Menyikapi Teknologi

Ibrahim Vatih
20 November 2013

Di Twitter ada heboh akun yang judulnya Generasi 90-an. Buat orang yang pernah ngelewatin tahun 90-an, pasti bakal sering nostalgia kalau baca tweet-tweetnya. Ada banyak hal yang pas tahun 90-an eksis banget, tapi sekarang udah punah. Dan saya ngga akan bahas tentang itu.

Generasi sekarang beda. Gapnya terlalu nyata. Perkembangan teknologi luar biasa pesat.

Ada banyak cabang di bidang teknologi, saya mau tulis yang berkaitan dengan yang saya geluti; teknologi web.

Sama kaya di cabang teknologi lainnya (karena sama-sama pesat), sebagai praktisi di bidang masing-masing, pasti ngerasain tentang kecepatan ini. Very fast!

Belum kelar menyerap wawasan dari satu framework, udah muncul yang lain. Ada bejibun pilihan. Kita dituntut untuk bijak dalam mengambil keputusan, mana yang mau kita pelajari dan mana yang engga.

Dalam dunia web, seperti kehidupan pada umumnya, kita dituntut jeli ngeliat peluang. Iya sih, ada teknologi pemrograman yang dikembangkan dengan sangat wah, tapi jangan berhenti cuma karena lihat wah-nya itu, sebagai praktisi kita harus bisa lihat apakah teknologi ini akan bertahan lama dan akan banyak digunakan sehingga potensi untuk monetize (paling engga) ada.

Soalnya, kalau kita ngga mengatur cara kita menyerap informasi dan wawasan ini, bisa konslet nanti, dan ujung-ujungnya jadi kurang efisien, kurang manfaat.

SPONSORED: Alat Peraga Pendidikan

Dalam menyikapi teknologi, penting bagi kita untuk terapkan skala prioritas, klise lah. Karena ngga sedikit yang saya lihat dia belajar ini itu, ngotot mau menggabungkan teknologi ini dan itu menjadi satu, tapi hasilnya nol. Dia ngga ngapa-ngapain selain muter di tempat yang sama.

Well, mari menyikapi teknologi dengan tetap rendah hati. Jangan lupa kunjungi blog kawan saya Plaza Bisnis.