Artikel ini membahas secara lengkap tentang topik “perbedaan hosting dan domain”. Bagi blogger pemula, topik ini adalah awal dari perjalanan di dunia bisnis online. Bayangkan apa yang terjadi jika awal perjalananmu berantakan? Bisa-bisa kamu menyerah dan tidak melanjutkan perjalanan. Saya tidak mau kamu gagal di awal perjalanan.

Spesial untuk hari ini, saya akan membagikan panduan super penting tentang hosting dan domain. Apa yang akan kamu pelajari?

Jika kamu pemula yang tidak ingin salah langkah dalam memulai bisnis online, kamu wajib baca artikel ini sampai selesai. Karena di akhir artikel saya akan membagikan tips rahasia yang belum pernah saya bagikan di tempat lain. Penasaran? Let’s dive in!

Perbedaan Hosting dan Domain

Hosting dan domain itu berbeda secara pengertian, bentuk, fungsi dan pemakaiannya. Secara garis besar, ada 7 perbedaan mendasar antara hosting dan domain. Untuk lebih jelasnya, silakan simak tabel perbedaan hosting dan domain di bawah ini:

No Faktor Pembeda Hosting Domain
1 Pengertian Hosting merupakan server untuk menyimpan file data digital berupa script pemrograman, gambar, text maupun video. Domain adalah alamat dari sebuah website yang berfungsi sebagai representasi internet protocol (IP address). Dengan begitu, kamu hanya perlu mengetik nama domain, misal: vatih.com dari pada menulis IP: 2606:4700:3033::681c:15a1
2 Contoh Share hosting, cloud hosting, manage hosting, VPS hosting, dedicated hosting. vatih.com, mastahseo.com, concadev.com, sintesa.com, wordpress.org, kemnaker.go.id, sugeng.id, netmedia.co.id, dll.
3 Jenis layanan Penyedia hosting menyewakan layanan hosting dengan berbagai paket. Mulai dari paket pelajar, hingga bisnis korporasi. Paket sewanya pun beragam, ada yang bisa kamu sewa per jam, bulanan, dan tahunan. Semua, sesuai kebutuhan pelanggan. Penyedia domain (domain registrar) menjual nama domain berdasarkan ekstensi dan value dari suatu domain. Dan sifat pembelian ini adalah sementara. Artinya, setiap tahun kamu harus memperpanjang kepemilikan. Kalau tidak, nama domain kamu dapat dibeli oleh orang lain.
4 Ekstensi Hosting tidak memiliki ekstensi. Penyedia layanan hanya membagi hosting sesuai infrastruktur dan paket penjualan. Domain memiliki banyak ekstensi. Mulai dari .com, .net, .org, .id, .go.id, .co.id, .my.id, .xyz, .me, .dev, .tv, dll. Ekstensi domain menunjukkan jenis domain. Misal: .id merupakan ekstensi domain dari negara Indonesia. .go.id merupakan ekstensi domain milik pemerintah, dll.
5 Kapasitas Satu hosting bisa untuk menampilkan beberapa website atau domain secara bersamaan. Layanan hosting juga dapat menjalankan beberapa macam script pemrograman secara real-time. Satu domain hanya bisa untuk menampilkan satu website (satu IP Address). Domain tidak bisa dipakai untuk menyimpan script, teks, gambar maupun video.
6 Harga Harga hosting biasanya lebih mahal dari pada domain. Apalagi untuk hosting VPS dan Dedicated server, ini mahal banget. Hehe. Harga domain biasanya lebih murah dari pada harga hosting. Kecuali, harga domain yang memiliki value besar. Misal: bmw.com, bently.com, tesla.com. Nama domain tersebut unik, milik perusahaan besar, dan memiliki value besar. Kalau dijual, harganya mahal banget.
7 Fungsi Hosting berfungsi untuk menyimpan, dan menjalankan sebuah program yang ditampilkan di website. Hosting dapat berjalan tanpa domain, asal kamu menginstall website di IP server. Domain berfungsi sebagai nama alamat website pengganti IP address dari DNS server. Domain tidak dapat berjalan tanpa hosting, karena domain butuh database yang akan ditampilkan secara online.

