Dalam membangun bisnis, banyak hal yang harus kita persiapkan. Saya yakin, bisnis yang sukses pasti mempunyai perencanaan yang baik.
Oleh sebab itu, business plan menjadi hal yang penting untuk dibuat sebelum membangun bisnis.
[toc]
Apa itu Business Plan?
Business plan atau rencana bisnis merupakan dokumen yang digunakan untuk merencanakan suatu bisnis.
Business Plan sebenarnya ngga hanya digunakan ketika ingin membangun bisnis saja. Dalam mengembangkan bisnis, saya menggunakan business plan agar pengembangan yang dilakukan jauh lebih tertata.
Tujuan Membuat Business Plan
- Sebagai perencanaan awal bisnis
- Sebagai perencanaan pengembangan bisnis
- Sebagai nilai jual untuk ditawarkan
Komponen dalam Business Plan
Saya merangkum beberapa komponen business plan seperti ini:
- Executive Summary
- Profil Perusahaan
- Latar Belakang
- Visi dan Misi
- Deskripsi Produk/Jasa
- Manajemen
- Rencana Operasi
- Lokasi
- Aset
- Proses Operasi
- Analisis Pasar
- Ukuran Pasar
- Target Pasar
- Strategi Pemasaran
- Product
- Price
- Place
- Promotion
- Perencanaan Manajemen
- Analisis Keuangan
- Langkah Pengembangan Bisnis
Executive Summary
Executive Summary merupakan garis besar dari suatu business plan. Biasanya hanya ditulis sebanyak 1-2 halaman. Memang tidak ada aturan yang jelas executive summary ini akan berisi apa saja.
Namun, saya mengharuskan hal-hal ini dalam executive summary:
- Produk/Jasa yang ditawarkan Secara Singkat
- Visi dan Misi
- Profil Manajemen Perusahaan
- Riset Pasar
- Strategi Pemasaran
- Keuangan
Profil Perusahaan
Selanjutnya, menampilkan profil perusahaan terdiri atas:
- Latar Belakang
- Visi dan Misi
- Deskripsi Produk/Jasa
- Manajemen
Profil perusahaan memungkinkan yang membaca business plan akan mengenal lebih paham tentang bisnis yang akan/sedang dijalankan.
Saya menekankan perbedaan profil perusahaan yang pembahasannya lebih mendalam dibandingkan executive summary.
Latar Belakang
Latar belakang perusahaan berisi tentang hal-hal umum yang berkaitan tentang masalah yang akan diselesaikan ataupun peluang yang menjadi munculnya ide bisnis dalam business plan. Dalam membuat latar belakang, ada 3 bagian yang dibahas:
- Pertama, gambaran umum tentang masalah yang dihadapi.
- Kedua, data-data yang diberikan akan pentingnya masalah.
- Ketiga, solusi yang ditawarkan atas masalah tersebut.
Saya beri contoh latar belakang usaha fintech yang membantu permodalan nelayan:
Membicarakan modal dalam usaha perikanan tidak akan lepas dari pembicaraan kredit.
Diakui dan terjadi di lapangan bahwa ada nelayan yang dapat memenuhi semua keperluan modalnya dari kekayaan yang dimiliki dan tidak menggunakan kredit.
Bank hadir memberikan kredit untuk memenuhi kebutuhan permodalan nelayan, akan tetapi kurang dimanfaatkan oleh nelayan, hal ini dikarenakan beberapa faktor, antara lain;
- Nelayan tradisional tidak mengerti prosedur peminjaman.
- Tempat perkreditan jauh dari tempat tinggal nelayan, sehingga membutuhkan banyak waktu dan biaya.
- Jaminan tidak memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh lembaga perkreditan.
- Biaya pengurusan dipandang tinggi.
Faktor di atas menyebabkan nelayan cenderung meminjam modal dari rentenir dikarenakan lebih mudah, cepat didapat dan tanpa jaminan, namun dengan bunga yang sangat tinggi ataupun hasil bagi keuntungan yang merugikan bagi nelayan.
