Bisnis itu nggak melulu langsung membuat perusahaan besar yang punya banyak karyawan. Bisnis juga nggak harus produksi barang sendiri dan dipasarkan sendiri.
Semua itu mulai dari kecil-kecilan dulu, baru kemudian dikembangkan ke skala yang lebih besar. Bisa jadi kita awalnya jualan, terus karena pintar mengelola dana, akhirnya produksi juga.
Paling penting itu, memulai dulu bisnis yang akan dijalankan. Kalau kata motivator-motivator bisnis, yang sulit itu memulainya. Kita nggak akan bisa maju kan kalau nggak jalan? Begitu juga dalam berbisnis, gimana mau sukses kalau nggak mulai-mulai.
[toc]
Mulai aja dulu bisnis atau jualannya, bisa dibarengi dengan kerjaan kantoran kita kok kalau memang masih jadi karyawan. Yang penting kita mau memulai dulu, biar bisa ngrasain gimana menjalankan bisnis atau jualan itu.
Offline atau Online?
Kalau zaman dahulu kita hanya bisa memasarkan jualan kita secara offline, misalnya lewat brosur, bikin spanduk, atau pasang papan nama besar di depan tempat jualan. Sekarang jualan jadi lebih mudah dengan adanya media online.
Lalu, mana yang lebih baik? Offline ataukah online?
Kedua media pemasaran ini tentu memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri. Tapi, untuk era digital seperti sekarang, media online akan menjadi pilihan yang lebih efisien.
Kenapa lebih efisien?
Cara jualan online ini tidak membutuhkan tempat atau toko fisik, jadi lebih menghemat ongkos menyewa toko. Online juga bisa buka selama 24 jam non-stop, jadi makin banyak kemungkinan orang datang kapan saja. Cakupan jualan secara online juga lebih luas, bisa sampai ke seluruh belahan dunia ini.
Itulah kenapa saat ini kita akan membicarakan tentang cara jualan online.
Let’s Go!
Marketplace
Cara jualan online yang pertama kali bisa kamu coba dan caranya cukup mudah adalah lewat marketplace. Kamu tinggal posting saja barang daganganmu, lalu tunggu deh pembeli datang.
Marketplace ini bisa dibilang seperti pasar tapi online. Ada banyak orang dari berbagai daerah yang menjajakan barang dagangannya. Hampir semua kebutuhan yang dicari ada di marketplace. Bukan cuma marketplace yang jual barang aja lho, ada marketplace khusus jasa juga.
Marketplace Barang
Di Indonesia sendiri, ada banyak marketplace barang, seperti Bukalapak, Tokopedia, Shopee, Lazada, dan masih ada yang lainnya. Dari beberapa marketplace tersebut, tentu memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
Setiap orang juga berbeda-beda dalam menggunakannya. Ada yang memilih pakai Bukalapak saja, tapi ada juga yang menggunakan Tokopedia dan Shopee secara bersamaan.
Kamu bisa memanfaatkan itu dengan membuat toko di semua marketplace yang ada. Jadi, kemungkinan orang yang membeli produk kamu lebih besar tuh.
Berikut ini ada data yang didapat dari iprice.co.id. Gambar di bawah ini adalah data pada kuartal ke-4 tahun 2018.
Kamu bisa lihat kan, jumlah pengunjung dari marketplace dalam sebulan itu berapa. Paling banyak pengunjungnya itu Tokopedia, dengan 168 juta pengunjung. Itu angka yang sangat besar untuk jumlah pengunjung sebuah website.
Tapi kan, sekarang ini orang pada akses lewat aplikasi mobile.
Nah, ternyata peringkat aplikasi di smartphone bisa berbeda lho. Peringkat pertama diduduki oleh Shopee, baik itu di AppStore maupun PlayStore.
Perbedaan tersebut bisa terjadi karena promo-promo yang diberikan kali ya. Apalagi di Shopee selalu ada gratis ongkir, jadi banyak yang install aplikasinya deh. Tapi selain promo, ternyata desain user interface dan user experienceĀ (UI & UX) juga berpengaruh.
Saya ambilkan sedikit contoh yang jualan di marketplace tapi banyak barang yang terjual ya.
Gambar di atas adalah beberapa penjual hijab online di Bukalapak. Kamu bisa lihat kan, setiap lapak ada lebih dari 2000 feedback. Itu baru feedback doang lho, belum yang beli tapi nggak ngasih feedback, pasti penjulannya lebih banyak lagi.
Marketplace untuk Mencari Produk
Menarik bukan jualan di marketplace?
Kamu bisa menjual sampai ribuan produk dalam satu marketplace saja. Selain jualan produk, kamu juga bisa nyari produk buat dijual juga di marketplace lho.
Memilih produk yang mau dijual ini gampang-gampang susah. Kita harus jeli melihat peluang dan bisa negosiasi dengan produsennya.
Mencari produk bisa dimulai dari jalan-jalan keliling daerah sekitar. Kamu bisa tuh tanya-tanya kalau ada produsen atau yang jualan barang menarik. Tanya dulu aja, nggak bayar kok kalau tanya doang mah, hehe.
