

Promotion

Komposisi promosi memiliki 4 variabel:

Advertising, personal sellingsales promotion, dan publikasi.

Setelah mendapatkan analisis data dari marketing mix, selanjutnya adalah menganalisis lingkungan menggunakan Five Forces Porter matrix

Five Forces Porter’s Matrix

Five Forces Porter’s Matrix adalah alat untuk menganalisis eksternal mikro (industri) dari suatu perusahaan.

Terdapat 5 kekuatan industri dalam five force porter’s matrix:

Saya berikan contoh seperti di bawah ini:

Setelah menganalisis faktor eksternal, saatnya membuat strategi dengan SWOT

SWOT Strategy Analysis

SWOT Analysis adalah salah satu alat untuk menganalisis kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman.

SWOT terdiri dari 2 faktor:

Ini yang saya lakukan dalam membuat strategi dengan SWOT:

Pertama, tentukan kekuatan dengan data marketing mix yang tersedia di atas.

Kedua, tentukan kelemahan dengan data marketing mix yang tersedia di atas.

Strength
Waktu penyajian kurang dari 5 menit
Promosi yang baik
Waktu buka toko menjadi 24 Jam
Kecepatan internet lebih cepat 50% dari kompetitor
Weaknesses
Parkiran kurang luas
Tidak ada makanan berat yang disajikan
Tempat duduk diluar kurang

Ketiga, tentukan peluang dari data five forces porter’s.

Keempat, tentukan ancaman dari data five forces porter’s.

Opportunities
Supplier mudah di cari
Pembelian lebih dari 1 cup/orang
Threat
Kompetitor coffee shop banyak di daerah penjualan
Barrier to entry tidak sulit
Produk substitusi banyak di daerah penjualan

Kelima, buat strategi dengan mencocokan masing-masing variabel.

Jadinya akan seperti ini:

SWOT Analysis Strength Weaknesses
1. Waktu penyajian kurang dari 5 menit 1. Parkiran kurang luas
2. Promosi cukup baik 2. Tidak ada makanan berat yang disajikan
3. Waktu buka toko menjadi 24 Jam 3. Tempat duduk diluar kurang
4. Kecepatan internet lebih cepat 50% dari kompetitor 4. Tidak ada diskon
Opportunities SO Strategies WO Strategies
Supplier mudah di cari Membangun Partnership  Go-Food/GrabFood (S1,S3,O1,O2) Membuat program diskon (W4, O2)
Pembelian lebih dari 1 cup/orang
Threat ST Strategies WT Strategies
Kompetitor coffee shop banyak di daerah penjualan Harga produk lebih murah (S1,S3,W1,W3) Menambah fasilitas (W1,W2,W3,T1,T2)
Barrier to entry tidak sulit Membuat campaign non dan digital (S2, S3, T1, T3)
Produk substitusi banyak di daerah penjualan

Perencanaan Manajemen

Dalam executive summary sudah sedikit menyinggung manajemen tim. Bagian ini akan lebih mendalam menjawab pertanyaan seperti struktur organisasi dan kebutuhan sumber daya manusianya.

Struktur Organisasi

Struktur organisasi yang jelas akan membuat investor lebih percaya dengan bisnis yang akan dijalankan. Saya rasa ini sudah sangat umum digunakan.

Untuk di dunia startup sendiri, saya melihat ada 2 jenis struktur organisasi:

Diketuai oleh Direktur

Struktur ini sama seperti perusahaan pada umumnya. Seorang CEO memiliki bawahan beberapa direktur bidang dan masing-masing direktur memiliki manajer dan staffnya.

struktur organisasi

 

Dibagi Berdasarkan Produk

Untuk struktur organisasi yang seperti ini, direktur bisa dipecah berdasarkan produk yang dimiliki oleh perusahaan tersebut. Struktur seperti ini biasanya diadopsi oleh perusahaan yang sudah berkembang besar.

Contoh struktur organisasi seperti ini adalah Gojek.

Gojek memiliki CEO di masing-masing produknya, seperti CEO GO-PAY dan CEO GO-LIFE.

 

Kebutuhan Sumber Daya Manusia

Saya biasanya akan merinci kebutuhan sumber daya manusia dengan poin-poin yang harus masuk seperti:

Analisis Keuangan

Analisis keuangan terdiri dari 4 bahasan:

Penentuan Sumber Permodalan

Hal ini berlaku pada perusahaan yang baru dirintis maupun perusahaan yang ingin berekspansi. Namun, penentuan sumber permodalan bagi bisnis baru dirintis dengan yang berekspansi bisa sedikit berbeda.

Sumber permodalan perusahaan dirintis:

Sumber permodalan perusahaan yang ingin ekspansi

Laba Rugi

Laporan ini menunjukkan laba dan rugi pada periode tertentu.

Disaat pendapatan lebih besar dari biaya makan akan diperoleh laba bersih. Ketika pendapatan lebih kecil dari biaya diperoleh rugi bersih.