Keterbatasan akses permodalan usaha bagi nelayan menyebabkan perkembangan usaha perikanan tangkap sulit atau cenderung stagnan.
Terbatasnya akses permodalan bagi nelayan juga menyebabkan pemanfaatan sumberdaya ikan yang tidak berimbang antara nelayan pemilik modal besar dengan nelayan yang tidak memiliki modal, terutama di daerah pesisir.
Selain itu, potensi perikanan di Indonesia sangatlah besar, hal ini disebabkan potensi Indonesia memiliki garis pantai terpanjang kedua di dunia setelah Kanada.
Proyeksi produksi ikan di Indonesia diperkirakan terus berkembang mencapai angka 24,2 ribu ton pada tahun 2022 selain itu pertumbuhan konsumsi ikan di Indonesia dari tahun ke tahun pun cenderung selalu mengalami peningkatan.
Visi dan Misi
Saya rasa teman-teman sudah familiar dengan ini. Visi merupakan harapan perusahaan di masa mendatang sedangkan misi merupakan langkah langkah untuk mencapainya.
Hal ini menjadi akan memberikan arah yang jelas “mau dibawa kemana” perusahaan atau calon perusahaan tersebut.
Visi
Memberdayakan nelayan dan pembudidaya ikan untuk lebih sejahtera di masa mendatang.
Misi
- Membantu permasalahan permodalan yang dialami nelayan dan pembudidaya ikan.
- Membantu permasalahan berkaitan faktor-faktor produksi lainnya yang diperlukan nelayan dan pembudidaya ikan.
Deskripsi Produk/Jasa
Berikan deskripsi produk yang dijual atau jasa yang ditawarkan sedetail mungkin. Saya menempatkan 3 hal yang harus ada pada deskripsi, yaitu:
- Jenis perusahaan, apakah PT? CV? atau hanya sekedar kerjasama tanpa legal?
- Spesifikasi produk/jasa, berikan penjelasan spesifikasi dari produk atau jasa yang ditawarkan.
- Pembeda produk, berikan kelebihan produk dibandingkan kompetitor.
Contohnya seperti dibawah ini:
Platform X berperan sebagai penghubung antara investor dengan nelayan/pembudidaya ikan yang membutuhkan modal dengan mudah dan cepat.
Jasa yang kami tawarkan tidak hanya berpaku pada profit, namun juga kesejahteraan bersama.
Selain itu kami memiliki beberapa keunggulan seperti ini:
- Platform crowdfunding online yang mudah diakses
- Peminjaman berbasis Syariah yang keuntungan/kerugian nantinya akan dibagi hasil dengan investor (posisi investor dengan nelayan/pembudidaya sama)
- Minim persyaratan yang memberatkan nelayan maupun pembudidaya ikan untuk mendapatkan modal
Manajemen
Manajemen yang dimaksud adalah deskripsi dari tim manajemen perusahaan tersebut. Saya mengkategorisasikan seperti co-founder dari bisnis tersebut (dengan catatan, jika bisnisnya adalah rintisan).
“Apa saja yang harus ada nih?”
- Siapa orang tersebut?
- Skill apa yang dikuasai?
- Memiliki pengalaman apa sebelumnya?
Sebagai contoh:
Muhammad Fathi Rauf
- Posisi: CEO
- Skills: Business Analysis & Team Management
- Pengalaman: Business Analyst di McKinsey
Budi Udin
- Posisi: CMO
- Skills: Digital Marketing
- Pengalaman: Digital Strategist di Agensi X
“Kenapa perlu sih?”
Jika perusahaan yang dibuat adalah rintisan dan sedang mencari investor, orang kunci dibalik perusahaan tersebut biasanya menjadi faktor penting dalam mendapatkan pendanaan dari investor.
Rencana Operasi
Rencana operasi merupakan perencanaan yang berkaitan dengan jalannya produksi dari bisnis tersebut.