Kalau males keluar rumah, bisa berselancar di dunia maya. Kamu masuk saja ke marketplace, pilih berdasarkan kategori.
Gambar di atas adalah tampilan dari kategori di Bukalapak.com.
Dari banyaknya kategori tersebut, kamu bisa memilih satu diantaranya. Misalnya saja kamu tertarik untuk berjualan mainan anak. Yaudah, masuk ke kategori itu dulu aja, terus berselancar di sana. Pokoknya tentukan dulu satu produk yang akan kamu jual.
“Fokus itu penting, kalau kebanyakan produk, kamu malah nggak jadi jualan”
Stok atau Dropship?
Setelah mendapatkan barang yang cocok dari marketplace dan sepertinya banyak peminat, langkah selanjutnya adalah ketersediaan barang. Kamu pengennya stock barang atau dropship saja?
Udah tahu kan apa itu dropship?
Gambaran gampangnya ya, dropship itu menjual barang tanpa perlu menyetok barang terlebih dahulu. Jadi, ketika ada yang beli melalui kita, maka kita akan memesankan barang tersebut pada suplier terlebih dahulu.
Dari suplier, nanti akan diproses, mulai dari pengepakan sampai pengiriman. Nama yang dicantumkan di paket pengiriman akan tertulis nama kita.
Enak kan?
Iya, cara jualan online dengan dropship ini memang enak banget,
- Tanpa modal.
- Nggak perlu khawatir stok barang nggak laku.
- Nggak bingung packing sama ngirim.
- Tinggal melayani pembeli yang menghubungi lewat kita saja.
Ada banyak kok dropshiper (istilah orang yang berjualan dengan dropship) yang sukses. Tapi tentu dengan perjuangan yang keras, apalagi sekarang sudah banyak banget pemain dropship ini.
Selain enaknya, jualan secara dropship ini juga ada nggak enaknya lho.
- Mulai dari ketemu suplier yang nggak ngenakin.
- Barang dikirimnya lama banget.
- Barang yang dikirim berbeda dengan pesanan pembeli.
- Pesanan pembeli ternyata nggak ada stoknya.
Kalau kamu tertarik buat jualan barang dengan cara dropship, ada sedikit tips nih.
Pertama, buka terlebih dahulu salah satu marketplace yang ada di Indonesia. Di sini saya akan mencontohkan menggunakan Tokopedia.
Setelah masuk ke marketplace, cari barang yang akan kamu jual. Misalnya saya mau jualan kacang mete.
Kalau sudah masuk ke halaman berisi kacang mete, urutkan berdasarkan ulasannya (lihat gambar di bawah ini)
Lalu scroll ke bawah, cari yang ulasannya paling banyak. Klik deh di toko yang ulasannya banyak itu, kamu akan menemukan banyak hal di sana. Mulai dari kota asal dikirimnya barang, toko aktif berapa jam yang lalu, sudah berapa transaksi yang terjadi, sampai reputasi lapaknya juga ada.
Kalau dilihat, toko yang menjual kacang mete ini memiliki reputasi yang bagus ya. Transaksi yang sukses mencapai 99,15% dari 1,3 ribu transaksi. Itu udah bagus banget buat kita jadikan suplier.
Kalau masih ragu, coba deh menuju ke halaman ulasan. Lihat, ada berapa banyak yang kasih bintang 1.
Di toko yang saya pilih, ternyata hanya ada 7 bintang 1, 7 bintang 2, dan 32 bitang 3 dari 576 ulasan yang diberikan.
Dari situ kita bisa menyimpulkan kalau yang kecewa dengan pelayanan toko ini cuma sedikit saja.
Udah tau kan caranya nyari suplier yang baik itu seperti apa?
Kamu bisa mencoba cara itu bukan cuma di Tokopedia saja lho. Sebaiknya sih cari info sebanyak-banyaknya, selain biar nemu yang bagus supliernya, siapa tahu juga bisa dapat harga yang lebih murah lagi.
Nah, cara mencari suplier untuk jualan online itu bukan hanya untuk dropshipper saja. Kalau kamu mau stok barang juga bisa pakai cara di atas.
Menyetok barang sendiri ini sebenarnya lebih enak lho,
- Nggak perlu khawatir ketersediaan barang di suplier karena kita stock sendiri.
- Lebih bisa menjamin kualitas produk karena barang kita yang pegang.
- Pengiriman dapat dilakukan secepatnya setelah transfer diterima.
Tapi ya itu, kita butuh modal dan waktu yang lebih banyak untuk mengurus jualan dengan sistem stok barang ini.
Cara jualan online yang manapun bagus kok kalau kita bisa mengelola jualannya dengan baik. Yang penting mulai aja dulu, pilih salah satu yang menurutnya bisa dilakukan sekarang juga.
Market Place Jasa
Kalau kamu kebingungan cari produk untuk dijual, kenapa nggak jual keahlian saja? Kamu bisa menawarkan keahlian yang dimiliki lewat online kok. Ada beberapa yang cukup terkenal seperti projects.co.id atau fastwork.id, Itu yang dari Indonesia ya. Kalau dari luar mungkin kamu kenal freelancer.com, fiverr.com, atau upwork.com.
