Memulai usaha konveksi butuh learning curve (proses pembelajaran) yang lumayan panjang, setidaknya satu tahun secara terus-menerus dan konsisten.

Usaha konveksi termasuk yang kompetisinya ketat, baik dari segi customer acquisition (akuisisi pelanggar, cari pembeli) sampai persaingan harga.

Saya dan partner pernah berkolaborasi membuka usaha ini dan menghasilkan omzet hingga ratusan juta rupiah di bisnis konveksi. Padahal potensi usaha yang ada belum terserap sepenuhnya, tapi hasilnya udah bisa begitu.

Apa saja sih yang perlu diperhatikan di industri konveksi?

Simak pengalaman saya berikut.

Cara Memulai Bisnis Konveksi dari yang Gampang

Sama seperti bisnis pada umumnya yang punya resiko, dalam usaha konveksi juga penuh resiko. Cara terbaik untuk memulai secara mulus yaitu dengan belajar dari yang sudah pernah menjalani.

Saya termasuk yang sudah pernah.

Saya mau berbagi sedikit pengalaman yang semoga bisa bermanfaat untuk kamu para pembaca.

Baca aja terus konten ini sampai selesai, insya Allah ada beberapa ilmu baru yang bisa kamu dapat.

***

Dari sekian banyak produk yang dihasilkan dari bisnis konveksi, produk yang paling mudah untuk dijadikan latihan adalah memproduksi kaos sablon.

1. Usaha Konveksi Rumahan

Selain dimulai dari produk yang sederhana, usaha ini juga bisa kamu mulai dari rumah sederhana. Ngga harus langsung menggunakan gedung produksi. Karena banyak juga kok konveksi rumahan yang beromset ratusan juta per bulan.

Jangan keluar modal untuk hal-hal yang belum prioritas, misal sewa tempat. Mulai aja dari rumah, siapkan ruang kosong untuk peralatan sablon kaos yang sederhana.

Sewa tempat aja sebaiknya jangan, apalagi modal buat bikin pabrik, ngga usah!

2. Usaha Konveksi Kaos

Ketika menjalankan usaha ini, akan ada momentum di mana kita kerjasama dengan customer yang spesial, dia merupakan orang penting di sebuah institusi yang diberi tugas untuk pesan kaos yang akan diproduksi dalam jumlah banyak, dan rutin berkala.

3. Belajar Sablon

Setelah tahu bahwa yang paling gampang adalah produksi kaos, maka kamu harus pelajari perangkat bisnisnya.

Kalau mau produksi kaos, menguasai teknik-teknik sablon adalah keharusan untuk memulai usaha ini.

Ini juga akan dihitung sebagai modal usaha yang berupa skill.

Minimal belajar jenis tinta dan cara sablonnya.

Latihan yang sering, kalau perlu kursus. Ada banyak kok tempat yang bisa kamu datangi untuk belajar sablon.

Bisnis kaos ini “ongkos belajar”-nya (baca: kerugian kalau gagal) ngga sebesar produk-produk turunan konveksi. Tapi begitu nanti kamu tahu kunci-kuncinya, kamu bisa melipatgandakan profit dengan sangat fleksibel.

4. Paham Tentang Gambar Pola

Banyak teman-teman saya yang juga memproduksi pakaian mengatakan bahwa pola (gambar) adalah salah satu kunci utama menghasilkan produk yang bagus (rapi dan indah).

Tahapannya itu ada dua:

  1. Minta desainer untuk bikin pola gambar, supaya hasilnya bener-bener bagus.
  2. Kita bawa pola gambar ini ke orang yang udah jago potong pola kain.

Di bawah udah saya kasih video cara potong kain pakai mesin.

Tapi, kalau mau totalitas jadi pengusaha, kamu sendiri juga harus bisa semuanya dari A-Z termasuk soal pola dan potong ini.

5. Persiapan Modal Usaha

Yang namanya memulai usaha pasti butuh sama modal usaha, berlaku juga di industri ini. Tapi kita juga mesti cerdas meminimalisir modal, supaya start small tapi efektif.

Alat Atau Mesin di Industri Konveksi

Secara umum ada dua aktifitas dalam menjalankan konveksi, yaitu:

  1. Jahit
  2. Sablon

Maka mesin dan alat konveksi ini dan turunannya yang harus disiapkan.

Mesin Jahit

Di dalam mesin jahit ini nanti ada banyak jenisnya lagi, seperti misalnya:

Lumayan ya, tapi ada juga yang 1 mesin bisa multifungsi, silahkan cari di Google atau YouTube untuk alat-alat yang multifungsinya.

Alat Sablon

Untuk yang fokus di produksi kaos, maka wajib punya mesin sablon.

