Salah satu instrumen investasi yang paling banyak diminati, paling mudah dan paling tua adalah emas. Sebelum ada investasi macem-macem, orang-orang dulu kalau menabung ya beli emas. Jika emasnya cukup banyak kemudian dijual dan dibelikan tanah.

Nah, orang-orang jaman sekarang malah kebalik. Menabungnya dalam bentuk uang. Padahal uang itu sekedar alat tukar dan mengalami penyusutan nilai akibat inflasi.

Tulisan ini akan mencoba menunjukkan kepadamu bagaimana orang kaya tetap kaya dengan cara investasi emas.

[toc]

Mengapa Investasi Emas?

Sebelum bahas cara investasi emas, perlu diketahui dulu bahwa nilai emas relatif stabil dibandingkan dengan uang. Resikonya juga sangat kecil. Bahkan nilai emas selama berabad-abad hingga saat ini masih sama.

Dalam sebuah riwayat, Rasulullah saw menyuruh sahabatnya membeli seekor kambing. Harganya saat itu adalah 1 Dinar. Nah, harga kambing saat ini ternyata ya 1 Dinar juga. Kambing yang bagus lho ya, jangan kambing kurus kering hehehe.

”Ali bin Abdullah menceritakan kepada kami, Sufyan menceritakan kepada kami, Syahib bin Gharqadah menceritakan kepada kami, ia berkata:

saya mendengar penduduk bercerita tentang ’Urwah, bahwa Nabi S.A.W memberikan uang satu Dinar kepadanya agar dibelikan seekor kambing untuk beliau; lalu dengan uang tersebut ia membeli dua ekor kambing, kemudian ia jual satu ekor dengan harga satu Dinar.

Ia pulang membawa satu Dinar dan satu ekor kambing. Nabi S.A.W. mendoakannya dengan keberkatan dalam jual belinya. Seandainya ‘Urwah membeli debupun, ia pasti beruntung” (H.R.Bukhari)

Selain itu, emas juga termasuk logam yang relatif kuat. Tidak gampang rusak akibat cuaca atau perawatan yang kurang baik. Paling-paling cuma kotor saja. Maka menyimpan harta dengan cara investasi emas sangat dianjurkan.

Grafik di bawah ini menunjukkan bagaimana harga emas terus bertumbuh selama 10 tahun terakhir.

Harga Emas 10 Tahun Terakhir
Sumber: GoldPrice.org

Jika kamu tahun 2010 memiliki emas 1 gram senilai 350.000 maka di 2019 ini emas yang kamu miliki harganya sudah 650.000. Hampir 2x lipat kenaikannya.

Emas memang tidak bisa membuatmu jadi kaya raya, tapi emas akan membuatmu tetap kaya.

Kelebihan dan Kekurangan Emas

Sebagai instrumen investasi, jelas emas punya kelebihan maupun kekurangan dibandingkan instrumen investasi yang lainnya. Enaknya bahas yang mana dulu nih?

Kelebihan Investasi Emas

Harga Emas 10 Tahun TerakhirBiar asyik, saya sebutin yang indah-indah dulu saja ya.

  1. Emas adalah emas. Beda dengan deposito, saham, uang atau surat berharga lain. Mereka semua tidak ada barangnya. Barangnya ya kertas doang. Kalau nilainya gak ada ya tak lebih sekedar kertas usang.
  2. Nilainya relatif stabil. Mengingat emas cukup sulit dicari sehingga pertumbuhannyapun tidaklah semasif mata uang. Kalau uang bisa diperbanyak dengan mudah dengan cara mencetak. Apalagi di era e-money seperti sekarang, uang bisa nambah hanya dengan mengetikkan angka.
  3. Resikonya sangat rendah. Seturun-turunnya harga emas ya paling segitu-segitu doang. Sangat jarang harga emas nge-drop dalam atau naik melonjak. Paling-paling ya dikisaran -2% sampai 2% saja sehari udah sangat luar biasa. Rata-rata ya nol koma sekian doang.
  4. Bisa dimulai dengan nilai yang sangat kecil. Apalagi jaman sekarang sudah bisa beli emas online dimulai dari Rp 500 doang. Anak SD-pun bisa nabung emas sekarang.
  5. Tidak ada pergeseran nilai. Kalau kamu jualan emas, gak peduli kondisinya masih mulus atau sudah tergores, asal beratnya masih sama ya harganya sama. Beda dengan mobil kan? Tergores dikit harga langsung jatuh wkwkwk.
  6. Bisa buat pamer. Di jaman sosmed seperti sekarang, orang biasa pamer-pamer kekayaan. Bayangin kalau investasi saham, paling cuma bisa pamer screenshot portofolio wkwkwk.
  7. Bisa untuk perhiasan. Kamu kemana-mana pakai kalung emas ya orang biasa aja lihatnya. Asal ukurannya pas ya. Kalau ukurannya sebesar rantai kapal ya kacau juga. Nah, bayangin kamu investasi tanah, masak kemana-mana bawa sertifikat tanah. Kan gak lucu hehehe.