Website-website tersebut bisa kamu coba satu satu, tergantung keahlian kamu. Tapi, sepertinya banyak sekali keahlian yang bisa ditawarkan kok. Misalnya saja menulis, desain, bikin video, penerjemah, sampai jasa pembuatan aplikasi juga ada.
Jual jasa secara online ini cukup menjanjikan lho. Orang yang bekerja dengan menjual keahliannya dikenal juga dengan freelancer.
Coba kita tengok salah satu marketplace jasa yang ada di Indonesia yuk, projects.co.id.
Gambar di atas adalah halaman depan yang akan kamu lihat ketika membuka projects.co.id. Dari depan saja kita sudah bisa lihat beberapa jasa yang bisa ditawarkan.
Contohnya saja seperti programmer yang menawarkan jasa pembuatan software. Harga yang dia tawarkan adalah 42 juta rupiah. Mantab bukan?
Tapi harga yang mahal itu tentu diimbangi dengan kemampuan dan sudah ada porto folio lho. Jadi, orang yang akan mempekerjakan kamu bisa tahu secanggih apa dirimu dalam mengerjakan apa yang mereka mau.
Selain itu, kamu juga bisa lihat orang yang paling banyak menjual jasanya. Ada yang bisa sampai 500 pekerjaan yang berhasil dia kerjakan.
Cara Jualan Online di Instagram
Sekarang kita beralih ke sosial media yang baru naik daun, Instagram. Di Instagram, selain buat share gambar, kamu juga bisa memanfaatkannya buat jualan lho.
Pernah Viral
Ngomongin jualan online lewat Instagram, kamu pernah dengan Vanilla Hijab nggak? Dulu sempet viral lho videonya, dia jualanĀ di Instagram dan bisa menjual 1000 lebih hijab cuma dalam beberapa jam saja.
Sebenarnya dulu ada video yang nunjukin orderannya gitu, nggak berhenti-berhenti. Udah nyari-nyari juga nggak nemu juga tuh video yang orderan masuk ke Vanillah Hijab ini. Ada yang tau videonya? Hehehe.
Cara jualan online Vanilla Hijab gimana ya kira-kira?
Tips Jualan di Instagram
Kamu tentu pengen juga kayak Vanilla Hijab itu kan? Dalam beberapa jam saja lakunya udah banyak banget tuh. Kalau pengen, ada sedikit tips bagaimana jualan online di Instagram buat kamu yang masih newbie.
1. Memiliki Akun Khusus Jualan
Pertama, kamu harus membuat akun dulu di Instagram tentunya. Bisa kan bikin akunnya sendiri? Buat nama akunnya dengan nama produk yang kamu jual.
Tujuannya apa?
Biar kalau ada orang yang mencari produk yang diinginkan dan menulikan di kolom pencarian, ada kemungkinan akun milikmu akan muncul.
Kamu juga bisa kok membuat nama akunnya dengan nama toko atau brand milikmu sendiri. Jadi, diharapkan, nanti orang akan mengunjungi akun khusus jualan ini karena tahu nama brand kamu.
Punya akun khusus jualan juga akan memudahkan orang untuk mencari-cari produk yang mereka inginkan. Kalau kamu jualan di akun pribadi, tentu fotonya akan tercampur dengan postingan yang bukan jualan tuh.
2. Bikin Jadi Business Account
Setelah kamu punya akun khusus jualan, jadikan akun tersebut jadi business account. Dengan beralihnya akun kamu menjadi business account, akan ada banyak fitur yang bisa digunakan.
Terus gimana cara ganti ke business account itu? Tengok gambar di bawah ini ya.
Pertama, masuk ke halaman profil kamu, lalu klik garis tiga di pojok kanan atas. Setelah itu pilih menu setting yang ada di bagian paling bawah.
Pada menu setting, pilih tombol account, lalu klik Switch to Business Account. Habis klik tombol itu, bakal ada setting lanjutan, tinggal ikuti aja itu sampai akun kamu berganti jadi business account.
Business account ini keren banget deh, kamu bisa lihat apa yang terjadi pada akun jualanmu. Mulai dari aktivitas, berapa banyak postingan kamu yang menjangkau orang lain, daerah mana paling banyak follower milikmu, bahkan sampai umur pengunjung akun kamu juga ada.
Kamu juga bisa membuat iklan jika berpindah ke business account. Mantab kan?
3. Upload Foto yang Bagus
Orang yang cari barang di Instagram tentu nggak bisa memegang dan melihat produknya secara langsung. Karena itulah foto menjadi salah satu elemen yang wajib banget bagus.
Kenapa wajib bagus?
Biar orang yang mau beli itu tertarik dengan produk jualanmu.
Coba deh lihat foto di atas, misalnya kamu orang yang mau beli barang di Instagram, bakalan milih yang foto yang mana?
Kalau saya nih ya, sebagai pembeli online yang cuma bisa lihat fotonya aja, lebih milih yang kanan deh. Soalnya kelihatan lebih bagus gitu. Tapi perlu lihat juga komen-komen dari orang lain tentang barang yang dijual ya, biar nggak kena tipu.
Bikin foto yang bagus itu nggak melulu harus pakai model cantik kok. Kamu bisa bikin foto produk dengan memfokuskan pada detail barang yang dijual.
Kalau jualan baju, bisa tuh ambil foto detail jahitan dari bajunya. Atau bisa juga fotoin detail kainnya yang dipakai. Biasanya kan orang lihat baju itu dari kainnya, bagus apa nggak.
4. Upload Foto yang Banyak
Setelah mempersiapkan foto-foto yang bagus, upload foto sebanyak-banyaknya. Dengan banyaknya foto yang ada di akun kamu, calon pembeli bisa makin betah liatnya.
Foto yang banyak juga mencerminkan kalau akun kamu itu aktif. Orang jadi mikir bahwa kita jualan beneran. Kamu kalau lihat akun yang postingannya dikit kadang juga nggak yakin sama akun jualan online itu kan?
Tapi ada yang mesti kamu perhatikan lho. Jangan terlalu banyak upload gambar dalam sehari. Bukannya malah untung, akun kamu bisa dihapus sama Instagram tuh. Ngeriiiii.
5. Jangan Lupa Hashtag (#)
Setiap foto yang kamu posting, selain diberi deskripsi tentang produk yang dijual, jangan lupakan hashtag (#).
Apa itu hashtag?
Hashtag itu sebuah kata yang diawali tanda pagar (#) tanpa spasi itu lho. Misalnya #jilbabmurah #gamispremium #jubahbagus, dan lain sebagainya.
Hashtag (#) ini sangat penting lho, tujuannya juga biar kalau ada yang cari, produk kamu bisa muncul. Buat maksimal 20 hashtag dalam satu gambar yang diposting. Jangan banyak-banyak, nanti malah jadi nggak bagus.
Contoh postingannya bisa kamu lihat pada gambar di atas. Akun pada gambar itu berjualan cireng isi, jadi tulis dengan jelas deskripsi dari produk yang kamu jual. Pada akhir deskripsi, tambahi dengan hashtag yang masih berhubungan dengan jualanmu.
6. Endorse Selebgram
Untuk mendatangkan pembeli dan jualan online laris, kita bisa mempromosikan produk jualan dengan berbagai cara. Salah satunya adalah endorse ke selebgram.
Selebgram ini ada banyak lho, mulai dari yang terkenal dari Instagram, sampai artis yang punya akun Instagram.
Kalau kamu pengen endorse, tanya-tanya dulu harganya. Soalnya, endorse selebgram itu nggak murah, apalagi kalau yang kamu endorse itu artis.
Kita ambil contoh aja yuk!
Kalau kamu mau endorse Shireen Sungkar, budget yang harus disiapkan lebih dari 6 juta rupiah. Beda lagi dengan Luna Maya, endorse ke artis ini butuh biaya lebih dari 8 juta rupiah. Bahkan, ada yang bilang kalau endorse ke Syahrini itu biayanya bisa sampai 100 juta.
Ngeri nggak tuh?
Kiran tuh harga untuk sekali endorse artis cuma beberapa ratus ribu rupiah aja. Ternyata harganya gila-gilaan.
Bahkan, harga endorse buat artis Youtube juga nggak kalah mahalnya lho. Tapi ini emang artis Youtube yang sekarang ini baru naik daun banget, Ria Ricis. Kamu butuh mengeluarkan uang sebesar 15 juta rupiah untuk endorse ke youtuber ini lho.
Paid Promote
Tapi, buat kamu yang punya sedikit biaya, bisa coba paid promote ke akun Instagram dengan follower tinggi. Cara jualan online dengan promosi menggunakan paid promote ini gampang kok. Cari aja akun Instagram yang follower-nya tinggi.
Contohnya seperti di akun @kartun.muslimah. Akun instagram yang memiliki lebih dari 2,5 juta follower ini menerima jasa paid promote.
Paid promote ini sama sih kayak endorsement selebgram. Cuma beda aja istilahnya, tapi keduanya itu sama kok. Sama-sama mempromosikan produk yang kita jual di akun Instagram orang lain.
Kok bisa tahu kalau terima paid promote?
Biasanya, akun yang terima paid promote itu di deskripsi akun atau bio nya ada kok. Kalau di @kartun.muslimah, kamu bisa tanya tentang paid promote dengan menghubungi lewat Whatsapp.
Cara Jualan Online di Facebook
Kamu tentu punya akun di Facebook kan?
Kalau sudah punya, berjualan di Facebook bakalan jadi lebih mudah lagi. Kamu nggak perlu daftar dari awal kalau gitu. Tinggal manfaatkan akun yang ada saja, kan sudah ada pertemanannya juga di dalam akun tersebut.
Cara jualan online di Facebook ini ada berbagai macam, kamu bisa menjalankan kesemuanya sekaligus kok.
Akun Personal
Siapa bilang akun personal nggak bisa buat jualan, banyak lho emak-emak yang jualan pakai akun personal dan hasilnya lumayan.
Kenapa akun personal? Akun personal itu udah temannya kan? Nah, mulailah mempromosikan jualan kamu di akun Facebook kamu.
Selain itu, bisa juga kamu membuat akun Facebook dengan nama barang daganganmu. Sebagai contoh nih, “Gamis Syar’i Idaman” atau “Jilbab Rawis Trendi”. Kamu bisa membuat akun personal dengan nama produk jualan. Setelah itu, tambahkan satu per satu orang lain untuk jadi temanmu.
Grup
Berjualan di dalam grup Facebook juga bisa kamu cobain. Sekarang udah banyak banget grup yang memang dikhususkan untuk berjualan. Kamu tinggal cari saja di kolom pencarian dengan kata “jual beli”. Tambahkan juga kota di mana kamu tinggal.
Akan keluar banyak grup jual beli tuh pastinya, tinggal masuk ke grupnya saja. Kalau sudah diterima masuk grup, kamu bisa posting produk jualanmu.
Fanspage
Kalau dua cara di atas cukup mudah dilakukan, jualan di fanspage ini bisa dibilang agak sulit. Nggak semudah kalau kita jualan lewat grup.
Kamu bisa mulai membuat fanspage di Facebook, tentukan nama yang cocok dan masuk ke kategori apa fanspage kamu nantinya. Kemudian buat postingan tentang jualan kamu, kalau bisa disertai dengan foto dan keterangan yang jelas. Buat postingannya jangan cuma satu saja, tapi beberapa post.
Setelah itu, kamu bisa membagikan postingan di fanspage ke grup atau akun personal. Kalau mau yang mengeluarkan uang, bisa juga postingan kamu diiklankan.
Facebook Ads
Selain cara-cara gratis untuk kita-kita yang #kerehore ini, ada juga cara berbayar lho. Yups, namanya Facebook Ads, iklan di Facebook.
Untuk bisa iklan di Facebook, pertama kamu harus punya akun dan juga fanspage. Setelah itu, buat postingan jualan kamu di fanspage. Postingnya jangan cuma 1 aja lho, minimal ada 20 postingan dulu lah. Tujuannya biar fanspage kamu kelihatan lebih hidup gitu.
Setelah postingan dibuat, pilih yang mau diiklankan. Nanti pada bagian bawah postingan tersebut akan keluar tombol “boost post“.
Habis diklik tombolnya, bakal muncul jendela baru. Kamu bisa seting iklan, mau dimunculkan pada siapa saja. Seting yang bisa dilakukan mulai dari umur, target tinggal dimana, budget dan lama waktu.
Jangan lupa buat pilih metode pembayarannya ya, depositin dulu uangnya.
Kalau sudah selesai seting iklan, langsung pencet tombol “boost deh“.
Iklan kamu akan muncul kalau sudah di-review oleh pihak Facebook.
Itu tadi cara paling gampang buatĀ iklan di Facebook. Ada cara yang lebih lengkap lagi, seting iklannya lewat “ads manager”. Di ads manager kamu bisa memilih mau bikin iklan seperti apa, dan data yang diperoleh lebih lengkap.
Kamu bisa menyeting iklan dengan memilih tipe iklannya mau seperti apa.
Selain itu, iklan mau ditampilkan dimana juga bisa diatur. Bahkan, untuk iklan di Instagram, kamu juga bisa mengaturnya lewat fitur yang lengkap ini lho.
Contoh Iklan Facebook
Gambar di atas adalah contoh iklan yang muncul di feed Facebook. Kamu mungkin pernah menjumpai iklan serupa ketika scroll-scroll ya?
Gimana tahu itu iklan?
Kalau iklan, biasanya akan ada tulisan “sponsored” di bawah nama fanspage-nya.
Dalam iklan, terdapat juga beberapa kata di atas gambar. Nah, kamu bisa tuh mengisi dengan ajakan buat membeli produkmu, bahasa kerennya itu copywriting.
Di bawah copywriting biasanya akan ada gambar. Bikin gambarnya yang keren ya, edit dan kasih tulisan-tulisan bombastis juga boleh kok. Tapi tulisan di gambar jangan banyak-banyak, ada aturan dari Facebook soalnya. Tulisan di dalam gambar itu maksimal 20% saja.
Setelah gambar, kamu bisa mentautkan ke link yang mengarah ke website milikmu. Bikin judul yang WOW biar pada tertarik dan akhirnya klik ya.
Cara Jualan Online di Youtube
Kalau ingin mengunggah video, tentu orang akan lari ke Youtube, situs terbesar berbagi video. Dalam sehari, ada banyak sekali video yang diunggah dalam situs ini. Mulai dari video tutorial, makan-makan, vlog, sampai jualan juga ada.
Terus gimana jualan lewat Youtube?
Cara jualan online lewat youtube ini sedikit berbeda dari Facebook atau Instagram. Tapi ada dua cara yang cukup populer, jualan langsung dan jualan tidak langsung.
Jualan langsung itu, jadi kita memang membuat video yang isinya jualan. Misalnya saja nih, kamu jualan gamis, ya nanti videonya berisi tentang gamis yang akan kamu jual. Jadi, dari awal video udah ngomongin gamis, mulai harga, kelebihan, ukuran, bahan, sampai cara pembelian.
Kalau yang cara tidak langsung, kamu bisa membuat video yang masih satu tema dengan jualan. Misalnya saja kamu jualan imamah, bisa tuh buat video cara memakai imamah. Nah, nanti di akhir video bisa disisipi iklan beli imamahnya dimana. Atau bisa juga masukkan iklan ke deskripsi video, kasih nomor HP kamu.
Contoh Iklan di Youtube
Coba tonton dulu video di atas, keren kan?
Udah sampai habis belum kamu nonton videonya? Nemu nggak iklan di dalam video itu? Misalnya nomor handphone atau akun Instagram misalnya?
Nggak ada ya?
Kalau kamu jeli, ternyata ada lho. Kamu tentu melihat Man Sunnah kan? Ternyata itu nama Instagram nya lho.
Tapi itu masih bukan ngiklan sih, cuman ngenalin brand miliknya saja. Iklannya ternyata bukan di videonya lho, iklan ada di deskripsi video.
Nah, iya kan?
Kamu bisa praktekin tuh, selain di deskripsi, kasih juga iklan di videonya. Bisa dengan kasih akun Instagram, atau bisa juga pasang nomer hape di videonya.
Toko Online Sendiri
Kalau sebelumnya kita memanfaatkan media gratisan (yang bukan iklan berbayar ya). Sekarang, kita memerlukan biaya sedikit untuk membuat toko online atau online shop sendiri. Ya, itung-itung sewa tempat digital gitu lah. Tapi pengeluarannya nggak sebanyak kalau kamu bikin toko di dunia nyata kok.
Ada banyak jasa pembuatan toko online, kamu bisa menggunakannya. Tapi, kalau sudah bisa membuat website sendiri, akan lebih mudah tuh bikin toko onlinenya.
Domain
Kalau kamu ingin membuat toko online sendiri, pertama yang dibutuhkan adalan domain. Banyak kok penyedia domain yang harganya bersaing. Pilih salah satu penyedia domain yang kamu rasa terpercaya.
Setelah dapat penyedia domain, pilih nama yang akan kamu gunakan. Bisa nama brand untuk toko kamu, seperti “hijup.com” atau “hijabalila.com”. Atau, kamu juga bisa memilih nama dari produk yang kamu jual.
Contohnya, ketika kamu jualan handuk hotel, nama domain bisa “handukhotelmurah.com”. Nama domain ini tentu tidak bisa sama, jadi kamu harus mencari-cari yang belum digunakan orang lain.
Hosting
Hosting ini digunakan untuk menyimpan data dari toko online kamu. Lebih mudah untuk memilih yang shared hoting, apalagi kalau kita nggak tau menau tentang pemrograman.
Pilih juga penyedia hosting yang dapat dipercaya. Di Indonesia juga ada banyak kok yang bisa kamu pilih.
Paket yang ditawarkan juga beragam, ada yang sebulan kurang dari 10 ribu rupiah, tapi ada juga yang lebih dari 100 ribu. Pilih yang sesuai kebutuhan kamu, jangan sampai memilih yang mahal tapi penggunaannya tidak maksimal.
Kalau kamu hanya membuat satu halaman saja untuk berjualan, kapasitas yang tidak terlalu besar sepertinya cukup. Jadi tidak banyak ruang dalam hosting yang terbuang atau tidak terpakai.
CMS
Apa itu CMS? CMS adalah content management system. Ada banyak pilihan yang bisa kamu gunakan, tapi yang populer adalah WordPress.
WordPress banyak digunakan karena cukup mudah pengaturannya. Kamu juga bisa menginstall plugin yang menunjang untuk pembuatan toko online.
Theme
Gunakan theme yang cocok untuk berjualan online. Kalau mau yang gratis, ada banyak kok dari WordPress. Tapi, jika ingin yang fiturnya lengkap, tentu berbayar bisa jadi pilihan.
Pakai WooCommerce
Kalau produk yang kamu jual jenisnya ada banyak, bisa coba plugin bernama WooCommerce. Plugin ini akan mempermudah dalam membuat tampilan halaman produk dalam toko online kamu.
Nggak perlu khawatir, ada yang gratisan kok, hehe.
Menggunakan plugin ini, kamu bisa mencantumkan dari mulai nama barang, harga, deskripsi, dan juga gambar produk. Tentu kamu membutuhkan waktu untuk berlajar tentang pengaturan plugin ini dulu. Gampang kok, di Youtube ada banyak yang berbagi ilmunya.
Bikin Landing Page
Setelah semua siap, sekarang tinggal bikin landing page di website kamu.
Apa itu landing page?
Kamu pasti tahu kan? Itu lho, halaman yang pertama kali dikunjungi saat masuk ke sebuah website.
Tampilan dari landing page ini harus dibuat sebagus dan semenarik mungkin. Tujuannya biar orang yang masuk ke halaman tersebut betah dan akhirnya memutuskan untuk membeli produk yang kamu tawarkan.
Tapi jangan alay juga lho bikin landing page nya. Nggak perlu dikasih tulisan blink-blink ataupun gambar kerlap-kerlip gitu. Sekarang udah nggak jaman kayak gituan, itu masa-masa alay zaman dahulu kala.
Belajar Copywriting
Untuk mengimbangi tampilan landing page yang kece, tulisan di dalamnya juga wajib bagus. Oleh karena itu, kamu perlu banget buat belajar yang namanya copywriting.
Apalagi tuh copywriting?
Copywriting adalah teknik menulis yang tujuannya untuk promosi, entah itu produk ataupun jasa.
Pentingnya copywriting ini tentu untuk menghasilkan penjualan. Jadi, ketika ada pengunjung masuk ke landing page kemudian membaca tulisan di dalamnya, dia akan terpengaruh. Setelah terpengaruh kemungkinan terjadinya penjualan tentu lebih tinggi.
Jangan malas-malasan belajar. Kita sebagai pemula ini harus rajin. Udah kalah start masak masih malah? Nggak maju-maju dong jadinya?
Belajar Google Ads
Selain beriklan di sosial media seperti Facebook atau Instagram, ternyata di Google juga bisa iklan loh.
Ah masak?
Ah iya dong.
Coba inget-inget, kalau kamu sedang cari sesuatu di Google yang paling atas muncul apa?
Ini ada contohnya nih.
Dari gambar di atas, kamu bisa lihat iklan yang ada di Google. Ketika saya mencari kacang mete dan mengetikkan di kolom pencarian “jual kacang mete”, maka akan muncul hasil pencariannya.
Nah, karena keyword ‘jual kacang mete” itu ada yang iklan, maka muncullah iklannya di bagian atas.
Kalau jual produk atau barang, biasanya bakalan didominasi sama marketplace sih.
Kayak gambar di atas tuh, iklan yang keluar dari marketplace semuanya. Bakalan berat banget kalau kamu juga iklan di sini. Selain sudah banyak yang iklan, saingannya itu marketplace yang duitnya nggak terhingga.
Kalau gambar di atas ini iklan dari penyedia jasa catering di Jakarta.
Tampilannya berbeda kan dari yang jual kacang mete sebelumnya?
Dari gambar tersebut, sebenarnya iklan berada di bagian paling bawah lho. Buat contoh, jadi saya scroll biar enak dilihatnya, hehehe.
Iklan muncul di bagian bawah ini bisa jadi karena biaya iklan yang kurang tinggi. Jadi, Google menempatkan iklan dari jasa cateringnya di bagian bawah.
Jika kamu punya jasa, boleh coba diiklankan di Google.
Buat kata-katanya sebaik mungkin untuk menarik perhatian calon konsumen ya. Bisa dengan kata yang bombastis semisal “Promo”, “Diskon”, dan kata lainnya yang menaik perhatian.
Biar lebih mantab jualannya, kamu harus mempelajari secara menyeluruh tentang Google Ads ini. Soalnya, sekali kamu bisa melakukannya, bakal bisa mendatangkan uang dengan lebih cepat.
Belajar SEO
Bisa dibilang, untuk menduduki peringkat pertama di pencarian Google itu lewat iklan. Tapi tentu butuh biaya yang nggak sedikit. Bukan cuma banyak biaya, kamu juga harus mengeluarkan uang terus kalau mau iklan.
Ada satu solusi yang bisa dicoba, yaitu SEO.
Apa itu SEO?
SEO adalah Search Engine Optimization, atau pengoptimalan mesin telusur.
Jadi, toko online kita akan muncul pada peringkat pertama di pencarian Google. Ingat, pencarian pertama lho, tanpa harus kita iklan terus menerus menggunakan Google Ads.
Cara jualan online dengan SEO ini tahapannya panjang dan butuh kesabaran yang ekstra. Soalnya nggak cuma sehari, ataupun seminggu saja. Butuh berbulan-bulan agar website kamu nangkring di halaman pertama.
Contoh Penggunaan SEO
Gambar di atas adalah contoh barang yang bisa dijual online dan bisa kamu gunakan SEO untuk optimasinya.
Biasanya, kalau barang yang kita jual ada pengiklan, hasil pencarian paling atas yang muncul adalah iklan terlebih dahulu. Seperti hasil pencarian “jual kayu mahoni Semarang” di atas.
Setelah itu, di bawahnya akan muncul website-website dengan peringkat tertinggi. Mereka bersaing memperebutkan tahta peringkat pertama, hehehe. Udah kayak perlombaan aja yak?
Tapi memang betul, persasingan mencapai peringkat pertama itu berat, kamu nggak akan kuat, biar aku saja. Lah, malah men-Dilan.
Kamu harus melakukan banyak hal dalam website dan landing page untuk bisa sampai ke peringkat pertama. Apalagi kalau persaingannya tinggi, bakal lelah di tengah jalan pastinya.