Sebenarnya banyak sekali bagian dari rencana operasi. Tapi, saya memfokuskan 3 bagian yang ada dalam rencana operasi, yaitu:
- Lokasi
- Aset
- Proses Operasi
Lokasi
Setiap usaha perlu lokasi, sekalipun di era saat ini banyak menggunakan konsep “remote“ yang membuat peran lokasi menjadi kurang relevan.
Nggak semua usaha bisa seperti itu. Untuk bisnis yang bergerak di bidang manufaktur, lokasi menjadi hal yang sangat krusial.
Mengapa? Karena tempat bisa mempengaruhi proses produksi.
Apakah pabrik tersebut dekat dengan supplier atau bahan baku? Jika jauh, proses produksi bisa lebih lama dan memakan biaya.
Bagaimana dengan biaya karyawan disana? Apakah memiliki UMR yang terlalu tinggi?
Aset
Saya mendefinisikan aset sebagai hal-hal berharga yang mempengaruhi proses produksi. Menyusun perencanaan aset akan mempermudah membuat perencanaan keuangan.
“Apa saja yang termasuk aset?”
- Gedung
- Alat Produksi
- Hak Kekayaan Intelektual
Proses Operasi
Proses operasi merupakan proses bagaimana produk tersebut dapat jadi atau jasa dapat digunakan kepada konsumen.
Dalam menjelaskan proses operasi, saya menggunakan workflow chart seperti contoh dibawah ini:
Saya merekomendasikan 3 tools gratis yang bisa digunakan untuk membuat workflow chart:
Analisis Pasar
Analisis pasar dilakukan untuk mengetahui yang menjadi target pasar serta seberapa besar pasar yang ada.
Target Pasar
Menentukan target pasar dengan menentukan segmentasi terlebih dahulu.
Untuk menentukan segmentasi, ada 3 jenis yang harus dipahami:
- Segmentasi Geografis
- Segmentasi Demografi
- Segmentasi Psikografi
Gabungan dari masing-masing jenis segmentasi akan membentuk suatu target pasar.
Saya sudah membahasnya secara lengkap cara menentukan target pasar pada artikel cara promosi secara efektif.
Ukuran Pasar
Ukuran pasar adalah jumlah individual yang potensial membeli atau menggunakan produk/jasa di area tertentu.
“Mengapa perlu mengukur pasar?”
Market terlalu kecil = Sedikit yang membeli = siap-siap gulung tikar dalam waktu dekat.
Mengukur pasar dapat menggunakan dua cara:
- Up to bottom: merupakan cara mengukur pasar berdasarkan analisis makro (secara luas) lalu dikerucutkan kebawah.
- Bottom to up: Bottom to up menggunakan data internal seperti penjualan.
Menurut saya, yang paling mudah mengukur market size untuk bisnis baru adalah dengan menggunakan metode up to bottom. Kalau sudah berjalan dan business plan ini untuk ekspansi bisnis, lebih baik menggunakan metode bottom to up.
Sebelum mengukurnya ada 3 hal yang harus diketahui :
- Total Available Market (TAM) adalah total permintaan pasar suatu produk atau layanan.
- Serviceable Available Market (SAM) merupakan segmen dari TAM yang ditargetkan oleh produk/layanan dan berada dalam jangkauan geografis/teknologi.
- Service Obtainable Market/Share of Market (SOM) adalah bagian dari SAM yang masuk akal untuk kita ambil.
Cara mengukur ukuran pasar menggunakan metode up to bottom dengan studi kasus AirBnB
- Menentukan TAM dengan referensi hotel yang terbooking di seluruh dunia.
- Menentukan SAM dengan mengambil bagian TAM, khusus yang melakukan booking melalui platform online.
- Menentukan SOM dengan mengambil market share yang masuk akal.
- Caranya, dengan SAM dibagi dengan jumlah kompetitor yang ada.
- Ambil 1-5% market share dari setiap kompetitor.
Strategi Pemasaran
Membuat business plan harus disertai dengan strategi pemasaran yang bagus dan rapi.