Kekurangan Investasi Emas

Ada kelebihan ya tentu ada kekurangan dong. Lha orang gemuk aja pengen kurus sedang yang kurus pengen gemuk. Ya toh? Apa hubungannya coba?

Ok, kekurangan emas antara lain

  1. Gampang hilang. Ya mau gimana lagi. Emas yang 100 gram aja beratnya ya cuma 100 gram. Jatuh ke kolong kasur ketutupan debu aja udah gak kelihatan. Apalagi jatuh di pasar.
  2. Untuk jangka pendek kenaikannya tidak signifikan. Bahkan bisa rugi. Makanya dana untuk beli emas ini usahakan memang diniatkan untuk menabung jangka panjang.
  3. Ada biaya-biaya tambahan yang sama sekali tidak berhubungan dengan emasnya seperti biaya sertifikat, biaya cetak emas, pajak, dll. Belum lagi ongkos kirim kalau kamu belinya tidak langsung.
  4. Butuh penyimpanan khusus. Jika kamu punya emas 1 kg ya sebaiknya tidak disimpan di rumah. Kalaupun disimpan di rumah, paling tidak harus punya brankas. Kalau disimpan di save deposit box bank kena biaya lagi. Ruwet juga ya?
  5. Dibanding instrumen investasi lain, pertumbuhan emas cenderung sangat kecil. Kalau melihat IHSG saja dari tahun 2010 ada di posisi 2.600-an sekarang di 2019 sudah menembus angka 6.400 atau naik hampir 3x lipat. Apalagi jika dibandingkan properti yang dalam 10 tahun harganya mampu naik hingga 10x lipat.

Nah bingung kan? Hehehe. Biasanya emas digunakan sebagai penjaga kekayaan. Itu seperti batas bawahlah. Dari keseluruhan uang yang dimiliki, sebagian disimpan dengan cara investasi emas, sebagian dalam bentuk saham dan properti sedangkan sisanya dipakai untuk bisnis.

Jadi ketika bisnis lagi surem, saham nasibnya juga gak jelas alias nyangkut eh mau jualan rumah gak laku-laku akhirnya ada cadangan dana dalam investasi emas yang bisa dipakai dulu.

Saran saya buat kamu yang mau belajar investasi, pilihan yang paling tepat ya investasi emas dulu. Pelajari cara investasi emas hingga nilainya cukup untuk biaya hidup selama 3 bulan.

Kalau sebulan kamu menghabiskan dana 3 juta, maka kamu harus punya investasi emas senilai 9 juta atau kira-kira kalau sekarang sekitar 15 gram.

Jika sudah, baru nabung lagi untuk mencoba instrumen investasi yang lain lagi.

Hukum Jual Beli Emas

Sebelum ngobrol jauh cara investasi emas yang pasti akan melibatkan proses jual beli emas, maka saya perlu memasukkan bab khusus ini sekalian dengan penjelasan soal latar belakang dalil.

Cara investasi emas biasa atau konvensional saya kira semua orang sepakat memperbolehkan. Kamu pergi ke toko emas, lalu beli emas dan langsung dapat emasnya saat itu juga. Beres.

Namun, era mulai berubah. Orang beli emas kadang kuatir di jalan di rampok atau sekarang malah ada inovasi baru dimana kamu beli emas tapi gak perlu dikirim emasnya.

Misalnya kamu beli emas di toko A tapi emasnya titip di brankas milik A karena kamu tidak punya niatan untuk memakai emas itu. Jadi hanya sekedar tabungan saja.