Jadi, pelajari juga tentang SEO, ada banyak kok ilmunya bertebaran di internet. Kamu nggak perlu pusing, kalau mau belajar yang gratisan ada banyak, yang berbayar pun tinggal milih aja.
Barang, Jasa, atau Produk Digital?
Setelah mengetahui sedikit kisi-kisi cara jualan online, apakah kamu sudah kepikiran mau jualan apa?
Apapun produk yang mau kamu jual atau tawarkan, pastinya harus yang disukai dulu. Pokoknya tentu dulu apa yang mau dijual, baru pilih bagaimana cara menjualnya. Ada sedikit saran dari saya yang juga sama-sama masih belajar nih.
Jual Jasa
Kalau kamu memilih untuk menjual jasa atau keahlian yang dimiliki, gunakanlah SEO sebagai medianya.
Kenapa pakai SEO?
Untuk jasa, sekarang ini belum banyak marketplace yang mengoptimasi halamannya di pencarian Google. Kamu bisa cari tuh salah satu jasa, terus lihat deh, apakah ada marketplace jasa yang muncul di halaman pertama.
Setau saya sih masih sangat jarang, kecuali jasa-jasa tertentu, semisal desain, kontraktor, dan beberapa jasa lain.
Persaingan di bidang jasa ini juga masih sangat mungkin untuk ditakhlukkan menggunakan SEO. Tapi pilih-pilih juga ya jasa yang akan ditawarkan.
Kamu bisa riset terlebih dahulu, mau jualan jasa apa, pelajari pasar dan apakah banyak orang orang mampu melakukannya. Lha, kenapa cari orang yang yang mampu melakukannya?
Ya kalau kamu bisa mengerjakannya sendiri it’s ok, tapi kalau nggak bisa? Kan harus ada orang yang mengerjakan orderan masuk tuh. Maka dari itu dibutuhkan orang lain buat mengerjakan apa yang kamu jual, hehehe.
Jual Barang
Berbeda dengan jasa, jualan barang itu sekarang sulit banget kalau pakai SEO. Kamu bisa cek sendiri, hampir semua barang yang dijual, kalau di search di Google, bakal ada iklan dari marketplace di atasnya.
Bukan cuma iklan marketplace aja lho, bahkan hasil pencarian di paling atas juga yang keluar marketplace itu juga.
Memang kejam dunia per-SEO-an sekarang ini.
Tapi tenang, kamu masih bisa melakukan banyak hal kalau mau jualan barang. Manfaatkan marketplace-marketplace yang ada sekarang ini.
Posting barang dagangan kamu di semua marketplace, mulai dari Bukalapak, Shopee, Tokopedia, OLX, dan marketplace lainnya.
Manfaatkan juga sosial media, dari Instagram sampai ke Facebook. Bikin akun dan jualan di sana.
Pokoknya manfaatkan semua media untuk berpromosi barang yang kamu jual.
Eiiits, ada tapinya nih.
Kamu harus mencari barang yang nggak terlalu mainstream, tapi tetap ada pasarnya. Apa tuh contoh barangnya?
Ya cari sendiri dong, merenung sambil berpikir keras mungkin bisa membuat kamu menemukan jawabannya. Yang penting barangnya nggak mainstream aja deh, sama tentu yang ada pembelinya.
Jual Produk Digital
Ada satu produk lagi yang bisa kamu jual secara online, produk digital.
Kalau kamu mau jualan produk digital, bisa menggunakan bantuan dari para affiliate marketing.
Siapa lagi tuh affiliate marketing?
Jadi, affiliate marketing itu seseorang yang akan menjualkan produk milikmu. Setelah penjualan terjadi, maka para affiliate marketing akan mendapatkan komisi dari setiap penjualannya.
Untuk produk digital, komisi yang didapatkan bervariasi. Ada yang memberikan komisi 30% dari harga barang, bahkan ada yang memberikan komisi sampai 50% lho. Ya, semua itu tergantung hitung-hitunganmu sih.
Selain memanfaatkan affiliate marketing, kamu juga bisa menjual produk digital di martekplace yang khusus menjual produk berbentuk digital. Kalau di Indonesia, yang terkenal saat ini adalah ratakan.com.
Coba deh main-main ke website tersebut, kamu bisa menjualnya di sana. Atau kamu tertarik jadi affiliate marketing dari produk di Ratakan? Bisa juga tuh dicoba.
Udah puas belum bergelut dengan materi cara jualan online nya?
Sebenarnya jualan online itu gampang-gampang susah, kita harus terus belajar agar tidak tergeser pesaing. Apalagi sekarang ini orang yang masuk ke dalam dunia jualan secara online makin banyak lagi.
Tapi, semakin banyak pemain, ternyata pembeli yang memilih untuk membeli barang secara online juga bertambah banyak. Bahkan, tiap tahunnya, pembeli online ini cenderung mengalami kenaikan.
Dengan memanfaatkan perpindahan cara pembelian ini, sudah semestinya kamu juga ikut masuk ke dalamnya. Mulai jual produk-produkmu mengguanakan berbagai media online yang ada.