That’s it! Perbedaan hosting dan domain sesimpel itu!

Sampai di sini kamu sudah paham, bukan?

Belooom! Saya masih bingung Om! Kasih penjelasan yang lebih sederhana, praktis dan cepat dimengerti, dong!

Lho, itu sudah simple dan lengkap. Masih kurang?

Baik, saya jelaskan pakai ilustrasi aja deh, biar kamu makin mudah memahaminya.

Ilustrasi Singkat Perbedaan Hosting dan Domain

Ilustrasi perbedaan hosting dan domain

Bayangkan kamu memiliki sepetak tanah ukuran 1 hektar dengan satu bangunan induk dan taman yang besar. Alamat rumahmu berada di Garden Street 237.

Sudah ada bayangan yang jelas? Bentuk tanahnya persegi panjang, ada mansion di tengah area tersebut. Ada taman yang indah dan ditumbuhi banyak bunga.

Nah, jika saya menganalogikan rumah dengan hosting dan domain, maka hasilnya seperti ini:

  1. Di sini, saya menganalogikan alamat rumah sebagai nama domain. Jadi, saya menganalogikan Garden Street adalah nama domain. Biar mudah, saya ambil contoh nama domain saya adalah vatih.com.
  2. Saya menganalogikan, tanah tempat mendirikan rumah, membangun taman dan menanam pohon adalah hosting. Jadi, dengan memiliki hosting kamu bisa membangun website. Contoh penyedia layanan hosting adalah IdCloudHost.
  3. Saya menganalogikan, bangunan rumah dan taman adalah data digital. Jadi, bangunan rumah, bentuk taman dan jenis pohon yang ada di tanah tersebut adalah pernak-pernik website vatih.com. Mulai dari theme, plugin, database, hingga script

Dari uraian analogi di atas, kamu dapat mengambil pelajaran. Bahwa untuk membangun website kamu butuh hosting, domain dan website.

Sampai di sini, paham? Bagus! Mari kita lanjut!

Bicara soal perbedaan hosting dan domain, kamu perlu tahu contoh nyata dari kedua produk dan layanan tersebut. Tenang, tenang, tenang, penjelasan ini tidak bikin pusing. Saya tidak akan memberikan contoh yang abstrak. Ini contoh langsung dari penyedia layanan hosting dan domain di Indonesia dan luar negeri. Ini bagian penting, jangan berhenti membaca.

Contoh Layanan Hosting

Sebelum membahas tentang layanan hosting di Indonesia, saya akan flash back singkat tentang apa itu hosting? Pengertian hosting adalah server untuk menyimpan data digital berupa video, teks dan gambar. Data digital akan disimpan di dalam server dan terhubung oleh jaringan internet world wide web.

Dengan begitu, data digital yang ingin kamu tampilkan secara online dapat diakses dari seluruh penjuru dunia melalui jaringan world wide web. Contoh layanan hosting Indonesia yang menurut saya bagus adalah IdCloudHost.

Layanan hosting dari IdCloudHost terbagi menjadi dua yaitu hosting dengan panel pengontrol (cPanel/Plesk) dan hosting tanpa panel (VPS, Privat Cloud dan Dedicated server).

Bagi kamu yang belum tahu layanan hosting IdCloudHost, perhatikan gambar di bawah ini:

Contoh layanan hosting Indonesia

Pada layanan IdCloudHost, hosting panel dan tanpa panel diletakkan pada dua kategori berbeda, yaitu: Hosting dan Server.

Spesial untuk kamu, saya akan beli satu hosting di IdCloudHost. Bagian ini penting, karena saya ingin menunjukkan kepada kamu isi dari hosting itu seperti apa. Dengan demikian, kamu lebih paham perbedaan hosting dan domain secara langsung (real-live).