Nah, inovasi-inovasi di era modern ini yang kemudian jadi pembahasan rumit di kalangan ulama fiqh. Penyebabnya adalah ada hadist nabi yang memerintahkan jual beli emas, perak dan alat tukar lain haruslah tunai tangan ke tangan. Bunyi hadist-nya:

“emas dengan emas, perak dengan perak, burr dengan burr, sya’ir dengan sya’ir, tamr dengan tamr, garam dengan garam, kadarnya harus semisal dan sama, harus dari tangan ke tangan (kontan).

Jika jenisnya berbeda, maka juallah sesuka kalian, selama dilakukan dari tangan ke tangan (kontan)” (HR. Al Bukhari, Muslim no. 1587, dan ini adalah lafadz Muslim).

Pada jaman Rasulullah, alat tukar yang dipakai adalah emas, perak, burr, sya’ir, tamr dan garam. Jadi misalnya kamu beli perhiasan emas menggunakan alat tukar emas, maka kamu harus melakukannya secara langsung tangan ke tangan. Tidak boleh kamu bayar dulu, lalu barangnya diambil besok.

Di jaman sekarang, barang-barang itu sudah bukan alat tukar lagi. Semua orang sepakat menggunakan uang sebagai alat tukar.

Maka secara otomatis emas, perak, dll itu bukan lagi sebagai alat tukar, melainkan sekedar barang sama dengan barang yang lain. Dalam kasus ini emas hanya sebagai instrumen investasi.

Maka MUI melalui Dewan Syariah Nasional mengeluarkan fatwa no. 77/DSN-MUI/2010 tentang Jual Beli Emas Secara Tidak Tunai.

Dalam keputusannya, MUI mengeluarkan fatwa sebagai berikut:

Jual beli emas secara tidak tunai, baik melalui jual beli biasa atau jual beli murabahah, hukumnya boleh (mubah, ja’iz) selama emas tidak menjadi alat tukar yang resmi (uang).

Tapi MUI memberikan batasan-batasan sebagai berikut:

  1. Harga jual (tsaman) tidak boleh bertambah selama jangka waktu perjanjian meskipun ada perpanjangan waktu setelah jatuh tempo.
  2. Emas yang dibeli dengan pembayaran tidak tunai boleh dijadikan jaminan (rahn).
  3. Emas yang dijadikan jaminan sebagaimana dimaksud dalam angka 2 tidak boleh dijualbelikan atau dijadikan obyek akad lain yang menyebabkan perpindahan kepemilikan

Untuk lebih lengkapnya, silahkan baca fatwa MUI di sini: https://drive.google.com/file/d/0BxTl-lNihFyzUXUyNEk3a1lLWW8/view 

Dengan berbekal ini, kamu sudah bisa mulai melakukan investasi emas dengan tenang dan damai.

Mengenal Jenis-jenis Emas

Pada artikel sebelumnya, saya sudah menunjukan jenis-jenis emas yang dapat dijadikan investasi. Lebih detilnya dapat kamu baca kembali artikel 17 Investasi yang Menguntungkan. Di sini saya hanya akan review sedikit saja untuk mempersingkat waktu eh artikel.

Emas-emas yang dibahas di sini adalah emas dalam bentuk fisik ya. Artinya ada fisiknya dan bisa kamu pegang dan bawa kemana-mana. Untuk mendapatkannya kamu bisa langsung beli di toko emas atau coba cari di internet.

Tapi harus hati-hati ya kalau beli emas di internet, banyak penipu juga berkeliaran di sana. Apalagi kalau kamu gak tahu bedanya emas dengan tembaga hehehe.

a. Emas 24 Karat

Emas Antam 1 Gram
Emas Antam 1 Gram

Adalah logam mulia 24 karat. Kandungan emasnya 99,99% sehingga harganyapun utuh sesuai harga emas. Biasanya dijual dalam bentuk koin atau batangan. Batangan yang paling kecil 1 gram dan bentuknya hanya seperti tombol keyboard pada laptop.

Membeli emas ini akan dikenai biaya cetak, biaya sertifikat dan juga pajak. Karena itu, saya sarankan investasi emas dengan ukuran yang lebih besar karena biaya cetaknya hampir sama sehingga harga per gram-nya jadi lebih murah.

b. Emas Perhiasan

Emas perhiasan biasanya hanya 18 – 22 karat saja. Sangat jarang perhiasan dibuat dengan bahan emas 24 karat. Pertama karena bentuknya akan mudah berubah, kedua ya jadi mudah rusak mengingat perhiasan biasanya ukurannya kecil-kecil.

