Olahraga, Bagian Jati Diri Bangsa

Udah umum kalau bidang olahraga jadi salah satu indikator penting yang bisa angkat martabat suatu bangsa di level global.

Amerika dengan Basket dan American Football-nya, Brazil sama Jerman dengan Sepakbolanya, China dengan olahraga atletik, terutama Lompat Indah, dan Indonesia mungkin dengan Bulu Tangkisnya.

Dari banyak bidang olahraga itu, kita tau yang paling bergengsi adalah Sepak Bola. Dan tentu, ketika Sepak Bola-nya jos, maka negara itu akan disorot dan muncul di berbagai media di seluruh dunia.

Bagaimana nasib Sepak Bola kita? Bisa kita bilang kurang berprestasi, kalau ngga mau dibilang bobrok. Bayangkan, dalam beberapa pertandingan, kita ngga bisa membedakan mana Sepak Bola dan mana Kick Boxing.

Tidak adanya ketegasan sistem menjadikan seluruh pemain yang bernaung di bawah PSSI jadi seenak udel. Mau pukul wasit atau tendang kiper lawan, yang penting hepi.

Bandingkan dengan negara yang Sepak Bola-nya maju. Melemparkan kata-kata kurang pantas aja bisa kena denda atau skorsing pertandingan. Pukul wasit bisa dilarang bermain di liga bersangkutan selama satu musim, atau bahkan selamanya.

Saya ngga tau dan ngga mau sok tau gimana cara benahi dan ngurusi Sepak Bola di Indonesia. Itu urusannya PSSI. Yang pasti, kita tau bahwa sebenernya melakukan perbaikan sistem Sepak Bola tidaklah sulit jika dilakukan dengan kesungguhan pada level nasional.

Paling ngga, permainan cantik U-19 kita kemarin menjadi aroma yang wangi di tengah kondisi Sepak Bola kita yang masih belum pasti. Dengan tetap penuh doa dan harap, kegemilangan U-19 menjadi pertanda baik untuk saat ini dan seterusnya.