Hosting IdCloudHost Basic Pro

Catatan: Saya membeli shared hosting IdCloudHost paket Basic Pro: Rp30.000/bulan. Paket ini cocok untuk pemula yang ingin membangun website online. Kapasitas penyimpanannya cukup besar, teknologi arsitektur server bagus dan performanya relatif cepat.

Setelah saya membeli hosting IdCloudHost paket Basic Pro, saya mendapatkan hosting dengan kriteria:

  1. CPU: 1 Core.
  2. Storage Space: 3 GB.
  3. Virtual Memory: 1 GB.
  4. Bandwidth: Unlimited.
  5. Domain Add On: Unlimited.
  6. Subdomain Add On: Unlimited.
  7. Proses Entri: 20.

Dengan harga hanya Rp30.000 per bulan, spesifikasi hosting seperti itu sangat bagus. Belum lagi layanan tiket dan live chat dari CS IdCloudHost yang ramah. Ini jadi poin plus. Saya suka fitur live chatnya. Setiap saya ada keluhan, customer service langsung menanggapi dengan ramah. Jika permasalahan terlalu teknis, semua langsung diselesaikan dengan cepat melalui fitur tiket.

Lalu, seperti apa isi hosting itu? Untuk melihat isi hosting, kamu bisa masuk melalui cPanel atau melalui FTP. Saya akan memperlihatkan isi hosting melalui cPanel saya.

Perhatikan tampilan cPanel di bawah ini:

Isi dari shared hosting IdCloudHost

Itulah isi dari hosting paket Basic Pro yang saya beli. Ada fitur cPanel lengkap dengan 1-click WordPress installations, Softaculous, dan panel pengaturan tools lainnya.

Saya akan coba pakai aplikasi 1-click WordPress installations di cPanel hosting. Dan menginstall beberapa file di website agar bisa tampil seperti website pada umumnya.

Aduh, deg-degan nih, gimana performanya. Hehe.

Berikut ini, hasil pengujian website WordPress dengan tools Google PageSpeed Insight Selular:

Hasil pengetesan dengan Google PageSpeeds Insight selular

Wow, sudah lolos core web vital. Hasil LCP, FID, CLSnya bagus. Bagaimana dengan hasil pengujian versi dekstop?

Hasil pengujian website WordPress dengan tools Google PageSpeed Insight Dekstop, sebagai berikut:

Hasil pengetesan dengan Google PageSpeeds Insight desktop

Wah ini sih keren. Saya akan coba test pakai satu tools lagi, yaitu: webpagetest.com. Saya ingin tahu pengujian dari server yang berlokasi di Jakarta.

Hasil pengetesan dengan tools dari webpagetest.org, sebagai berikut:

hasil pengetesan hosting IdCloudHost

Wow, performa hostingnya bagus dan cepat. Cocok untuk berkompetisi di era algoritma mobile indexing dan core web vital.

Jika kamu bisa membayangkan, hosting ini sangat terjangkau dan berkualitas. Ini hosting yang bagus dan cocok untuk pemula. Kamu bahkan bisa membeli dengan metode pembayaran per bulan.

Masih kurang murah? Butuh diskon? Tenang, apabila kamu berlangganan hosting per tahun kamu akan mendapatkan potongan harga yang cukup besar. Tertarik untuk mencoba? Langsung kunjungi website resmi IdCloudHost di sini.

Untuk penawaran terbaik, terlebih dahulu klik menu promo sebelum membeli. Karena, biasanya IdCloudHost memberikan promo dan potongan harga menarik setiap bulannya.

Tunggu, tunggu dulu. Cerita saya belum selesai. Saya masih akan membongkar rahasia tempat membeli domain murah. Yuk, lanjut.

Layanan Domain Name Registrar

Sebelum membahas tentang domain registrar, saya akan mengajak untuk mengingat sebentar tentang “apa itu domain?”. Pengertian domain adalah nama yang merepresentasikan alamat protokol (IP Address) agar mudah diingat oleh pengunjung website. Kamu dapat membeli domain di layanan domain name registrar di Indonesia maupun di luar negeri.

Contoh domain yang diperjualbelikan di layanan domain registrar Indonesia:

Domain Register Renewal Transfer
.com Rp125.000 Rp125.000 Rp125.000
.net Rp157.500 Rp157.500 Rp157.500
.org Rp170.000 Rp170.000 Rp170.000
.info Rp175.000 Rp175.000 Rp175.000
.vip Rp165.000 Rp165.000 Rp165.000
.click Rp135.000 Rp135.000 Rp135.000
.top Rp120.000 Rp120.000 Rp120.000
.xyz Rp169.000 Rp169.000 Rp169.000
.id Rp180.000 Rp180.000 Rp180.000
.co Rp400.000 Rp400.000 Rp400.000

Sumber: IdCloudHost.com

Catatan: Harga tersebut mengacu pada biaya domain per tahun, belum termasuk pajak pph 10% dan ICANN fee. Kamu juga dapat langsung membayar untuk 1-5 tahun ke depan. Semakin lama kamu beli kepemilikan domain, harga beli kepemilikan pertahunnya semakin murah.

Untuk layanan domain name registrar luar negeri, saya merekomendasikan Namecheap.

Contoh layanan domain name registrar

Ada 4 alasan kenapa Namecheap bagus untuk pemula:

Dari pengalaman saya, harga domain di Namecheap relatif murah. Tidak percaya? Lihat daftar harga domain .com, .net, .org di bawah ini:

Diskon namecheap

Bagaimana? Murah, bukan? Belum lagi kalau sedang event Black Friday. Diskon domain bisa sampai 75%-90%.

Selain menjual domain dengan harga murah, bagian yang paling saya suka dari Namecheap adalah live chat. Customer support Namecheap selalu online 24/7 untuk membantu pelanggan. Pelayanannya juga ramah. Jadi, saya selalu merasa aman dan nyaman apabila bertransaksi di Namecheap.

Kode promo murah niagahoster

Lalu, seperti apa isi domain di Namecheap? Untuk melihat isi domain, kamu bisa masuk melalui akun Namecheap terlebih dahulu. Spesial buat kamu, saya akan membukakan akun saya. Jadi, kamu bisa melihat tampilan list domain di akun Namecheap.

Detail domain registrar namecheap

Pada halaman ini, kamu bisa mengatur beberapa hal terkait domain yang kamu beli.

Sampai sini sudah paham ya? Great! Dengan demikian, kamu menjadi makin paham perbedaan antara hosting dan domain. Entah itu secara teknis ataupun secara teori.

Bicara soal membeli hosting dan domain, banyak pemula yang tergiur promo harga murah tanpa mempertimbangkan kualitas. Pada pembahasan berikutnya, saya akan bagikan ilmu penting dari pengalaman saya. Lanjut dulu, yuk!

7 Tips Membeli Hosting dan Domain untuk Pemula

Sebagai penutup, saya ingin memberikan 5 tips membeli hosting dan domain untuk pemula. Tips ini berasal dari pengalaman saya dalam memilih layanan hosting dan domain untuk berbagai website saya.

Pertama, Pilihlah Penyedia Layanan Hosting dan Domain yang Terpercaya

Ini wajib. Karena layanan hosting yang memiliki kredibilitas tinggi pasti melayani pelanggan dengan baik. Contohnya: IdCloudHost dan Namecheap. Ini favorit saya.

Kedua, Pertimbangkan Fitur Layanan Customer Support Live Chat

Banyak orang memilih harga murah dan mengesampingkan customer support. Menurut pengalaman saya, pemilik website akan jengkel dan stress setengah mati saat hosting websitenya error. Terlebih saat kamu tidak mendapatkan solusi sesegera mungkin dari pihak hosting.