Keuntungan investasi dalam bentuk perhiasan adalah kamu bisa memakainya sehari-hari dan menurut hukum Islam, emas yang dipakai tidak wajib dizakati tiap tahunnya.

c. Emas Lokal (Cukim)

Cara investasi emas paling ideal harusnya ini. Karena biaya pembuatannya tidak ada, biaya sertifikat juga tidak ada dan karena dianggap sebagai bahan baku, maka tidak dikenakan pajak. Jadi praktis selisih harga jual dan belinya sangat murah. Biasanya kurang dari 20 ribu saja.

Namun kelemahannya adalah kamu harus jual dan beli di toko yang sama dan notanya jangan sampai hilang. Tapi namanya emas ya tetaplah emas, walaupun dijual di toko berbeda asalkan tokonya punya alat untuk menentukan kadar emas sih harusnya ya bisa saja dijual di sana.

d. Dinar Emas

Sebenarnya ini termasuk emas perhiasan juga sih karena hanya 22 karat saja. Tapi karena bentuknya yang hanya mirip koin jadi kesannya kalau punya ini udah auto kaya.

Menabung Emas di Pegadaian

Selain membeli emas secara langsung, sekarang ada cara baru untuk investasi emas yaitu lewat tabungan emas. Yang saya tahu saat ini pegadaian sudah menyediakan fasilitas menabung emas.

Cara investasi emas di Pegadaian sama saja dengan menabung uang di bank pada umumnya. Kamu hanya perlu datang ke pegadaian untuk membuka tabungan emas. Selanjutnya tinggal setor deh uang yang mau ditabungkan.

Nanti uangmu akan langsung dikonversi menjadi emas. Jadi misalnya harga emas 1 gram sekarang adalah 700 ribu, maka ketika kamu nabung 700 ribu, otomatis saldo yang tertera adalah 1 gram emas.

Misalnya 2 tahun lagi kamu mau ambil, maka dilihat harga emas saat itu. Misalnya harganya sudah mencapai 750 ribu, maka kamu bisa ambil langsung 750 ribu.

Enak toh?

Investasi Emas di Pegadaian ini biaya administrasinya cukup murah. Biaya pembukaan hanya 10 ribu dan biaya penitipan hanya 30 ribu saja per tahun. Masih lebih mahal nabung di bank kan? Di bank bisa 15 ribu per bulan, itupun duitnya berkurang terus kena inflasi wkwkwk.

Setorannya minimal 0,01 gram. Kalau harga emas 700 ribu ya berarti sekitar 7 ribu saja. Bulatin aja jadi 10 ribulah. Maksimal setoran adalah 100 gram per hari.

Jika suatu saat kamu ingin mencairkan emasmu eh kok mencairkan, maksudnya menguangkan kembali maka kamu hanya harus membayar biaya admin Rp 2.000 saja.

Tapi kalau kamu mau ambil dalam bentuk emas fisik, maka kamu harus bayar biaya cetaknya.

Jika ingin tahu lebih lengkap, silahkan langsung datang ke kantor Pegadaian terdekat.

Investasi Emas secara Online

Di jaman serba digital dan cashless seperti sekarang ini, apa-apa maunya serba online. Sampai-sampai investasi emas-pun caranya online. Ya karena dari segi keamanan memang lebih terjamin sih. Kalaupun rumahmu kena tsunami emasmu masih tersimpan rapi.

Ada banyak website penyedia investasi emas online. Tapi saya hanya akan tunjukkan 4 saja yang menurut saya paling terjamin keamanannya.

a. Tokopedia

Tokopedia bekerjasama dengan pegadaian dalam soal investasi emas ini. Bedanya kalau langsung ke pegadaian kamu harus datang dulu, isi formulir, dll. Di tokopedia kamu bisa langsung nabung dari aplikasi saat itu juga.

Ada 3 macam jenis keanggotaan emas di tokopedia sesuai dengan fasilitasnya yaitu:

  1. Gold Club: semua member tokopedia otomatis menjadi anggota gold club ini. Di sini kamu hanya boleh investasi sebanyak 1 gram saja dan transaksi selama sebulan hanya boleh 10 gram saja.
  2. Gold Prime: syarat menjadi gold prime adalah harus menyerahkan identitas diri (KTP/SIM). Di sini kamu dapat investasi hingga 10 gram dan transaksi jual belinya juga cuma 10 gram saja per bulan.
  3. Gold Prestige: kamu bisa investasi sebanyak apapun dengan transaksi sebanyak apapun. Syaratnya agak berat yaitu harus registrasi di Pegadaian

Sama seperti Pegadaian, kamu bisa beli dan jual emasmu secara online. Tapi ada yang lucu juga sih karena saat ini kamu belum bisa cetak emasnya secara fisik. Jadi kalau memang niatnya investasi emas dan ingin punya emas fisik, saran saya ya mending ke langsung ke Pegadaian deh.

