Mempelajari meta tag adalah wajib untuk kamu yang baru belajar SEO, karena Google sendiri menyarankan para web-master (pengelola web/blog) untuk memperhatikan hal ini.

Secara default, ini teknis banget karena harus coding, tapi sekarang udah banyak plugin populer yang bisa kamu pakai supaya meta tag SEO teroptimasi sempurna tanpa harus pusing dengan bait kode HTML (di bawah akan ada rekomendasi plugin yang bisa digunakan).

Langsung aja kita mulai..

Apa Itu Meta Tag di SEO?

Meta tag adalah kode yang ditempatkan di <head> dan berisi informasi penting yang dibuat oleh pemilik web. Supaya Google paham dengan informasi yang terkandung di dalamnya.

Coba kamu buka salah satu halaman web, kemudian tekan tombol CTRL+U, kamu akan melihat halaman web dalam versi HTML murni.

Dan kamu akan menemukan hal semacam ini:

<!DOCTYPE html>
<html>
  <head>
    <meta charset="utf-8">
    <meta name="description" content="Belajar meta tag untuk SEO.">
    <title>Penjelasan Meta Tag SEO</title>
    <meta name="google-site-verification" content="+nxGUDJ4QpA908vVuFHs34="/>
    <meta name="robots" content="noindex,nofollow">

Di atas itu hanya sebagian kecil dari perintah meta tag yang ada, kalau dijabarkan semuanya akan panjang.

Di materi kali ini, saya hanya akan bahas meta tag yang penting untuk optimasi SEO dan gimana cara buatnya.

Meta Tag yang Wajib Dipelajari

Untuk yang berkaitan langsung dengan SEO sebenarnya cuma 3 aja:

  1. Meta title
  2. Meta description
  3. Meta robots

Dari ketiga hal di atas, yang paling sering dioprek dan paling berdampak adalah meta tag title dan meta tag description.

Meta Tag Title

Ada dua cara memasukkan meta tag title ke dalam halaman yang mau dioptimasi:

  1. <title>Ini Meta Title</title>
  2. <meta name="title" content="Ini Meta Title">

Pakai yang mana?

Google sendiri dalam contoh yang selalu diulang di web resminya menggunakan <title>Ini Meta Title</title>, tapi bukan berarti pakai cara lainnya salah. Kamu bisa pakai keduanya secara bersamaan, biar lebih aman.

Coba kamu cek tulisan saya tentang LSI keyword ini. Hasil di Google nampak seperti berikut:

Tapi judul untuk konten tersebut di web tampilannya seperti ini:

Yang muncul di web dan di Google kenapa bisa berbeda? Karena pengaturannya memang berbeda (nanti akan ada penjelasannya di bawah, baca terus).

Meta Tag Description

Prinsipnya sama seperti meta title, tapi jumlah karakternya lebih banyak yaitu 140 (kalau meta title hanya 70).

Cara menulisnya seperti ini:

<meta name="description" content="Konten deskripsinya begini.">

Kalau meta tag description ngga disetting, Google akan secara otomatis mengambil 140 karakter pertama dari konten yang kamu buat. Ini mengapa ada teori yang mengatakan bahwa menaruh keyword di paragraf awal itu penting.

Dalam contoh artikel LSI keyword di atas, meta descriptionnya tidak saya setting karena menurut saya sudah terwakili oleh 140 karakter pertama.

***

Di bawah ini saya berikan penjelasan sederhananya.

[table id=7 /]

Bagaimana cara memasukkan data-data itu?

Tenang, seperti yang saya katakan di atas, bahwa kamu ngga perlu pusing. Semua proses ini bisa dengan mudah dilakukan menggunakan plugin-nya WordPress.

Plugin Untuk Mengatur Meta Tag

Di blog vatih.com ini saya masih setia menggunakan plugin Yoast SEO. Saat saya menulis materi ini, sedang ada plugin yang kayaknya akan segera populer yaitu RankMath (silahkan pelajari sendiri).

Kalau mau gampang, saya udah tulis cara setting Yoast super lengkap, silahkan kamu baca. Pembahasannya bukan cuma setting meta tag SEO tapi juga beberapa hal lainnya seputar Onpage SEO.

Beberapa Manfaat dari Menulis Meta Tag

Setelah mempelajari penjelasan di atas, harusnya kamu udah mulai ngerti ya.

Berikut ini beberapa manfaat yang akan kamu dapat kalau maksimal memanfaatkan meta tag untuk SEO.

  1. Bisa meranking ratusan (bahkan ribuan) keyword dalam satu konten.
  2. Memperkuat posisi rank di Google.
  3. Menyelipkan click-bait seperti; 2019, terbaru, terkini, lengkap, panduan, murah, terbaik, dll

Selain menampilkan judul yang berbeda di Google dan di web, dengan menggunakan plugin Yoast (mungkin juga plugin sejenis lainnya) bisa menampilkan judul berbeda di Facebook.

Seperti tulisan terakhir saya tentang cara mengatur bandwidth yang akan lebih menarik ketika saya menulis judul seperti ini di Facebook.

Menarik kan? Semuanya udah saya ulas lengkap di materi tentang Yoast (di link di atas).

Yang Perlu Diwaspadai

Meta tag ini ada banyak sekali perintahnya. Saran saya, kalau kamu ngga terlalu paham sama coding, jangan maksain untuk pasang meta tag yang aneh-aneh.

Jangan dikira semakin banyak diisi hasilnya semakin bagus.

Fokus aja ke 2 meta yang udah saya jelaskan di atas.

Juga, jangan ikuti teori tentang meta keywords. Biasanya ditulis begini:

<meta name="keywords" content="..., ..., ...">

Karena meta keywords ini udah deprecated (ngga dipakai). Udah usang banget. Google udah jelaskan ini sejak tahun 2009. Saya kasih warning karena masih banyak tutorial yang mengatakan ini bagus, padahal not at all.

Meranking Ratusan Keyword dalam Satu Konten Menggunakan Meta Tag

Lebih tepat kalau pakai mengindex, bukan meranking. Kata meranking ini biar bikin mata pembaca lebih melek aja, hehe.

But it still possible to do that.

Meranking banyak keyword sekaligus dalam satu konten tentu dimulai dari terindexnya ratusan keyword itu sendiri di Google, right?

Bukan cuma ratusan, bahkan ribuan keyword masuk menjadi incoming terms hanya melalui satu konten, itu bisa!

CATATAN: Proses ini tidak semata mengandalkan meta tag, tapi juga mengandalkan penyebaran keyword di badan konten (onpage). Meta tag hanya salah satunya saja.

Hasil akhirnya jadi seperti gambar berikut ini:

 

Pada case di atas, saya menulis konten di salah satu situs jualan saya yang berhasil mendatangkan ratusan juga ribuan keyword dari satu konten.

Imbasnya, web jualan itu kebanjiran traffic yang bisa dibilang lumayan.

Bagaimana hal itu bisa terjadi?

Ada 3 poin penting yang harus kamu lakukan:

  1. Keyword mapping
  2. Struktur kerangka konten
  3. Penerapan LSI keyword

Keyword Mapping

Saat melakukan keyword mapping (pemetaan keyword), akan lebih maksimal saat kamu sudah paham jenis-jenis keyword. Jenis dan klasifikasi keyword dibahas rinci di Revorma Premium.

Dalam hal ini ada dua jenis keyword yang harus diperhatikan:

  1. Keyword utama
  2. Keyword turunan

Misal, keyword utamanya adalah jual kursi roda, maka setidaknya cari 3 sampai 5 keyword turunan, sehingga didapatlah keyword berikut:

Maka pastikan satu kata dari masing-masing keyword tersebut tertanam di meta title dan atau meta description, jadi seperti ini:

Perhatikan masing-masing kata yang saya kasih warna merah. Mereka (yang warna merah) adalah object keyword.

Cara pakainya sederhana, ada dua variabel:

  1. Temukan kata-kata itu dalam proses pencarian (riset) LSI keyword.
  2. Jangan pernah mengulang-ulang object keyword di dalam meta, cukup satu kali aja.

Struktur Kerangka Konten

Kamu bisa baca membuat artikel berkualitas yang udah pernah dibahas, di sana disinggung sedikit tentang standar struktur konten yang bagus. Kalau mau versi lebih komprehensifnya (lagi-lagi) ada di Revorma Premium.

Ringkasnya, jadikan keyword turunan sebagai sub-judul atau sub-pembahasan khusus di dalam konten, supaya runut dan sesuai dengan keyword mapping yang udah dilakukan.

Penerapan LSI Keyword

Untuk lebih jelasnya, udah ditulis panjang lebar beserta contoh di penjelasan mengenai LSI.

Setelah ketiga hal itu dilakukan, insya Allah saya yakin lebih dari 100 keyword terdeteksi (terbaca) Google dan akan ada aja dari ratusan keyword tersebut yang memberikan traffic. Syukur-syukur berhasil meranking di keyword dengan pencarian yang besar (seperti yang sering saya lakukan, alhamdulillah).

***

Demikian penjelasannya, semoga bisa dipahami.