Saya menggunakan 3 strategi:
- Marketing Mix
- Five Forces Porter’s Matrix
- SWOT
Menurut Kotler, marketing mix adalah perangkat alat pemasaran taktis yang dapat dikendalikan, produk, harga, distribusi, dan promosi yang dipadukan oleh perusahaan untuk menghasilkan respons yang diinginkan dalam target market.
Terdapat 4 variabel dalam marketing mix:
- Product
- Price
- Place
- Promotion
Saya contohkan strategi pemasaran dengan studi kasus sebuah kedai kopi:
Product
Komposisi produk memiliki 8 variabel:
Kualitas, opsi dan fitur, style, brand name, packaging, lini produk, garansi, dan pelayanan.
- Merek: Tengah Coffee & Drink
- Keragaman Produk/Lini Produk: Terdapat 20 jenis produk minuman berbasis kopi dan non kopi, Snacks Macaroni berbumb
- Kualitas Produk: Disajikan dengan cup yang di segel plastik serta sedotan yang tidak ringkih, rasa yang kompetitf dengan harga yang sama dengan competitor
- Kemasan: Cup
- Desain: Sederhana namun mencerminkan brand.
- Ukuran: 180ml
- Service/Pelayan: Pelayanan baik, minuman diantar, internet cepat (20mbps), tempat nyaman
- Jaminan/Garansi: –
Price
Komposisi harga memiliki 3 variabel:
Tingkat harga, diskon, dan ketentuan pembayaran.
- Daftar Harga: Americano Rp12,000, Kopi Susu Rasa 17,000, Non-kopi 18,000
- Diskon: Tidak terdapat diskon
- Ketentuan Pembayaran: –
Place
Komposisi yang dimaksud bukanlah tempat namun distribusi, komposisi distribusi memiliki 5 variabel:
Saluran distribusi, cakupan distribusi, lokasi, level persediaan, dan transportasi.
- Saluran Distribusi
- Tanpa perantara
- Lokasi: Jalan Babarsari, Ramai dengan kompetitor
- Coverage: Jalan babarsari, Kledokan, Seturan
- Inventory: Pembelian bahan produksi dari retail, pembelian stok seminggu sekali
- Transportasi: –
Promotion
Komposisi promosi memiliki 4 variabel:
Advertising, personal selling, sales promotion, dan publikasi.
- Iklan: Papan baliho, Media Sosial (Instagram)
- Tenaga penjualan: 6 Barista (Penyaji kopi)
- Publikasi: Menggunakan media sosial untuk publikasi informasi
- Personal Selling: Tidak menggunakan personal selling
Setelah mendapatkan analisis data dari marketing mix, selanjutnya adalah menganalisis lingkungan menggunakan Five Forces Porter matrix
Five Forces Porter’s Matrix
Five Forces Porter’s Matrix adalah alat untuk menganalisis eksternal mikro (industri) dari suatu perusahaan.
Terdapat 5 kekuatan industri dalam five force porter’s matrix:
- Competitive Rivalry: Seberapa banyak kompetitor di sekitar?
- Supplier Power: Seberapa kuat daya tawar dari supplier?
- Buyer Power: Seberapa kuat daya tawar pembeli? Punya pilihan yang banyak?
- Threat of Substitution: Adakah ancaman dari produk substitusi/pengganti?
- Threat of New Entry: Apakah jenis bisnisnya mudah ditiru?
Saya berikan contoh seperti di bawah ini:
- Competitive rivalry
- Coffee Shop di daerah sekitar cukup banyak
- Harga kompetitor murah
- Bargaining Supplier Power
- Kekuatan tawar supplier rendah, supplier mudah diganti
- Bargaining Supplier Power
- Tinggi, diakibatkan banyaknya kompetitor
- Threat of Substitution
- Tinggi, banyak minuman pengganti selain kopi di daerah sekitar
- Threat of New Entry
- Barrier to entry tidak sulit, tidak menggunakan teknologi rumit, SDM mudah dicari
Setelah menganalisis faktor eksternal, saatnya membuat strategi dengan SWOT
SWOT Strategy Analysis
SWOT Analysis adalah salah satu alat untuk menganalisis kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman.