Tapi kalau hanya sekedar buat simpanan sementara, ya mungkin cukup upgrade jadi Gold Prime lalu kalau sudah mencapai 10 gram dijual dan beli di toko emas.

Cara investasi emas di Tokopedia, silahkan langsung ke https://www.tokopedia.com/emas/

b. Bukalapak

Pesaing Tokopedia ini juga gak mau kalah menyediakan fasilitas investasi emas juga. Bedanya Bukalapak bekerjasama dengan Indogold untuk penyimpanan emasnya.

Posisi Bukalapak sendiri hanyalah sebagai perantara saja sedangkan penyedia layanannya adalah Indogold.

Asyiknya investasi di Bukalapak adalah kamu tidak perlu harus ke Pegadaian hanya untuk membuka tabungan investasi emas dan kamu bisa bebas investasi berapapun di sini.

Maksimal investasi yang bisa dilakukan adalah 850 gram per hari. Minimalnya 0,00001 gram atau sekitar Rp. 67 saja.

Sama seperti Pegadaian juga, kamu bisa jual langsung emasmu di Bukalapak atau bisa juga ambil fisik. Tentunya kalau ambil fisik beratnya harus sesuai dengan berat fisik emas yang ada ya.

Untuk pengambilan fisik juga sama ada biaya cetak dan biaya sertifikat. Emas yang kamu dapatkan adalah emas cetakan PT. Antam.

Cara investasi emas di Bukalapak silahkan langsung ke: https://www.bukalapak.com/bukaemas

c. Indogold

Aplikasi IndogoldIndogold sudah sempat saya sebut di atas. Ini adalah perusahaan yang bekerjasama dengan Bukalapak dan sudah terdaftar juga di OJK.

Jadi bisa disebut perusahaan resmi meskipun untuk fintech jual beli emas masih belum ada regulasi khusus dari OJK.

Perusahaan ini terdaftar di OJK-pun hanya sebagai perusahaan pegadaian. Namun jika sudah ada regulasi, kemungkinan besar mereka akan mendaftarkan perusahaannya juga.

Pembelian emas di Indogold minimal adalah 0,001 gram atau sekitar 700 rupiah tergantung harga emas saat ini.

Untuk penjualannya minimal 10 ribu dan maksimal 100 juta per transaksi. Kalau lebih dari itu, kamu bisa melakukan beberapa transaksi.

Sepertinya tidak ada batasan jumlah transaksi per harinya. Jadi cocok ini buat para sultan hehehe.

Semua proses jual beli maupun penarikan emas dilakukan melalui aplikasi android atau iphone. Jadi, silahkan kamu download aplikasinya dulu. Cara investasi emas di Indogold silahkan buka: https://www.indogold.com/

d. Tamasia

Aplilasi TamasiaHampir sama dengan Indogold namun untuk transaksinya minimal adalah Rp 10.000 dan tidak ada batas maksimal pembelian emas.

Untuk penjualan pertama kali minimal harus 1 gram dulu. Tamasia juga membatasi penjualan emas per hari yaitu 15 juta.

Jika kamu ingin mendapatkan emas fisik, maka sama seperti yang lain, kamu harus bayar biaya cetak, biaya sertifikat dan tentunya biaya pengiriman dan asuransi.

Tamasia belum terdaftar di OJK karena memang untuk saat ini belum ada regulasi yang mewajibkan jual beli emas harus mendaftar di OJK.

Namun, mereka sudah mendaftarkan diri ke Kemkominfo dan sudah diawasi oleh BAPPEPTI.

Penyimpanan emasnya sendiri bekerjasama dengan PT. Antam.

Yang membedakan Tamasia dengan yang lain adalah kamu juga bisa jadi resellernya dengan hanya membayar biaya pendaftaran Rp 99.000. Sebagai reseller kamu bisa juga membeli emas dengan cara cicilan

Cara investasi emas dilakukan melalui aplikasi android atau iphone. Jadi, silahkan kamu download aplikasinya dulu. Keterangan lebih lengkap silahkan buka: https://www.tamasia.co.id/

Untuk pendaftarannya, kamu bisa menggunakan kode referral saya: ISXOT6B

Cara Menyimpan Emas

Jika kamu memutuskan untuk investasi emas dalam bentuk fisik, maka kamu perlu memperhatikan tata cara penyimpanannya agar ketika menjualnya nanti tidak mengalami kesulitan.

