Banyak praktisi bisnis online yang narsis dengan mengupload screenshot hasil karyanya, sebagian lain menulis tutorial bagaimana screenshot itu bisa menjadi nyata. Tapi jarang yang membahas meraup profit online dari sudut pandang bisnis. Akibatnya, waktu, salah satu elemen terpenting dalam bisnis menjadi hal yang dianggap remeh oleh mayoritas pebisnis online. Baik yang pemula (baru -mau- belajar) ataupun yang sudah expert (secara teori dan keilmuan).

Ngga sedikit orang yang tanya ke saya, bagaimana cara mengelola waktu. Apalagi pebisnis online yang umum saat ini adalah pekerjaan yang dilakukan dari rumah, tidak ada aturan mengikat, tidak ada SOP, dan tidak ada-tidak ada lainnya. Semua sak karepe dewe (semaunya sendiri).

Buka Facebook, ada tautan menarik, dibaca. Ketemu tautan lagi, dibuka. Ada posting video menarik, ditonton. Tertarik dengan video lainnya. Masuk Facebook lagi, ada mastah update status, tergiur. Begitu seterusnya, hingga berjam-jam muter tanpa menyelesaikan sesuatu yang produktif. Ngga jarang, ketika stuck, yang dilakukan malah update status. Sudah seperti makan, 3 kali sehari.

Pebisnis online yang baik, harus pandai berbagi waktu.

Dulu, untuk menyelesaikan 1 atau 2 pekerjaan, saya butuh waktu berjam-jam. Sekarang saya bisa selesaikan jenis pekerjaan yang sama 5 kali lebih banyak hanya dalam waktu 3,5 jam. Waktu saya lebih efektif, dan hasil kerjaan juga maksimal.

Pomodoro Time

Pertama kali diperkenalkan oleh Francesco Cirillo sekitar tahun 80-an. Saya yakin, sebagian besar dari pembaca baru mengenal istilah ini saat kamu membacanya di sini. Saya sendiri baru mengenalnya di awal 2014.

Teknik ini digunakan untuk mengelola waktu agar setiap target bisa selesai dengan baik dalam waktu singkat.

Pomodoro membagi waktu menjadi 3.

  1. Worktime: waktu di mana kamu harus fokus menyelesaikan pekerjaan. Maksimal worktime adalah 25 menit. Tidak boleh lebih. Karena diyakini, pikiran akan mulai ngelantur jika dipaksa fokus lebih dari 25 menit.
  2. Breaktime: jeda istirahat yang harus ada di antara worktime. Rata-rata breaktime adalah 5-10 menit.
  3. Long Breaktime: Setelah satu sesi selesai, harus ada waktu istirahat yang lebih lama.

Satu sesi umumnya terdiri dari 3 atau 4 kali worktime.

* * *

Saya sendiri membagi sesi menjadi 2 setiap hari. Artinya ada 1 long breaktime setiap hari kerja. Psst, saya kerja dari hari Senin sampai Jum’at.

Founder startup yang selesai bekerja sebelum jam 5 sore, dia sedang menuju kegagalannya dalam membangun startup.

Setiap breaktime, tinggalkan semua pekerjaan. Jauhkan diri dari laptop. Ini opsional sih. Kadang breaktime juga saya gunakan untuk akses sosial media, hehe.

* * *

Bekerja dari rumah bukan berarti bekerja secara random. Asal buka laptop, akses website sana, akses website sini. Dari waktu yang ada, 70% digunakan untuk hal tidak produktif, 30% sisanya untuk bekerja, itupun hasilnya masih banyak yang perlu dikoreksi. Eman-eman waktunya.

Saya menerapkan Pomodoro Time menggunakan bantuan aplikasi Android. Ada begitu banyak aplikasi Pomodoro, dan saya pilih ClearFocus.