SWOT terdiri dari 2 faktor:
- Faktor Internal
- Kekuatan
- Kelemahan
- Faktor Eksternal
- Peluang
- Ancaman
Ini yang saya lakukan dalam membuat strategi dengan SWOT:
Pertama, tentukan kekuatan dengan data marketing mix yang tersedia di atas.
Kedua, tentukan kelemahan dengan data marketing mix yang tersedia di atas.
Strength |
Waktu penyajian kurang dari 5 menit |
Promosi yang baik |
Waktu buka toko menjadi 24 Jam |
Kecepatan internet lebih cepat 50% dari kompetitor |
Weaknesses |
Parkiran kurang luas |
Tidak ada makanan berat yang disajikan |
Tempat duduk diluar kurang |
Ketiga, tentukan peluang dari data five forces porter’s.
Keempat, tentukan ancaman dari data five forces porter’s.
Opportunities |
Supplier mudah di cari |
Pembelian lebih dari 1 cup/orang |
Threat |
Kompetitor coffee shop banyak di daerah penjualan |
Barrier to entry tidak sulit |
Produk substitusi banyak di daerah penjualan |
Kelima, buat strategi dengan mencocokan masing-masing variabel.
Jadinya akan seperti ini:
SWOT Analysis | Strength | Weaknesses |
1. Waktu penyajian kurang dari 5 menit | 1. Parkiran kurang luas | |
2. Promosi cukup baik | 2. Tidak ada makanan berat yang disajikan | |
3. Waktu buka toko menjadi 24 Jam | 3. Tempat duduk diluar kurang | |
4. Kecepatan internet lebih cepat 50% dari kompetitor | 4. Tidak ada diskon | |
Opportunities | SO Strategies | WO Strategies |
Supplier mudah di cari | Membangun Partnership Go-Food/GrabFood (S1,S3,O1,O2) | Membuat program diskon (W4, O2) |
Pembelian lebih dari 1 cup/orang | ||
Threat | ST Strategies | WT Strategies |
Kompetitor coffee shop banyak di daerah penjualan | Harga produk lebih murah (S1,S3,W1,W3) | Menambah fasilitas (W1,W2,W3,T1,T2) |
Barrier to entry tidak sulit | Membuat campaign non dan digital (S2, S3, T1, T3) | |
Produk substitusi banyak di daerah penjualan |
Perencanaan Manajemen
Dalam executive summary sudah sedikit menyinggung manajemen tim. Bagian ini akan lebih mendalam menjawab pertanyaan seperti struktur organisasi dan kebutuhan sumber daya manusianya.
Struktur Organisasi
Struktur organisasi yang jelas akan membuat investor lebih percaya dengan bisnis yang akan dijalankan. Saya rasa ini sudah sangat umum digunakan.
Untuk di dunia startup sendiri, saya melihat ada 2 jenis struktur organisasi:
Diketuai oleh Direktur
Struktur ini sama seperti perusahaan pada umumnya. Seorang CEO memiliki bawahan beberapa direktur bidang dan masing-masing direktur memiliki manajer dan staffnya.
Dibagi Berdasarkan Produk
Untuk struktur organisasi yang seperti ini, direktur bisa dipecah berdasarkan produk yang dimiliki oleh perusahaan tersebut. Struktur seperti ini biasanya diadopsi oleh perusahaan yang sudah berkembang besar.
Contoh struktur organisasi seperti ini adalah Gojek.
Gojek memiliki CEO di masing-masing produknya, seperti CEO GO-PAY dan CEO GO-LIFE.
Kebutuhan Sumber Daya Manusia
Saya biasanya akan merinci kebutuhan sumber daya manusia dengan poin-poin yang harus masuk seperti:
- Berapa banyak karyawan yang dibutuhkan?
- Posisi apa saja yang dibutuhkan?
- Skill apa saja yang dibutuhkan?
- Pengalaman sudah berapa lama?