  1. Simpan emas beserta nota dan sertifikatnya.
  2. Simpan di tempat yang aman baik dari bahaya kebakaran, kejahatan maupun resiko yang lain.
  3. Jika memang jumlahnya banyak, lebih baik disimpan di save deposit box bank.
  4. Bayar zakat. Ingat lho bahwa emas adalah harta yang harus dizakati. Jika sudah mencapai nisab 85 gram selama setahun, maka wajib bayar zakat 2,5%-nya.

Akan lebih baik lagi jika emas yang anda simpan, anda catat dalam sebuah tabel dengan isi antara lain jenis emas, beratnya, karat, tanggal beli dan tentu saja harga belinya.

Dengan inventarisasi yang baik, ketika kamu butuh uang dan tidak berniat menjual semua emasmu, maka kamu bisa memilih emas yang memang sudah menghasilkan untung. Cara tahunya ya tinggal lihat daftar inventaris emas milikmu.

Tapi tentu ini hanya perlu jika emas milikmu memang banyak. Kalau cuma 1 keping doang sih kayaknya gak terlalu ribet deh ya hehehe.

Tata Cara Investasi Emas Supaya Untung

Karena emas ini tergolong lambat pergerakan harganya, maka untuk memaksimalkan keuntungan, ada bagusnya kamu mengikuti beberapa cara investasi emas berikut ini.

Pertama, jangan membeli emas ukuran kecil misalnya 1 gram. Karena membeli emas dengan ukuran 1 gram akan terkena biaya cetak yang tinggi dibandingkan dengan emas 10 gram. Coba perhatikan tabel berikut:

Perhatikan kolom selisih per gram dari setiap jenis ukuran emas di atas. Terlihat bahwa selisih per gram atau bisa juga kamu sebut biaya cetak dan sertifikatnya berbeda-beda.

Emas 100 gram terlihat paling murah yaitu cuma Rp 6.000 saja per gram-nya. Sedangkan yang paling mahal justru emas 1 gram. Biaya cetaknya sendiri 61.000, padahal harganya 711.000. Sehingga biaya cetaknya sendiri sudah menggerus 8,58% harga emasnya.

Jika kamu tak mampu membeli emas 100 gram, maka coba perhatikan ukuran di bawahnya. Ternyata yang menguntungkan setelah emas 100 gram adalah emas 10 gram.

Terlihat biaya cetaknya hanya 18 ribu saja. Ya tentu ini lebih mahal 3x lipat dibanding emas 100 gram. Tapi kan lumayan gitu lho jika dibandingkan nabung 1 gram saja.

Jika memang belum punya uang banyak, ada baiknya investasi secara online saja. Karena investasi emas secara online, selisihnya tidak terpaut jauh.

Selisih Harga Emas Online

Bisa dilihat dalam tabel di atas, selisih harga jual dan beli emas online hanya sekitar 28 ribu sampai 31 ribu saja. Saya belum memantau secara detil apakah ada pergerakan selisih harga.

Angka yang tertera pada dua tabel di atas adalah berdasar data saat saya melihat web dan aplikasinya ya. Jadi, besar kemungkinan harganya berbeda dengan harga saat kamu membaca tulisan ini.

Kedua, untuk meningkatkan keuntungan dalam investasi emas, ada baiknya kamu membeli 2 jenis emas saja yaitu emas 24 karat baik emas Antam maupun emas lokal/cukim dan emas online. Karena selisih harga jual dan belinya tidak terlampau jauh.

Ketiga, untuk menghindari biaya pengiriman dan asuransi, sebaiknya jika ingin memiliki emas fisik, beli langsung saja di toko emas atau pegadaian.

Terakhir, investasi emas minimal dalam jangka 5 tahun agar terasa untungnya. Emas bukan untuk investasi jangka pendek.

Jadi, pastikan uang yang akan kamu belikan emas adalah uang yang memang baru kamu manfaatkan 5 tahun ke atas. Misalnya untuk biaya sekolah anak, untuk biaya kuliah, untuk persiapan menikah, dll.