Untuk lebih memahaminya, terdapat 4 komponen utama dalam laporan laba rugi:

Saya sarankan untuk menggunakan template agar lebih mudah membuatnya.

Kamu bisa mendownload template laba rugi

Arus Kas

Arus kas adalah laporan keuangan yang berisi penerimaan dan pengeluaran kas dalam suatu perusahaan pada periode tertentu.

Arus kas sendiri memiliki 3 aktivitas:

Dalam membuat arus kas, terdiri dari 2 metode:

Perbedaannya, jika metode langsung mengelompokkan kegiatan operasi dalam berbagai kategori, sedangkan metode tidak langsung memusatkan perbedaan antara laba bersih dengan arus kas.

Metode langsung dinilai lebih mudah dimengerti dan memberikan informasi yang lebih detail daripada metode tidak langsung.

Namun, untuk pembuatannya akan lebih mudah metode tidak langsung. Karena data sudah tersedia dari laba rugi dan neraca.

Kamu bisa memperhatikan letak perbedaannya melalui gambar ini:

metode langsung arus kas
Contoh Metode Langsung
Metode Tidak Langsung
Contoh Metode Tidak Langsung

Lagi-lagi saya sarankan untuk membuatnya menggunakan template, kamu bisa mendownload template arus kas.

Break Even Point (BEP)

Break even point adalah kondisi dimana biaya produksi sama dengan jumlah pendapatan.

Ini juga dipahami sebagai titik impas, ketika perusahaan tidak mendapatkan laba namun tidak mengalami kerugian juga.

Ada beberapa manfaat dari menghitung BEP:

Dalam menghitung BEP ada beberapa istilah yang harus kamu ketahui:

  1. Fixed Cost/Biaya Tetap: Biaya yang tetap konstan jika terjadi kenaikan jumlah produksi
  2. Variable Cost/Biaya Variabel: Biaya per unit yang dinamis tergantung dengan jumlah produksi
  3. Harga jual barang: harga jual per unit barang

Menghitung BEP unit

Untuk mengetahui berapa banyak unit minimum yang harus terjual untuk mencapai titik impas.

Ini rumus yang digunakan:

BEP = FC / (P-VC)

Menghitung BEP penjualan

Berbeda dengan BEP unit, menghitung BEP penjualan digunakan untuk mengetahui uang yang harus didapatkan untuk mencapai titik impas.

Ini rumus yang digunakan:

BEP = FC/(1-(VC-P))

Untuk memudahkan memahaminya, saya contohkan seperti ini:

Fixed Cost (FC) = 100 juta rupiah

Variable cost per unit = 50 ribu rupiah

Harga jual barang per unit = 70 ribu rupiah

Perhitungan BEP unit 

BEP = FC/(P-VC)

BEP = 100.000.000 / (70.000 – 50.000)

BEP = 5.000

Perhitungan BEP Rupiah

BEP = FC/(1-(VC/P))

BEP = 100.000.000 / (1-(50.000/70.000)

BEP = 350.000.000

Nah, sudah kelihatan nih kalau setidaknya harus menjual 5000 unit.

Gimana kalau kita punya target laba sendiri, semisal bulan ini harus dapat laba sebesar 50 juta rupiah”

Ada lagi rumusnya:

BEP – Laba = (FC+Target Laba)/(P-VC)

BEP – Laba = (100.000.000 + 50.000.000) / (70.000 – 50.000 )

BEP – Laba = 150.000.000 / 20.000

BEP – Laba = 7.500 unit

atau 525 Juta (7500 x 70,000 harga per unit)

Tapi masih ga yakin kalau jual 7500 unit bisa menghasilkan laba 50jt rupiah

Untuk membuktikannya ada lagi nih rumusnya

Penjualan = 525 juta

Fixed Cost = 100 juta

Total Variable Cost (50.000 x 7.500 unit) = 375 juta

Total Cost/Biaya Total = 475 juta

Laba yang diinginkan (Penjualan – (FC+Total VC) = 525 juta – 475 juta = 50 juta

Langkah Pengembangan Bisnis

Pada business plan, langkah pengembangan bisnis biasanya dibagi dengan dua:

Nah, langkah-langkah ini bersifat strategis dari perencanaan yang sudah dibuat di atas.

Namun, dibuat berdasarkan jangka waktu tertentu.

Rencana Jangka Pendek

Rencana jangka pendek memang seringkali tidak begitu strategis, karena waktunya yang hanya 1-3 tahun saja.

Saya biasanya membuat seperti ini:

Rencana Jangka Pendek

Tahun 1

Q1:

Q2:

Q3:

Q4:

Rencana Jangka Panjang

Rencana jangka panjang dibuat untuk pengembangan 5 tahun keatas. Didasari oleh visi dari perusahaan.

Contoh sederhananya seperti ini:

Rencana Jangka Panjang

Tahun 5

Contoh Business Plan

Saya mempunyai beberapa contoh business plan untuk dijadikan referensi dalam membuatnya:

  1. Contoh Business Plan Makanan
  2. Contoh Business Plan Restoran
  3. Contoh Business Plan Startup