Bisa ngamuk-ngamuk sama orang serumah. Haha. Karena website yang down akan berpengaruh pada visitor, earning dan ranking. Jadi, adanya customer support live chat sangat penting untuk mencari solusi sesegera mungkin dari permasalahan hostingmu.

Ketiga, Pilih Layanan Hosting dan Domain yang Memiliki Garansi Keamanan Pembeli

Saya selalu memilih layanan hosting dan domain yang memberikan layanan trial atau garansi uang kembali. Karena saya tidak mau membeli kucing dalam karung. Saya wajib mengetes dulu seberapa bagus layanannya dan seberapa cocok hosting atau domain dengan website yang saya buat.

Keempat, Teknologi Hosting Harus Mumpuni

Saya sangat menyukai website yang cepat. Dan untuk membuat website yang cepat kamu butuh hosting yang bagus. Saya sangat pilih-pilih hosting berdasarkan performanya.

Apakah hosting ini memiliki teknologi http/2, Gzip compression, Brotli, Hotlink protection, SSD, free SSL? Teknologi ini sangat berpengaruh pada performa website kedepannya. Jadi, pilihlah hosting yang menggunakan teknologi bagus.

Kelima, Jangan Mencari Harga Termurah. Tapi, Carilah yang Memiliki Support bagus dan Belilah Sesuai Kebutuhan

Menurut pengalaman saya, penyedia layanan yang memasang tarif murah selalu mengesampingkan pelayanan after sales. Jika kemudian hari kamu mendapatkan masalah dengan produk hosting atau domain, respon dari penjual sangat lama. Saya pernah mengalaminya, akhirnya saya pindah ke penyedia yang lebih ramah after sales.

Selain jangan tergiur dengan harga murah, kamu perlu mempertimbangkan kebutuhan hosting, khususnya bandwidht hosting. Ini rumus rahasia dari concadev.com dalam menghitung kebutuhan bandwidth hosting saat membangun sebuah website.

Kebutuhan Bandwidth Hosting = (Rata-rata pengunjung harian x rata-rata pageviews x rata-rata page size) + (rata-rata download file harian x rata-rata file size) x 31 x Fudge Factor.

Catatan:  Fudge Factor adalah faktor keamanan. Nilainya berkisar antara 1,3 – 1,8.

Keenam, Ada Diskon atau Promo Menarik untuk Pengguna Baru dan Pengguna Lama

Diskon dan promo memang strategi untuk customer acquisition. Kadang membuat pembeli terlena dan terjebak pada iklan layanan hosting atau domain. Di sini, saya punya trik khusus. Selalu pilih penyedia layanan yang sudah go internasional dan memiliki promo after sales.

Perusahaan yang sudah go public (IPO) selalu memandang pelanggan sebagai aset. Dengan begitu, dia akan selalu memberikan value terbaik buat kamu. Seperti: free migrasi website, diskon untuk perpanjangan hosting dan domain, promo Black Friday, dll.

Terakhir, Pilih Layanan Hosting dan Domain yang Memiliki Metode Pembayaran yang Mudah

Saya pengguna Paypal dan BCA mobile. Dengan begitu, saya memilih penyedia layanan yang support dengan kedua metode pembayaran tersebut. Ini penting. Karena semakin mudah metode pembayaran, semakin cepat saya bisa bertransaksi. Terlebih kedua metode pembayaran tersebut aman untuk transaksi secara online.

Poin Penting

Tidak disangka, artikel ini sudah sampai di penghujung kata. Saya harap kamu semakin paham perbedaan hosting dan domain. Beberapa poin penting yang perlu kamu ambil:

Akhir kata, apakah ada informasi penting terkait topik “perbedaan hosting dan domain” yang saya lewatkan? Jika ada, ingatkan saya melalui kolom komentar ya. Kritik dan masukan yang membangun akan saya pakai untuk meningkatkan kualitas artikel ini. Thanks.