- Posisi: Lead Android Developer
- Jumlah: 1 Orang
- Skill yang dibutuhkan: Memahami Java dan Kotlin
- Pengalaman: Mempunyai portofolio dengan pengalaman lebih dari 3 tahun
Analisis Keuangan
Analisis keuangan terdiri dari 4 bahasan:
- Penentuan Sumber Modal
- Laba Rugi
- Arus Kas
- BEP
Penentuan Sumber Permodalan
Hal ini berlaku pada perusahaan yang baru dirintis maupun perusahaan yang ingin berekspansi. Namun, penentuan sumber permodalan bagi bisnis baru dirintis dengan yang berekspansi bisa sedikit berbeda.
Sumber permodalan perusahaan dirintis:
- Modal Sendiri
- Modal dari Ventura
Sumber permodalan perusahaan yang ingin ekspansi
- Laba ditahan
- Modal Sendiri
- Menerbitkan Saham (Bagi perusahaan publik)
- Modal dari Ventura
Laba Rugi
Laporan ini menunjukkan laba dan rugi pada periode tertentu.
Disaat pendapatan lebih besar dari biaya makan akan diperoleh laba bersih. Ketika pendapatan lebih kecil dari biaya diperoleh rugi bersih.
Untuk lebih memahaminya, terdapat 4 komponen utama dalam laporan laba rugi:
- Pendapatan Penjualan: Berisi nilai dari penjualan bisnis utama.
- Harga Pokok Penjualan: Merupakan biaya untuk membeli persediaan yang nantinya dijual perusahaan.
- Beban Operasional: Biaya penjualan, biaya pemasaran, biaya administrasi/overhead, biaya listrik,dsb.
- Pendapatan dan biaya lain-lain: Pendapatan diluar bisnis utama, serta biaya bunga, biaya pajak.
Saya sarankan untuk menggunakan template agar lebih mudah membuatnya.
Kamu bisa mendownload template laba rugi
Arus Kas
Arus kas adalah laporan keuangan yang berisi penerimaan dan pengeluaran kas dalam suatu perusahaan pada periode tertentu.
Arus kas sendiri memiliki 3 aktivitas:
- Aktivitas Operasi: Berkaitan dengan kegiatan utama perusahaan.
- Aktivitas Investasi: Hubungannya dengan perolehan atau penjualan aktiva tetap.
- Aktivitas Pendanaan: Penambahan atau pengurangan modal usaha.
Dalam membuat arus kas, terdiri dari 2 metode:
- Metode Langsung
- Metode Tidak Langsung
Perbedaannya, jika metode langsung mengelompokkan kegiatan operasi dalam berbagai kategori, sedangkan metode tidak langsung memusatkan perbedaan antara laba bersih dengan arus kas.
Metode langsung dinilai lebih mudah dimengerti dan memberikan informasi yang lebih detail daripada metode tidak langsung.
Namun, untuk pembuatannya akan lebih mudah metode tidak langsung. Karena data sudah tersedia dari laba rugi dan neraca.
Kamu bisa memperhatikan letak perbedaannya melalui gambar ini:
Lagi-lagi saya sarankan untuk membuatnya menggunakan template, kamu bisa mendownload template arus kas.
Break Even Point (BEP)
Break even point adalah kondisi dimana biaya produksi sama dengan jumlah pendapatan.
Ini juga dipahami sebagai titik impas, ketika perusahaan tidak mendapatkan laba namun tidak mengalami kerugian juga.
Ada beberapa manfaat dari menghitung BEP:
- Menentukan harga jual minimum
- Menentukan tingkat unit penjualan minimal
Dalam menghitung BEP ada beberapa istilah yang harus kamu ketahui:
- Fixed Cost/Biaya Tetap: Biaya yang tetap konstan jika terjadi kenaikan jumlah produksi
- Variable Cost/Biaya Variabel: Biaya per unit yang dinamis tergantung dengan jumlah produksi
- Harga jual barang: harga jual per unit barang
Menghitung BEP unit
Untuk mengetahui berapa banyak unit minimum yang harus terjual untuk mencapai titik impas.
