Black Friday: Apa dan Mengapa Perayaan Ini Begitu Popular?

Artikel ini membahas secara lengkap tentang topik “Apa itu Black Friday?”. Secara singkat, Black Friday adalah perayaan event belanja tahunan di Amerika dengan promo spesial, dan diskon yang gila-gilaan. Tahun ini, event Black Friday jatuh pada hari Jum’at, 27 November 2020.

Apa saja yang akan kamu pelajari tentang Black Friday?

  • Pertama, asal mula event Black Friday.
  • Kedua, alasan kenapa Black Friday begitu popular.
  • Ketiga, berbagai negara yang mengikuti perayaan Black Friday.
  • Keempat, promo seru Black Friday bagi blogger dan internet marketer.
  • Terakhir, Black Friday di Indonesia.

Jadi, bagi kamu yang sangat penasaran tentang Black Friday, kamu akan belajar banyak. Karena di sini, saya akan membongkar berbagai informasi rahasia tentang Black Friday. Penasaran? Yuk, baca sampai pembahasannya sampai selesai. Let’s dive in!

Apa itu Black Friday?

Di Amerika, tepat pada hari Jum’at setelah perayaan Thanksgiving, jutaan orang berbondong-bondong belanja. Entah belanja untuk persiapan natal, belanja untuk bersenang-senang atau belanja untuk berburu barang murah.

Kenapa belanja harus pada hari Jum’at setelah perayaan Thanksgiving? Karena pada hari tersebut ada tradisi tahunan Amerika yang dikenal dengan sebutan Black Friday (Jum’at Hitam). Banyak orang mengenal Black Friday sebagai hari diskon besar-besaran di Amerika.

Di mana, pada Black Friday banyak toko online dan offline buka lebih awal dan menawarkan obral murah. Ada banyak promo dan diskon menarik yang dikemas secara gila-gilaan. Banyak toko yang tiba-tiba menjadi “in the black” atau sangat untung di hari itu.

Catatan: Black Friday adalah hari belanja dan penjualan terbesar di Amerika Serikat sejak tahun 2005. Biarpun, Perayaan Jum’at Hitam bukan hari libur resmi tapi toko retailer, produsen dan konsumen antusias menyambut hari belanja tahunan tersebut.

Mungkin kamu bertanya:

  • Dari mana tradisi Black Friday berasal?
  • Kenapa tradisi sebesar itu memiliki nama yang aneh?
  • Negara mana saja yang memiliki perayaan Black Friday?

Tenang-tenang, jangan memberondong saya dengan banyak pertanyaan sekaligus. Hehe. Pada chapter berikutnya, saya akan segera menjawab pertanyaan satu per satu sampai tuntas. Yuk, lanjut baca.

Sejarah Kemunculan Black Friday

Apa itu Black Friday 02

Spesial untuk kamu, saya sudah melakukan beberapa penelitian tentang sejarah Black Friday. Memang, sampai saat ini belum ada kepastian asal usul istilah Black Friday. Akan tetapi, setelah saya meneliti dari beberapa sumber yang terpercaya, saya mendapatkan sejarah perayaan Jum’at Hitam yang masuk akal. Penasaran? Yuk, lanjut baca.

Istilah Black Friday pertama kali muncul di surat kabar Philadelphia Inquirer tahun 1981. Menurut sejarah, di tahun 1981, akuntan keuangan selalu menuliskan laporan keuangan menggunakan pena dan kertas. Pena dengan tinta merah khusus untuk menuliskan neraca keuangan yang rugi. Dan pena dengan tinta hitam untuk menuliskan keuangan yang untung.

Menurut Philadelphia Inquirer, Black Friday adalah harinya retailer di Amerika yang keluar dari zona rugi (merah) ke zona profit (hitam). Di mana, laporan keuangan retailer akan berubah dari merah menjadi hitam. Jadi, tinta merah berarti rugi dan tinta hitam berarti untung. As simple as that! Semua profit itu berkat peningkatan penjualan yang tiba-tiba saat memasuki musim liburan.

Percaya atau tidak, keyakinan orang Amerika adalah liburan = belanja. Black Friday adalah awal dimulainya holiday season. Dengan begitu, masyarakat Amerika sudah siap belanja besar-besaran. Seandainya kamu dapat menjadi retailer di Amerika, Black Friday pasti menjadi hari yang tidak terpisahkan dalam kalender marketingmu. Karena pada perayaan Jum’at Hitam, retailer pasti panen duit.

Black Friday toko offline retailer pindah ke toko online (ecommerce)

Semenjak internet dan toko online semarak di Amerika, gairah Black Friday ikut terbawa. Tercatat dalam sejarah perekonomian Amerika, Black Friday dapat meningkatkan penjualan di ecommerce. Pada tahun 2016, untuk pertama kalinya, penjualan di toko online saat perayaan Jum’at Hitam melebihi penjualan retailer di toko offline.

Biar kamu lebih paham, saya akan menunjukkan statistik penjualan saat Black Friday.

  • Tahun lalu, 174 juta orang Amerika pergi belanja pada event Black Friday. Jumlah pembeli ini sangat banyak sekali. Hampir setengah penduduk Amerika.
  • Ada 25 juta transaksi online selama Black Friday. Tepatnya pada beberapa hari setelah Thanksgiving hingga hari Senin berikutnya (Cyber Monday).
  • Rata-rata pengeluaran orang Amerika selama Black Friday adalah $450. Di mana, orang Amerika menghabiskan $341 untuk membeli hadiah.
  • Berdasarkan data The Fed, sejak Black Friday 2017, generasi millennial menjadi konsumen terbesar saat Black Friday. Konsumen dengan umur 25-35 sangat mendominasi Black Friday.
  • 58% pembeli belanja secara online selama event Black Friday. Dan 42% sisanya, lebih memilih berbelanja secara langsung di dalam toko retailer. Resiko belanja di toko retailer adalah kamu harus mau antri dan berdesak-desakan. Karena banyak orang memburu promo dan barang murah di event tersebut.

Catatan: Bagi konsumen yang tidak mau berdesak-desakan, pasti cenderung belanja online selama Black Friday. Namun, apabila kamu punya nyali tinggi dan senang berdesak-desakan, kamu pasti suka belanja secara langsung. Tertarik, silakan lihat video Black Friday ini.

Produk Paling Popular Saat Perayaan Black Friday

Saya telah melakukan beberapa riset terkait penjualan beberapa retailer produk selama Black Friday. Data yang saya dapat sebagai berikut:

  • 27% konsumen belanja peralatan elektronik saat Black Friday. Misalnya: Laptop, tablet, PC, dan TV.
  • 24% konsumen berburu promo dari pakaian branded dan barang-barang fashion.
  • 15% konsumen mengejar penawaran produk smart-home gadget.
  • 11% konsumen mengincar produk-produk murah-berkualitas yang dapat dijadikan hadiah Natal.
  • Sisanya, para konsumen berburu promo/diskon perjalanan dan penginapan.

Mungkin kamu bertanya, seberapa murah barang-barang di event Black Friday? Sangat murah. Diskon mulai dari 49%-99% dari harga normal. Namun, diskon gila-gilaan tersebut hanya dalam jumlah terbatas. Dan dijual dengan model flashsale.

Saya juga pernah mengikuti event Black Friday, di akhir artikel nanti, saya bagikan pengalaman saya. Sumpah itu, harga murah banget! Bikin, khilaf dengan isi dompet. Hehe.

Negara yang Ikut Merayakan Event Black Friday

Suka tidak suka, event Black Friday di Amerika Serikat menarik banyak perhatian dari seluruh masyarakat Amerika. Contohnya Canada, setiap tahun, saat menjelang Black Friday, banyak warga Canada migrasi ke Amerika Serikat hanya untuk belanja. Wow, sangat antusias sekali.

Akibatnya, banyak pebisnis Canada yang benci dengan Black Friday. Karena uang dari konsumen mereka telah mengalir ke Amerika Serikat. Akhirnya, pebisnis Canada membuat penawaran Jum’at Hitam sendiri untuk mencegah warga Canada kepincut menghabiskan uang di USA. Sejak saat itulah, tradisi Black Friday mulai menyebar ke berbagai negara.

Saat ini ada 29 negara yang merayakan Black Friday versi negara masing-masing.

  1. United States.
  2. Canada.
  3. United Kingdom.
  4. Mexico.
  5. Romania.
  6. India.
  7. France.
  8. Germany.
  9. Switzerland.
  10. Australia.
  11. New Zealand.
  12. Norwegia.
  13. Costa Rica.
  14. Russia.
  15. South Africa.
  16. Austria.
  17. Poland.
  18. Brazil.
  19. Belgium.
  20. Netherlands.
  21. Latvia.
  22. Ukraine.
  23. Italy.
  24. Colombia.
  25. Denmark.
  26. Finland.
  27. Ireland.
  28. Sweden.
  29. Lebanon.

Catatan: Beberapa negara mungkin memiliki nama lain untuk perayaan Black Friday. Akan tetapi, jika setiap negara yang ikut merayakan Black Friday, selalu mengikuti kalender yang sama.

5 Alasan Kenapa Black Friday Popular

Ada beberapa alasan kenapa Black Friday bisa menjadi sepopuler saat ini:

1. Produsen, Retailer, dan Stakeholder Mengkampanyekan Event Secara Massive

Dilansir dari Wikipedia, Black Friday telah menghasilkan penjualan senilai $58,3 billion di Amerika. Wow, fantastis sekali, bukan? Ada empat komponen yang untung di acara tersebut:

  • Pertama, pabrik atau produsen barang dapat menjual dalam kuantitas yang sangat besar.
  • Kedua, retailer mendapatkan laba yang sangat banyak.
  • Ketiga, pemerintah dapat memungut pajak lebih banyak.
  • Terakhir, pembeli mendapatkan produk dengan harga relatif murah.

Karena semua elemen merasa untung, maka semua ikut mengkampanyekan Black Friday. Akhirnya, perayaan belanja tahunan ini menjadi sangat popular di Amerika dan bahkan di seluruh dunia.

2. Ada Banyak Penawaran Produk dengan Harga Sangat Murah

Karena Black Friday sudah menjadi tradisi tahunan, banyak pembeli sudah mempersiapkan uang dalam jumlah besar. Nah, disinilah para pebisnis beraksi. Dengan memanfaatkan ilmu psikologi marketing, para pebisnis membuat promo, diskon, flashsale hingga doorbusters yang menggiurkan.

Contohnya:

  • Beli domain .com $0.99/tahun di Namecheap.com.
  • Beli VPS di VULTR dapat bonus $103 credits.
  • Live discount + free trial Ahrefs Lite & Standart.
  • Live Offers Up To 40% Off SEMRUSH Pro & Guru.
  • Banting fashion trendy harga murah, diskon up to 97% di Macys retailers.

Gimana nggak bikin khilaf tuh! Hehe. Harganya murah banget! Promo dan diskon sangat menggiurkan. Rugi kalau lagi nggak ada duit di kantong waktu Black Friday. Hehe.

Pengalaman saya mengikuti Black Friday Namecheap, saya ketagihan. Hehe. Saya mendapatkan 10 domain .com, .net, .org (campur) + 2 shared hosting Stellar Plus dengan harga yang sangat murah. Shared hosting Stellar Plus Namecheap sangat bagus. Dan sampai saat ini, share hosting tersebut masih saya pakai untuk running website concadev.com.

3. Black Friday Sudah Menjadi Tradisi Perayaan Belanja Tahunan yang Melekat di Masyarakat

Tercatat sejak tahun 2005, Black Friday telah membukukan banyak pencapaian. Dan akhirnya, boom! event belanja tahunan ini menghasilkan transaksi sampai $58 billion hanya dalam beberapa hari saja. Apakah kamu ingin belajar lebih dalam tentang pencapaian Jum’at Hitam di Amerika? Untuk lebih jelasnya, silakan lihat gambar di bawah ini:

Apa itu Black Friday 01

Perilaku berulang-ulang akan menjadi kebiasaan. Kebiasaan masyarakat dalam kurun waktu tertentu dan berulang-ulang akan menjadi tradisi. Nah, Black Friday sudah melewati itu semua. Dan perayaan ini sudah sangat melekat di dalam hari masyarakat. Dengan begitu, setiap ada perhelatan Black Friday pasti selalu semarak, ramai dan meriah.

4. Perayaan Belanja Tahunan Sangat Menguntungkan Bagi Pedagang dan Pembeli

Win-win solutions di dalam perdagangan pasti akan membuat ikatan antara penjual dan pembeli makin erat. Dan itu juga terjadi di Black Friday.

  • Pedagang untung besar karena bisa menjual banyak barang dalam waktu relatif singkat.
  • Pembeli untung besar karena bisa mendapatkan produk branded dengan harga murah. Dan konsumen juga sangat bahagia memiliki aktivitas sosial (holiday shopping) yang menyenangkan.

Karena win-win solutions maka penjual dan pembeli saling mengabarkan hasil positif ke banyak orang. Akhirnya, Black Friday semakin popular dari tahun ke tahun.

5. Black Friday Telah Menjadi Aktivitas Sosial yang Viral di Internet

Manusia itu memiliki naluri senang belanja, senang berburu produk bagus dan senang pamer. Maka dari itu, saat momen spesial Black Friday, banyak orang menceritakan berbagai keseruan aktivitas belanjanya. Alhasil, Black Friday semakin viral dan viral di dunia nyata maupun di dunia maya.

Promo Seru Black Friday Bagi Blogger dan Internet Marketer

Apakah ada promo menarik Black Friday untuk para blogger dan internet marketer? Tentu ada. Dan diskon serta promonya kadang sangat murah sekali. Saya akan bercerita tentang pengalaman saya.

  • Namecheap Black Friday Sale (Up To 90% OFF).
  • FastComet Black Friday Sale (70% OFF).
  • GeneratePress Black Friday Offer (25% OFF).
  • Elegant Themes / Divi Black Friday Deal (25% OFF).
  • Thrive Themes Membership (25% OFF).
  • OptinMonster Black Friday Offer (50% OFF).
  • SEMRush (2 Month FREE).
  • WP Rocket Black Friday Sale (35% OFF).
  • Elementor Black Friday Sale (35% OFF).

Saat mengikuti event Black Friday, saya rela begadang demi barang murah. Hehe. Biasanya pada waktu-waktu khusus ada flashsale dengan diskon yang super besar. Contohnya pada flashsale di Namecheap.com. Saya dapat domain .com dengan harga $0.99/tahun. Dan saya juga mendapatkan shared hosting Stellar Plus seharga $8,9/tahun.

Selain domain dan hosting, saya juga membeli theme GeneratePress dan SEMRUSH saat Black Friday. Harga normal theme GeneratePress $49,95, saat Black Friday saya beli hanya $35. Untuk SEMRUSH, saya dapat bonus 2 bulan free. Ini keren sih!

Apakah ada promo lain selama Black Friday? Banyak penjual tools internet marketing yang memberikan diskon besar-besaran. Misalnya: ScrapeBox, Screaming Frog, Ahrefs, ThemeForest hingga Envanto. Para penyedia kursus online juga banyak yang memberikan diskon gede-gedean saat Black Friday. Contohnya: Udemy, TeamTreeHouse, NicheSiteProject, SmartPassiveIncome, dll.

Untuk mencari promo seru Black Friday, kamu dapat browsing dengan kata kunci berikut ini:

  • Best deal + “keyword” + Black Friday.
  • “Nama Brand” + Black Friday.
  • “Keyword” + Black Friday + Tahun.
  • “Keyword” + Black Friday Sales.
  • Black Friday + “topics”.

Catatan: Ganti kata keyword/topics dengan kata spesifik sesuai promo yang sedang kamu cari.

Kenapa dengan formula pencarian tersebut pasti menemukan promo Black Friday secara online? Karena setiap website yang memiliki promo, pasti memiliki landing page khusus tentang promo Black Friday yang ditawarkan. Apabila landing page tersebut telah terindeks Google, kamu pasti akan segera menemukannya.

Catatan: Jadilah pembeli yang bijak. Biarpun ada banyak promo dan diskon yang menggiurkan, pastikan kamu membeli produk sesuai kebutuhan. Jangan sampai kamu menghamburkan uang untuk membeli produk yang kedepannya tidak kamu pakai. Itu namanya pemborosan. hehe.

Black Friday di Indonesia

Sejujurnya, Black Friday tidak terlalu popular di Indonesia. Kenapa bisa begitu?

  • Pertama, keuangan masyarakat Indonesia tidak sekuat masyarakat Amerika. Di mana, pendapatan minimum orang Amerika lebih besar dan sebagian besar warga Amerika telah menggunakan kartu kredit. Jadi, mau belanja apa saja tinggal gesek kartu.
  • Kedua, masyarakat Indonesia sudah memiliki tradisi untuk belanja besar menjelang hari raya tertentu. Jadi, uang masyarakat Indonesia sebagian besar sudah terserap di event
  • Ketiga, di Indonesia tidak ada holiday season sepanjang di Amerika. Dan masyarakat Indonesia tidak memiliki jalan pikiran liburan = belanja. Ini perbedaan krusial dari dua negara yang berbeda kebudayaan.
  • Terakhir, produsen, retailer dan stakeholder belum mengkampanyekan benefit Black Friday secara massive. Dengan demikian, Black Friday tidak semarak di Indonesia.

Berarti di Indonesia tidak ada Black Friday? Ada, tapi euforianya tidak begitu besar. Karena yang mengkampanyekan Black Friday masih sedikit.

Berikut ini beberapa brand yang mulai mengkampanyekan Black Friday:

  • Zalora.
  • Bukalapak.
  • Blibli.
  • Shopee.
  • Idcloudhost.
  • Exabytes.
  • Hostinger.

Karena memang beda kebudayaan, akhirnya, Indonesia mencetuskan Black Friday sendiri. Hari belanja online nasional ini akhirnya diberi nama Harbolnas. Harbolnas pertama kali muncul pada tanggal 12 Desember 2012. Setelah itu, hari belanja online nasional di Indonesia mengusung dikenal dengan hastag Harbolnas 12.12 di setiap tahunnya.

Kesimpulan

Black Friday (Jum’at Hitam) adalah hari belanja nasional di Amerika dengan diskon gila-gilaan. Biar mudah, saya singkat saja menjadi hari diskon. Black dari kata Black Friday berasal dari istilah keuangan di tahun 1981. Di mana, black adalah idiom untuk menggambarkan kondisi profit dari neraca keuangan. Jadi, pada perayaan Jum’at Hitam semua pedagang untung besar atau panen duit.

Event Black Friday jatuh pada satu hari setelah perayaan Thanksgiving di Amerika. Perayaan Jum’at Hitam tidak selalu jatuh pada tanggal yang tetap setiap tahunnya. Kalau Thanksgiving dirayakan setiap hari Kamis keempat di bulan November, nah, Black Friday ini adalah besoknya, yaitu hari Jum’at. Jadi, perayaan ini pasti mengikuti Thanksgiving.

Untuk tahun ini, Black Friday jatuh pada hari Jum’at, 27 November 2020. Siapkan uang, cari produk yang ingin kamu beli, dan mari belanja. Akhir kata, apakah kamu punya pengalaman menarik selama mengikuti Black Friday? Jika ada, bagikan pengalamanmu melalui kolom komentar sekarang.

Tinggalkan komentar