Dalam proses sablon, kita juga akan berkenalan dengan beberapa jenis mesin sablon:

Alat yang digunakan nanti menyesuaikan dengan teknik sablon apa yang mau diterapkan ke dalam kaos yang dibuat.

Mesin Potong Kain

Bisa langsung potong puluhan bahkan ratusan pola sekaligus, ini saya kasih video cara pakainya:

Kalau di penjahit konvensional, biasanya potongnya pakai gunting pelan-pelan dan satu-satu. Nah ini ngga berlaku di industri konveksi, ya kelamaan ngga rampung-rampung nanti kalau ada pesanan 500 pcs atau bahkan 1000 pcs.

Konveksi Paling Menguntungkan

Menurut perhitungan dan pengalaman, ini adalah produk-produk bisnis konveksi yang paling menggiurkan untuk dikerjakan. Profit lumayan (ngga terlalu tipis), pengerjaan mudah, dan pelanggan bahagia.

  1. Semua pesanan berjenis kaos.
  2. Semua pesanan jumper.
  3. Pesanan hoodie.
  4. Pemesan dari siswa sekolah SMA/SMP
  5. Pemesan dari mahasiswa
  6. Client dari orang pemerintahan

Yang Sebaiknya Dihindari di Bisnis Konveksi

Nah, ini kisi-kisi yang bisa kamu jadikan rujukan dan perlu kamu pikir matang-matang ketika ingin menghindari pesanan.

  1. Hindari pesanan kaos partai (musim pemilu). Jangan dikerjakan kalau pembayaran belum lunas.
  2. Sebisa mungkin tolak pesanan yang pengerjaannya terlalu rumit dari segi desain maupun potongan kain.
  3. Tolak pesanan yang meminta pengerjaan selesai lebih cepat dari yang harusnya kamu mampu.

Ya pokoknya hindari uncommon condition, karena resikonya terlalu tinggi. Sesekali boleh aja untuk tambah pengalaman dan bisa jadi bahan pelajaran.

Yang mau saya tekankan, dalam bisnis apapun ngga semua tawaran/kesempatan harus kita ambil.

Apa Bedanya Konveksi dengan Penjahit?

usaha konveksi kaos yang menguntungkan

Perbedaannya sebenernya singkat aja.

Kalau usaha konveksi fokus pada pelayanan dalam jumlah besar, dengan harga satuan menjadi murah. Sedangkan penjahit (atau biasa juga disebut tailor) fokus pada pelayanan eksklusif satuan per-customer yang ukurannya benar-benar menyesuaikan ukuran tubuh customer.

Lebih mudah yang mana?

Kalau saya ya lebih mudah usaha dan bisnis konveksi karena alasan berikut ini:

Yang Harus Diperhatikan Saat Jalankan Usaha Konveksi

Ada tiga hal paling krusial yang kudu diperhatikan supaya bisnis yang dijalankan bisa lancar dan sesuai harapan:

1. Pastikan DP Sebelum Produksi

Kamu perlu tahu adanya orang-orang ngga bertanggung jawab dalam setiap bisnis, termasuk di bisnis konveksi.

Minimal DP 50% lah dari total pesanan.

Padahal, DP 50% saja kamu masih rugi loh. Margin di bisnis konveksi ini ngga terlalu besar. Karena yang dikejar adalah faktor kalinya.

Kalau bisa ya sudah lunas sebelum barang dikirim ke customer.

2. Permintaan Client Konveksi Aneh-aneh

Kamu ngga usah kagetan sama dunia konveksi. Akan ada bermacam orang yang kamu hadapi dengan berbagai permintaan pasar yang kadang bikin geleng-geleng, namanya juga usaha ya kan.

Wis pokoknya harus kreatif dalam meladeni customer, biar semua pihak mendapatkan win-win solution.

Tapi jangan terlalu mengorbankan banyak hal, apalagi menggampangkan masalah DP dan pelunasan di atas.

3. Bisnis Konveksi Membutuhkan Modal yang Cukup Besar

Terutama modal operasional ya, karena kalau modal pengadaan insya Allah ngga terlalu besar.

Meski kita bisa meminta customer untuk melakukan down payment (DP) sebesar 50% di awal, tetap saja kita harus tetap menyediakan modal cadangan supaya ketika ada pesanan selanjutnya masih bisa dihandle meski customer sebelumnya belum mengambil pesanan yang sudah jadi dan melunasi pembayaran.

Tentukan Positioning Usaha

Di dalam bisnis yang sedang saya bahas ini, ada beberapa posisi (positioning) yang bisa dipilih:

Karena meskipun sama-sama di konveksi, setiap jenisnya ini membutuhkan keterampilan dan fokus yang berbeda-beda.

Intinya jangan semua digarap, nanti malah ngga ada yang maksimal hasilnya.