Efek Karena Stress dan Tuntutan Over Dosis

Di sini saya sedang tidak ingin menuliskan sebuah gagasan atau opini. Saya hanya ingin menuliskan sesuatu yang ingin saya tulis tanpa ada tujuan yang jelas.

3 bulan terakhir ini pikiran saya serasa buntu dalam menuangkan wacana dalam bentuk tulisan. Dulu, selalu saja ada bahan dalam kepala untuk bisa ditumpahkan dan disusun dalam bentuk kata.

Yang mungkin menjadi penyebab semua ini adalah karena terpecahnya aktifitas saya yang terbiasa fokus dalam menghadapi setiap permasalahan. Perlahan tapi pasti dan saya (sebenarnya) sadar bahwa semakin ke depan, amanah yang harus ditunaikan semakin besar dan banyak. Di sini lah letak permasalahan saya. Tidak pernah dan memang tidak berbakat dalam menjalani kehidupan multitasking. Karena pribadi saya lebih nyaman melakukan sesuatu satu per satu.

Saya biasa menyelesaikan satu permasalahan dalam waktu yang relatif singkat ketika permasalahan itu saya hadapi dengan pikiran yang fokus dan hati yang tenang.

Cara penyelesaian seseorang untuk setiap hal yang dihadapi memang berbeda-beda. Dan pikiran saya akan semakin buntu ketika satu dua hal belum rampung karena masih berproses. Dan batin akan semakin senut-senut ketika suara-suara sumbang meminta bantuan ini itu, menagih janji ini itu, memaksa dan memohon ini itu.

Ujung-ujungnya, setiap kali saya hendak menulis, tiba-tiba pikiran ini tak mau bekerja. Sesuatu yang tadinya ingin dituliskan dengan kerangka yang tersusun rapi dalam angan tiba-tiba saja hilang. Di blog ini sudah puluhan tulisan yang berhenti ditengah jalan, drafting yang akhirnya menumpuk, dan saya pun kebingungan ingin meneruskan yang mana serta harus memulainya dari mana. Nuansa yang hadir ketika hendak melanjutkan tulisan itu sudah bukan nuansa dan aroma ketika menuliskan paragraf pertama. Jadi, semangat untuk melanjutkannya pun padam.

Semoga saja curhatan ini bisa sedikit membantu saya dalam melejitkan kembali aktifitas menulis saya yang sempat terkapar. Sekarang saatnya istirahat.

Gapenting banget -__-‘