Ini rumus yang digunakan:
BEP = FC / (P-VC)
Menghitung BEP penjualan
Berbeda dengan BEP unit, menghitung BEP penjualan digunakan untuk mengetahui uang yang harus didapatkan untuk mencapai titik impas.
Ini rumus yang digunakan:
BEP = FC/(1-(VC-P))
Untuk memudahkan memahaminya, saya contohkan seperti ini:
Fixed Cost (FC) = 100 juta rupiah
Variable cost per unit = 50 ribu rupiah
Harga jual barang per unit = 70 ribu rupiah
Perhitungan BEP unit
BEP = FC/(P-VC)
BEP = 100.000.000 / (70.000 – 50.000)
BEP = 5.000
Perhitungan BEP Rupiah
BEP = FC/(1-(VC/P))
BEP = 100.000.000 / (1-(50.000/70.000)
BEP = 350.000.000
Nah, sudah kelihatan nih kalau setidaknya harus menjual 5000 unit.
“Gimana kalau kita punya target laba sendiri, semisal bulan ini harus dapat laba sebesar 50 juta rupiah”
Ada lagi rumusnya:
BEP – Laba = (FC+Target Laba)/(P-VC)
BEP – Laba = (100.000.000 + 50.000.000) / (70.000 – 50.000 )
BEP – Laba = 150.000.000 / 20.000
BEP – Laba = 7.500 unit
atau 525 Juta (7500 x 70,000 harga per unit)
“Tapi masih ga yakin kalau jual 7500 unit bisa menghasilkan laba 50jt rupiah”
Untuk membuktikannya ada lagi nih rumusnya
Penjualan = 525 juta
Fixed Cost = 100 juta
Total Variable Cost (50.000 x 7.500 unit) = 375 juta
Total Cost/Biaya Total = 475 juta
Laba yang diinginkan (Penjualan – (FC+Total VC) = 525 juta – 475 juta = 50 juta
Langkah Pengembangan Bisnis
Pada business plan, langkah pengembangan bisnis biasanya dibagi dengan dua:
- Rencana Jangka Pendek
- Rencana Jangka Panjang
Nah, langkah-langkah ini bersifat strategis dari perencanaan yang sudah dibuat di atas.
Namun, dibuat berdasarkan jangka waktu tertentu.
Rencana Jangka Pendek
Rencana jangka pendek memang seringkali tidak begitu strategis, karena waktunya yang hanya 1-3 tahun saja.
Saya biasanya membuat seperti ini:
Rencana Jangka Pendek
Tahun 1
Q1:
- Sumber permodalan
- Modal Sendiri: 60 Juta Rupiah
- Ventura: 50 Juta Rupiah
- Sumber Daya Manusia
- 3 Software Engineer
- 1 Accounting
- 2 Marketing
- Penjualan
- Q1: 2500 Penjualan
Q2:
- Sumber Daya Manusia
- 2 Accounting
- 3 Marketing
- Penjualan
- Q2: 4000 Penjualan
- Keuangan
- Menyentuh BEP
Q3:
- Sumber Daya Manusia
- 3 Engineer
- Penjualan
- Q3: 6000 Penjualan
Q4:
- Penjualan
- Q4: 10000 Penjualan
Rencana Jangka Panjang
Rencana jangka panjang dibuat untuk pengembangan 5 tahun keatas. Didasari oleh visi dari perusahaan.
Contoh sederhananya seperti ini:
Rencana Jangka Panjang
Tahun 5
- Pembukaan 5 cabang baru
- 2 Jawa Barat
- 2 Jawa Tengah
- 1 Jawa Timur
- Sumber Permodalan:
- 60% Ventura
- 40% Laba Ditahan
- Melakukan IPO
- Harga Saham di 500 Rupiah per Lembar
- Penjualan Meningkat Diatas 250% per Kuartal
- Keuangan
- Rasio Keuangan Baik
Contoh Business Plan
Saya mempunyai beberapa contoh business plan untuk dijadikan referensi dalam membuatnya: